Sasuke memarkir mobilnya di halaman rumah keluarga Uchiha dengan sembarangan. Kemudian masuk ke dalam rumah dengan tampang emosi dan marah. Itachi yang memang sedang duduk di sofa dengan laptop di pangkuan mendongak melihat ke arah sang adik.
"Kamu kenapa, otouto? Kamu terlihat marah...dan dimana Naru-chan?" tanya Itachi beruntun. Dan tentu saja dianggap angin lalu oleh sang adik.
Sasuke memacu langkahnya menuju tangga hendak memasuki kamarnya, namun sayangnya keinginan itu harus ia urungkan karena...
"Sasuke-kun, kalian sudah pulang, nak? Dimana Naru-chan? Apa dia masih di lu---"
"JANGAN MENYEBUT NAMANYA LAGI DI HADAPANKU!" teriak Sasuke kepada Ibunya.
"JAGA SIKAPMU SASUKE!! JANGAN MEMBENTAK KAA-SAN!" seru Itachi tak kalah keras.
"Naruto...Naruto...Naruto! Selalu saja dia! Kenapa hanya dia yang kalian perdulikan?"
"Karena dia sudah menjadi bagian keluarga ini. Jadi---"
"Oohh...kalau begitu, kalian tinggal pilih. Aku atau dia yang keluar dari rumah ini?" tanya Sasuke sungguh-sungguh.
"Apa maksudmu Sasuke? Pilihan macam apa itu?" tanya Itachi, shock.
"Tinggal jawab! Kalian pilih siapa?" Sasuke tetap pada pendiriannya.
"Tidak ada yang pergi dari rumah ini. Tidak Naruto, juga tidak denganmu," jawab Itachi setenang mungkin.
"Kalau begitu, biar aku yang mengal---"
"JANGAN KERAS KEPALA SASUKE!" bentak Itachi.
"Aniki bahkan selalu membentakku hanya karena orang asing! Aku benci dia! Kenapa dulu dia tidak mati saja bersama orang tua----"
Plak
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kiri Sasuke dari sang kakak.
"KA---"
"Tanpa kamu minta, saat ini...Naruto sudah mendekati....ajalnya..." lirih Itachi diiringi tetesan air mata.
"ITACHI!" seru Mikoto tidak percaya.
"Itu kenyataannya, Kaa-san...Naruto sudah tidak bisa tertolong lagi sekalipun donornya ditemu---"
"Apa yang kalian bicarakan? Donor apa---"
Drrrt Drttt Drttt
Telepon genggam Itachi bergetar di dalam kantong celananya. Terpampang nomor tidak dikenal sedang memanggil.
"Hallo..." meski ragu, akhirnya Itachi mengangkatnya juga.
"Ini dengan Itachi-san, bukan? Maaf atas kelancangan saya. Saya menghubungi Sasuke tapi panggilan saya tidak diangkat," tanya orang yang menelfon Itachi.
"Iya, saya sendiri. Dan and----"
"Ini saya Nara Shikamaru. Saya dan teman saya menemukan Naruto pingsan di bukit patung Hokage---"
"APA? Bukit patung Hokage?" seru Itachi panik.
"Iya, Itachi-san. Tapi sekarang kami sedang di jalan membawa Naruto menuju rumah sakit ko----"
"Terimakasih, Nara-san. Saya akan segera kesana," sela Itachi cepat.
"Ada apa Itachi-kun?" tanya Mikoto penasaran.
"Naruto....dia pingsan lagi di bukit patung Hokage. Aku harus segera ke rumah sakit...." jawab Itachi sebelum melangkah pergi meninggalkan Mikoto yang dirundung rasa khawatir, dan Sasuke diam mematung. Tiba-tiba otaknya berhenti menerima informasi. Terlalu kaget dengan berita yang di dengarnya mengenai gadis pirang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA BALASMU
Fanfiction"Harusnya kau menolak perjodohan itu! Harusnya kau membuka mulutmu! Sekarang gara-gara kau, hidupku jadi terbelenggu!! Kenapa aku harus terjebak denganmu, SIALAN?!" Ketika mereka, orang yang berbaik hati, yang bersedia membuka tangannya lebar-lebar...