[Beberapa hari sebelum pertemuan Jendra dengan Irene...]
Jendra segera menjawab panggilan telepon begitu melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halo, gimana, Ga? Udah ketemu siapa orangnya?"
Jendra telah memutuskan untuk mencegah Arkaan mengikuti perjodohan keluarga. Kali ini Jendra membuat sebuah keputusan yang cukup nekat. Salah satu usaha Jendra adalah meminta bantuan Dirga untuk mencari tahu siapa yang akan dikenalkan dengan Jendra maupun Arkaan.
"Bang, lo pasti ga nyangka kalo gue kasih tau siapa orangnya."
"Udah cepetan kasih tau."
"Lo kenapa ngotot banget sih, Bang? Trus kenapa gue yang dijadiin tameng lagi? Sekali-sekali Aksa, kek. Lo ga kasian apa sama gue?"
"Aksa ngga reliable, Ga. Gue cuma percaya sama lo."
"Dih, ngeselin."
"Ayo, cepet kasih tau siapa yang mau dikenalin ke Arkaan."
"Janji jangan heboh, ya."
"Iya, iya. Cepetan ah."
"Dokter Irene."
"Hah? Dokter Irene? Dokter Irene yang itu? Yang sepupunya Saras?"
"Iya, Dokter Irene yang ayahnya Direktur rumah sakit tempat Bang Jendra tugas."
"Serius Dokter Irene?"
"Jangan teriak napa Bang? Kuping gue budek ntar."
"Gue speechless, Ga. Kenapa dunia bisa sesempit ini dan takdir bisa sekejam ini?"
"Jadi gimana, Bang? Lo tetep mau mengobrak-abrik susunan perjodohan keluarga? Saran gue sih jangan, Bang."
"Rencana gue ga berubah. Lo gantiin gue ketemu sama anaknya Pak Hadinata. Gue yang bakal ketemu sama Dokter Irene."
"Bang, kalo gue dicoret dari kartu keluarga gimana?"
"Gampang. Kita bisa bikin kartu keluarga bareng. Ntar lo gue adopsi jadi anak gue."
"Bang Jendra! Serius nih gue."
"Lo ga usah panik, Ga. Gue yang tanggung jawab."
"Kalo Bang Arkaan marah gimana?"
"Biar gue yang ngadepin dia. Lo tinggal ngikutin arahan gue aja. Tapi jangan sampe ada yang tahu. Ini cuma antara lo sama gue."
"Iya, Bang. Gue percaya sama lo."
Setelah sambungan telepon terputus, Jendra menarik napas dalam-dalam sambil mengatur pikirannya yang tiba-tiba saja tidak karuan.
Pantas saja Dokter Irene sudah tahu lebih dulu perihal perjodohan keluarga Malik bahkan sebelum portal gosip heboh memberitakan tentang hal tersebut. Ternyata dia salah satu kandidatnya dan yang tidak kalah mengejutkannya adalah Irene yang akan dijodohkan dengan Arkaan.
Tentu ini tidak bisa dibiarkan. Kali ini biar Jendra yang berkorban. Meski itu tentu tidak sebesar pengorbanan Arkaan.
•••
"Udah beres jaga, Dok?" Tanya Viona begitu melihat Jendra yang sibuk beres-beres.
"Iya. Sengaja saya padatkan dari minggu lalu biar cepet pulang."
"Tumben. Biasa Dokter Jendra bukan tipikal yang suka pulang cepet."
"Kamu tahu istilah emergency ngga, Viona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Youniverse
FanfictionMalik Group punya satu tradisi lama yang menurut Jendra Wiguna Malik dan keenam adik-adiknya adalah tradisi yang tidak masuk akal. Tapi, anehnya itu tetap harus mereka jalani. Tradisi yang membuat mereka harus memilih, menyerah pada perasaannya dan...