Masalah Lain

425 60 12
                                    

"Naru-chan...." Itachi menghampiri Naruto yang melamun di pinggir kolam renang yang ada di belakang kediaman milik keluarga Uchiha; "...sedang apa di sini, hm?" tanyanya sembari mengambil tempat duduk di samping sipirang.

"Eh, Tachi-nii...Naru kaget, tau!" balas Naruto lengkap dengan senyumnya.

"Lagi mikirkan apa?"

"Tidak ada, nii-chan."

Itachi mengusap kepala Naruto, lembut; "Kali ini saja imouto. Kali ini saja, tolong ceritalah pada nii-chan. Berbagilah denganku tentang semua masalah yang kamu hadapi saat ini. Jangan kira nii-chan tidak tau semua yang kamu rasakan, semua yang kamu hadapi saat ini. Hanya saja, nii-chan menunggu kamu untuk terbuka sedikit saja dan berbagi denganku tentang beban pikiranmu, tentang masalahmu," kata Itachi penuh harap.

"..." Naruto hanya diam menunduk mendengar ucapan Itachi.

"Aku sudah mengenalmu dan Sasuke sejak bayi, Naru-chan. Kalian adik-adikku yang sangat kusayangi. Tidak ada yang tidak kuketahui tentang kalian. Tapi aku ingin mendengar langsung darimu tentang keluh kesahmu, masalahmu. Aku menunggumu untuk bercerita dan berbagi denganku. Tapi, nii-chan tidak akan memaksamu jika kamu tidak mau terbuka denganku."

"..."

"..."

"Nii-chan, boleh Naru tau alasan utama dari perjodohan ini?" tanya Naruto tiba-tiba setelah diam beberapa saat.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu, imouto?"

"Hanya ingin tau saja nii-chan."

"Apa Naru tidak suka dengan perjodohan itu?" Naruto hanya menggeleng lemah sebagai jawaban; "Lalu?"

"Naru tidak tau nii-chan," lirih Naruto.

"Dua hari dari sekarang adalah pertunangan kalian. Harusnya kamu bahagia, bukan murung seperti ini. Tersenyumlah...bukankah Naru-chan mencintai Sasuke?"

Mendengar celotehan Itachi, Naruto sontak mengangkat kepalanya dengan pupil melebar; "Nii-chan tau tentang itu?" tanyanya tidak percaya.

"Bukankah nii-chan sudah bilang? Nii tau semua tentang kalian." Dengan senyum teduhnya, Itachi menanggapi pertanyaan Naruto; "...apa karena Sasuke yang sudah memiliki kekasih sehingga Naru jadi pemurung seperti ini, hm?"

"Naru jahat bukan? Jahat karena merebut kekasih orang lain. Bahkan sampai bertunangan. Harusnya Naru tau diri! Perasaan ini salah, Itachi-nii...hiks...sangat salah! Seharusnya Naru tidak memiliki perasaan ini kepada Sasuke-nii. Selama ini dia sudah baik padaku, menyayangiku seperti adik kandungnya sendiri. Harusnya itu sudah cukup. Tapi aku malah memiliki rasa lebih terhadapnya. Aku terlalu serakah Onii-chan...hiks....hiks...tidak seharusnya perasaan ini ada...Naru akan jadi beban untuknya nanti, Naru akan jadi penghalang kebahagiaannya nanti...hikss...Naru...hiks...tidak mau jadi orang jahat, nii-chan. Naru tidak mau egois..."

"Lalu apa yang Naru inginkan sekarang?" tanya Itachi serius.

"Membatalkan perjodohan itu dan meminta Kaa-chan dan Tou-chan merestui hubungan Suke-nii dengan Shion nee-chan," jawab Naruto yakin.

"Dan itu akan membuat Kaa-san sedih dan kecewa kepadamu. Apa Naru mau membuatnya merasa sedih dan kecewa?" Lagi dan lagi Naruto hanya bisa menggeleng sebagai jawaban; "Kamu perlu tau, Naru. Sejak kecil kalian memang sudah dijodohkan oleh orang tua kita. Hanya saja bukan hakku untuk memberitahumu tentang alasan perjodohan itu. Cuma Kaa-san dan Tou-san yang berhak memberitahukannya padamu. Seandainya sajapun kamu tidak mencintai Sasuke, perjodohan kalian akan tetap dilaksanakan."

"Tapi Sasuke tidak senang dengan itu semua, nii-chan...dia tidak bahagia. Lagipula aku akan jadi beban baginya mengingat kondisi kesehatanku yang seperti ini. Naru mencintai Sasuke-nii. Sangat mencintainya. Karena itulah Naru ingin melihatnya hidup bahagia. Naru tidak mau dia hidup tersiksa dengan orang penyakitan sepertiku....hiks...hiks...tolong nii-chan. Tolong Naru...apa yang harus Naru lakukannn......"

TANPA BALASMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang