Chapter 11

852 77 6
                                    

Aku kembali epribadehh~
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum lanjut bestie~

Oh sorry for typo hehe















"Eum... Sebenarnya, kau sudah mati.."

"APA?!?!"

.
.

Jeno membeku di tempatnya, tatapan nya menatap sosok rubah cantik di hadapannya tak percaya. Otak nya masih memproses ucapan si cantik.

"Maksudnya? Aku sudah mati? Lalu- kenapa aku ada disini?"

"Jangan panik dulu... Ya benar, kau itu seharusnya sudah mati. Luka di perut mu parah, dan membuat mu kekurangan darah. Tapi-- aku tidak tega, jadi aku menggunakan darah ku untuk menghidupkan mu. Sekarang kau juga setengah siluman" jelas Jaemin dengan tenang, Jeno terdiam.

"Siluman? Bukan kah aku jadi tak bisa keluar dari hutan ini?" Tanya nya.

"Seharusnya, tapi kau setengah siluman. Kau bisa keluar... Untuk sementara jangan, kau harus ku rawat dulu. Penjaga lain sempat marah pada mu karena mengotori hutan ini dengan darah mu" Jeno mengangguk paham, lalu ia bangkit ingin membantu Jaemin membereskan alat makan yang kotor.

Setelah selesai, Jaemin membantu Jeno mengganti perban nya. Keduanya berbincang santai, mendekatkan diri lah. Dari pada canggung.

"Berapa lama aku tak sadarkan diri??" Tanya Jeno.

"Cukup lama, sekitar... 18 jam" Jawab Jaemin seadanya, matanya masih fokus mengganti perban di tubuh sang pangeran. Setelah selesai, dia mempersilahkan Jeno untuk istirahat lagi. Sedangkan Jaemin pergi ke ayunan yang ada di pohon sebelah gazebo.

Matanya menatap ke arah rumah kaca, dimana Jeno duduk bersandar di headboard kasur nya. Ia bisa melihat Jeno melihat-lihat furnitur rumah nya. Senyuman kecil terbit di wajah siluman rubah itu.

Jaemin POV

Jeno... Jeno Ethan Maverick...
Nama yang asing bagi ku, tapi wajah nya benar-benar mirip dengan orang itu. Aku mengambil sebuah foto lukisan dari kantung celana ku.

Zenova Vincent Demoni.. Kekasih ku, yang telah meninggal dunia, beratus tahun lalu.

 Kekasih ku, yang telah meninggal dunia, beratus tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umur ku sudah 460 tahun. Aku adalah siluman, tentu saja umur ku panjang. Tapi... Kenapa aku harus menemukan sosok yang mirip dengan cinta pertama ku?

Jeno dan Zenova. Mereka benar-benar mirip, yang membuat nya berbeda adalah warna rambut mereka.

"Zeno... Apa kau bereinkarnasi? Jika iya, apa bisa aku jatuh cinta pada mu lagi?" Gumam ku lirih. Lalu memejamkan mata menangis tanpa suara, memeluk diri ku sendiri. Hanya para hewan dan tumbuhan di sekitar memeluk ku, mencoba menenangkan ku.

Normal POV

Di sisi lain, lebih tepatnya di hutan sebelah hutan Obliviscere. Mark dan Sungchan masih mencoba mencari Jeno, Sungchan sudah meminta para hewan membantu. Tapi aneh nya, hewan-hewan itu seakan menutupi keberadaan Jeno. Mereka sempat mengira jika Jeno di culik oleh penyerang itu.

Sungchan duduk di bawah pohon, dia menghela nafas nya lelah. Sudah berjam-jam mereka berjalan, tapi tak ada satu petunjuk yang mengarahkan nya pada Jeno.

Para arwah di sana pun hanya diam ketika Sungchan bertanya. Bahkan Renjun pun ikut tutup mulut.

"Renjun, kau serius tidak tau dimana kak Jeno berada?"

"I-iya aku tidak tau"

Tuh kan...

"Sungchan, ayo kembali. Kita istirahat, besok kita lanjut pencarian nya" interupsi Mark yang baru saja memeriksa daerah tebing.

"Baik kak..."













Sedangkan di kastil, Williana sama sekali tak bisa tidur. Tak ada satupun kupu-kupu yang melapor pada seakan-akan mereka menghilang dan tak melanjutkan tugas mereka.

Pikiran nya berkecamuk, memikirkan segala kemungkinan apa yang terjadi pada kakak kedua nya. "Kak Jeno... Dimana kau sebenarnya...?" Lirih nya menahan tangis. Tapi tak lama, kupu-kupu putih datang dan hinggap di jari nya.

Sebuah suara terdengar dari kupu-kupu yang datang entah dari mana itu.

"Williana... Ini aku, Sungchan. Maaf, kami belum bisa menemukan keberadaan kak Jeno. Kami sudah berputar-putar ke seluruh hutan, tapi belum masuk ke hutan Obliviscere."  Suara itu terhenti sebentar...

"Aku... Aku akan kesana untuk mencari nya, kau tenang saja ya Williana?"
Setelah itu, kupu-kupu itu menghilang menjadi debu.
Tapi entah kenapa, suara Sungchan malah agak bergetar. Membuat Williana bingung, dan kenapa hutan itu bernama hutan Obliviscere?

Dengan langkah yang agak terburu-buru, Williana mengambil lentera lilin. Lalu berjalan keluar dari kamar nya, berjalan menuju perpustakaan istana tanpa sepengetahuan siapapun.

"Pasti ada sesuatu..."

Tap

Tap

Tap

Klek

Tanpa menyalakan lampu, ia berlari kecil menuju rak buku yang berisi pengetahuan hutan dan tanaman ghaib.

"O... Dimana huruf O...? Ketemu!" Si bungsu keluarga Maverick itu segera mengambil buku itu, lalu duduk untuk membaca nya. Kata demi kata ia baca, membaca nya dengan seksama.

Hingga...




BRAKK!

"Yang mulia!?"

"CEPAT PERGI KE TEMPAT PENCARIAN! TAHAN KAK SUNGCHAN SEKARANG JUGA!!"























Sungchan berjalan perlahan keluar dari tenda nya, berbekal 2 sandwich dan pedang. Ia berjalan menuju perbatasan antara hutan biasa dan hutan Obliviscere.

Tiba-tiba arwah Renjun muncul di hadapannya.
"KAU GILA?! BAGAIMANA JIKA KAU IKUT MENGHILANG?!"

"Renjun... Aku harus pergi, ada kemungkinan kakak ku disana."

"Tapi bagaimana jika tidak?! Kemungkinan kau kembali sangat kecil!"

"Renjun... Kumohon? Aku tau kau tak bisa masuk, tapi aku janji aku akan kembali..."

Sang arwah menangis, bagaimanapun Sungchan adalah teman pertama nya setelah ia mati. Dia tidak ingin Sungchan kenapa-kenapa...

"Please..?"

Akhirnya Renjun mendongak, menatap dalam pria tampan di depan nya dalam.

"Janji pada ku untuk tidak terluka dan kembali dengan selamat?"

"I promise..." Jawab nya dengan senyuman, Renjun akhirnya bergeser. Membiarkan Sungchan masuk ke dalam hutan.

"SUNGCHAN!" Teriak seseorang di belakang sana, siapa lagi kalau bukan Mark?

"Jangan pergi..."

"Maaf kak..." Setelah mengatakan itu, Sungchan berlari memasuki hutan Obliviscere. Memerintahkan para serigala menahan kakak dan prajuritnya ikut masuk ke dalam hutan.

























.
.
.




"Aku terlambat..."



TBC

Hehe...

Ada apa lagi nih...

Hehe

Bye bye, see you next chapter

Little Sister of MAVERICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang