"Hyung! Kau tidak ingin pergi? Jin dan Suga hyung akan segera pergi memancing. Kau yakin tidak akan ikut?" Tanya Jungkook yang sibuk memegang peralatan memancing.
"Tidak. Aku sedang menyelesaikan lagu ini. Kau tahu bukan single ini akan segera diluncurkan." Ucap Hoseok yang tengah bersantai sesaat setelah berfikir keras. Membuat lagu itu membuat stress. Jadi ia tak mau menunda – nunda yang akan menyebabkan stress yang berkepanjangan. Cukup hari ini saja. Setelah beberapa hari yang lalu dia hampir menangis karena nada nya yang tidak mau cocok.
"Baiklah. Semangat! Aku akan memberi mu ikan sebagai hadiah akan kerja keras mu. "
Hoseok tertawa begitupun dengan Jungkook. Karena mereka berdua tahu bahwa memancing di laut bukanlah hal yang mudah. Kakak tertua nya saja memancing seharian tidak dapat ikan satu pun. Jadi mari kita lihat, apakah kedua lelaki itu akan membawa keberuntungan atau tidak.
Setelah selesai dengan acara tertawa nya, jungkook berpamitan dan meninggalkan studio Hope World dengan tangan yang penuh dengan peralatan memancing.
Hoseok menyimpan Thai tea boba nya, dan fokus kembali pada layar monitor di hadapan nya. Memasukan beberapa rekaman suara, instrumen musik, dan menstabilkan nya. Namun nyata nya untuk membuat lagu tak semudah itu.
Enam jam berlalu, Hoseok terlihat sudah frustasi dengan apa yang dia kerjakan. Rambut nya sudah berantakan dan kusut sekali karena beberapa kali dia mengusap nya untuk menyalurkan rasa pusing nya. Bahkan tak sedikit helai rambut yang terjatuh.
"Woah! Aku bisa gila jika disini terus! Bekerja dikala pikiran lelah memang tidak akan benar."
Menyerah, akhirnya Jung hoseok menyerah. Ia butuh udara segar dan ketenangan untuk membuang semua rasa frustasi ini.
Melangkahkan kaki nya keluar dari studio yang menjadi sumber ke pusingan nya itu dengan gontai. Penampilan sudah sangat mencirikan jika seorang Jung Hoseok butuh istirahat. Kameja hitam satin yang dipakai sudah entah berantah bentuk nya dengan tiga kancing atas terbuka dan lengan baju yang sudah digulung sampai siku.
Merogoh saku celana bahan yang berwarna senada dengan kameja nya untuk mengambil kunci mobil BMW yang baru saja ia beli beberapa bulan lalu. Setelah nya lelaki itu masuk kedalam kotak besi yang mengantarkan nya ke basement dengan memilih tombol base. Perlu waktu satu menit untuk sampai pada tujuan mengingat studio nya berada di lantai enam belas. Dan selama itu pun, tidak ada orang yang masuk kedalam kotak besi tersebut karena sudah sangat larut. Mungkin hanya ada beberapa pekerja yang sedang bekerja karena mengambil shift malam.
Mobil BMW M5 yang terparkir rapih di basement itu langsung ditemukan oleh Hoseok. Dengan cepat ia langsung bergegas masuk dan menyandarkan bahu nya di kursi mobil dengan nyaman. Seperti nya menolak ajakan Jungkook untuk memancing malam adalah ide yang buruk. Harus nya dia ikut saja. Mungkin saat ini dirinya sedang menikmati udara laut malam yang indah dan tenang.
"Hah. Sial! Seperti nya aku perlu membeli wine."
Keputusan bulat sudah dibuat oleh Hoseok. Ia akan membeli wine di club yang biasa ia kunjungi dengan Namjoon. Lalu akan menghabiskan nya di balkon apartemen nya. Ya. Itu adalah ide yang sangat keren.
****
"Nona. Apakah anda tidak apa? Kau terlihat sangat mabuk." Bartender lelaki itu menatap ngeri ke arah perempuan dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancung nya.
Maksudnya, siapa pula orang yang memakai kacamata hitam di club? Pula dengan cahaya yang remang – remang seperti ini, rasa nya agak aneh melihat seseorang memakai kacamata hitam yang indentik dipakai pada saat matahari sedang terik.
Perempuan yang dituju menyimpan jari telunjuk nya di hadapan bilah merah muda nya. Tanda tidak usah banyak bicara.
"Aku tidak mabuk. Dan berhenti khawatir pada ku! Aku tidak akan mengacaukan tempat ini. jadi diamlah dan ambilkan aku wine lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pleasure SiR!
FanficRumah. Kalau benar yang dikatakan semua orang seperti ini ada nya, Aku dengan senang hati menerima, jika kau adalah rumah ku. Tak pernah ada terlintas di dalam benak nya untuk menjadi penguntit para artis besar. Selama hidup nya, Sherfira selalu di...