03. The Sharingan

487 99 40
                                    

Warning!! Bahasa tidak baku, Ooc, crack pair, typo dan masih banyak kekurangan lain di fanfict ini.

Happy reading!
.
.

"Gilaaaaa!! Ino, lo harus lihat deh nih, The Sharingan!! Semua personilnya ganteng-ganteng bangeett!!"

Karin berteriak heboh di depan laptop mahal kesayangan Hinata. Saat ini, ia dan Ino memang sedang mengunjungi Hinata di rumahnya karena Hinata yang masih mager keluar rumah sejak kunjungan terakhir mereka, jadi mereka berencana untuk menggeret Hinata dan menghabiskan weekend di luar bersama. Sayangnya, sahabat Hinata yang lain yaitu, Shino, Kiba dan Lee tidak bisa menemani mereka karena satu dan lain hal. Sedangkan Tenten memilih untuk bertemu di tempat biasa.

"Emhem ... Apalagi Uchiha Sai! Ya ampun ... Sampe meleleh gue tiap kali ngeliat dia. Senyumnya itu loh!"

Ino yang kali ini sedang memoles kuku-kuku lancipnya ikut menimpali sambil mengerjapkan matanya.

"Owh ... Nggak-nggak! Sasuke-kun yang paliiinngg ... Tampan! Wajahnya, suaranya, Ah ... Bikin gue mau meninggoy!"

Karin bicara dengan sangat antusias hingga kedua matanya berbinar-binar.

"Sasuke mukanya emang ganteng, tapi badannya kurus woy! Even dia punya roti sobek, tapi kurang berisi! Gak sukaaa! Kalo Sai sih macho abeess!"

"No ... No ... No! Sasuke is the best! Walaupun dia kurus tapi gue tetep cinta sama diaa! Tapi gue dilema sih, harus milih antara Shisui atau Sasuke. Dua-duanya tipe gue banget!"

Karin berkata dengan antusias yang kelewat batas.

"Heh Lo berdua! Pada ngomongin siapa sih?! Berisik banget! Katanya mau ngajak gue makan diluar, malah nge-geratak di kamar gue!"

Hinata yang baru saja selesai mandi dan berganti baju sontak sewot saat melihat kedua sahabatnya yang lagi-lagi asyik sendiri menguasai kamarnya.

"Hey tukang makan! Lo harus lihat, betapa kerennya cowok-cowok ini! Omaigaatt!! Band mereka tuh hebat banget loh, udah lagunya enak-enak ... Personilnya juga cakep-cakep bangeet!"

Karin dan antusiasme nya, lagi.

"Heleh, paling band The Sharingan 'kan?! Band paporit sejuta umat!"

Hinata mendengus sebal, sambil berjalan menuju meja riasnya yang 'bak seorang putri raja.

"Ya iyalah ... Cuma orang-orang iri hati dan dengki yang gak suka sama band itu! Kwalitas mereka gak main-main loh Hin! Penghargaan dalam dan luar negeri udah mereka sabet sejak tahun pertama mereka masuk industri musik!"

Karin berkata cuek sambil memakan sisa-sisa keripik kentang di dalam toples yang berada di nakas samping tempat tidur Hinata.

"Apa?! Gue iri hati?! Dengki?! Woy! Gue cuma masih waras ya, gak sinting kayak kalian!"

Hinata merengut kesal.

"Iya-iya, yaelah sensi amat si non?!"

Ino meredakan suasana sambil mengibaskan kedua telapak tangannya untuk mengeringkan kuku-kukunya yang masih basah.

"Abisnya ... Kalian tuh kaya apa banget deh?!"

Mukbanger'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang