6. What the ... ?!

568 112 10
                                        

   Sasuke menatap Hinata lekat-lekat seolah takut sosok yang kini berada di hadapannya bisa tiba-tiba saja menguap. Setelah melihat Hinata dari jarak sedekat ini, mau 'tak mau ingatannya saat pertama kali mereka bertemu terlintas di benaknya dan membuat ia 'tak bisa menahan senyuman kecil di bibirnya.

Hal yang berkebalikan di rasakan Hinata saat melihat Sasuke hanya menatapnya dan tiba-tiba tersenyum, dia merasa seperti tengah menonton film psikopat yang biasa ia tonton di saluran berbayar luar negri. Terlebih lagi, paras Sasuke yang dingin dan menawan yang membuat seolah ia sedang berada dalam bahaya.

Dalam ketakutan, ia berusaha mundur perlahan tapi ternyata ia baru sadar, kalau tangannya sejak tadi masih berada di dalam genggaman pria itu.

"Lo, ketakutan?!"

Bahkan nafas Sasuke menyapu seluruh wajahnya, bisa di bayangkan sedekat apa jarak di antara mereka.

"M-menurut lo?!"

Hinata seperti seekor tikus yang sedang terjebak diantara tembok dan harimau yang siap menerkamnya kapanpun.

Sasuke tertawa sumbang. Ia menjauhkan dirinya dan membelakangi Hinata. Dia tidak habis pikir bagaimana bisa ia menarik tangan gadis itu tiba-tiba dan membawanya kesini untuk apa?! Dan kenapa juga ia harus merasa kesal setelah Naruto berkata ingin mengajak gadis ini berkencan?! Bukankah saat pertemuan mereka tempo lalu membuatnya sangat-sangat kesal dengan gadis ini, tapi setelah bertemu lagi, kenapa ia malah jadi seperti orang bodoh?!

Sasuke yang sedang merasa frustasi dengan dirinya sendiri terlihat sangat menakutkan bagi Hinata, alhasil gadis itu hanya bisa terdiam menahan isakannya. Jujur saja, saat ini ia sangat ketakutan. Sasuke benar-benar terlihat seperti seorang psikopat yang akan menyakitinya.

"Apa hubungan lo sama Naruto?!"

Sasuke berbalik dan tiba-tiba menanyakan hal seperti itu, membuat Hinata menegang karena terkejut.

"H-hah?!"

"Tsk! Lo ... Kenapa malah nangis?!"

Sasuke membentak Hinata tanpa sadar. Ternyata Hinata memang sangat cengeng dan menyebalkan!

"Huwaa ... Kenapa hiks lo selalu hiks negbentak gue?! Huwaa ..."

Hinata tidak terima, karena seumur hidupnya, ia tidak pernah dimarahi oleh siapapun. Bahkan Guru-gurunya jika ia berbuat salah atau nakal, hanya akan tersenyum dan mengelus dada mereka, tidak sampai membentak atau memarahinya seperti ini.
Hinata tidak ambil pusing pada make up yang ia kenakan. Meskipun sudah menangis histeris, ia yakin make up nya akan baik-baik saja. Ia membayar mahal untuk bisa memiliki satu set perlengkapan mewah Anti badai seperti ini, awas saja kalau ada bedak atau maskara yang luntur barang setetes pun!

"Tsk! Astaga ... Lo emang bener-bener bayi cengeng ya?!! Bodoh banget gue, ketipu sama wajah cantik lo, nyatanya lo sangat menyebalkan!"

Hinata seketika menghentikan tangisannya. Wajahnya memerah dengan ingus yang 'tak bisa berhenti mengalir seperti air matanya.

"A-apa?!"

"Apa?!"

"L-lo ... tadi bilang apa?!"

"Emang gue bilang apa?!"

"Sasuke Uchiha!!"

Sasuke terbengong saat mendengar suara Hinata yang menggelegar. Apa-apaan gadis ini, pikirnya.

"Menurut lo, alo itu siapa hah?! Kita gak saling kenal ya! Kenapa lo harus selalu bertingkah nyebelin?!"

"Apa?! Apa lo baru saja ngomongin diri lo sendiri?!"

Mukbanger'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang