40. day of war (2)

1.2K 159 41
                                    

⚠WARNING⚠

DI PART INI MENGANDUNG KEKERASAN FISIK,ADEGAN BERDARAH DAN SADIS. BAGI PEMBACA YANG TIDAK KUAT BISA DI SKIP. SAYA SEBAGAI AUTHOR SUDAH MENGINGATKAN DARI AWAL. ADEGAN INI HANYA FIKSI DAN TIDAK UNTUK DITIRU!

.

.

.

.

Aku kangen kalian hikss

.

.

.

.






Dongwook mendekat,perlahan tangannya terulur guna membuka tudung sisosok berjubah itu.

Saat tudung sudah dibuka,tubuhnya serasa kaku,nafasnya seolah berhenti begitu saja serta matanya yang menunjukkan keterkejutan,saat tau dan melihat dengan mata kepalanya sendiri,wajah yang kini sudah dipenuhi luka,namun bukan pada banyaknya luka yang membuatnta sampai seperti ini.

Tangannya yang tadi masih mengapung diudara dengan gerakan kaku,perlahan turun. Ia ingin berujar namun mulutnya terasa berat ingin berucap.

"H-hyunsik-ah,k-kau?"

Sungguh tak pernah ia duga,jika sahabatnya sendiri dalang dibalik semuanya. Tangannya terkepal kuat dan menatap Hyunsik tajam dengan mata memerah.

Hyunsik meringis kesakitan,ia hendak bangkit untuk menjelaskan semuanya,namun ia lebih dulu terjatuh akibat Dongwook yang menggunakan kemampuan telekinesisnya yang membuat Hyunsik jatuh tak bisa bergerak.

"De-dengar k-kan a-aku du-lu.... uhukkk uhukkkk." Ujar Hyunsik yang kesulitan bernafas karna Dongwook menggunakan kemampuannya untuk mencekik lehernya.

"Aku tidak sebodoh itu untuk mendengarkan alasan seorang penghianat." Ketus Dongwook.

Dongwook semakin mencekik Hyunsik,yang membuat sang empu kesulitan bernafas.

"S-seka-li sa-ja. Uhukkk uhukkk." Lirih Hyunsik namun sama sekali tak digubris oleh Dongwook. "Pe-nghi-anat. B-bogum. Man-tra."

Dongwook mengernyitkan dahi saat ucapan Hyunsik membuatnya bingung. Ia lantas menghentikan aksinya.

Hyunsik langsung terbatuk dan meraup udara sebanyak mungkin. Nafasnya naik turun tak beraturan.

"Apa yang coba kau katakan?"





-♡7ETC♡-





"Itu balasan karna kau hampir membunuhnya." Ujarnya dingin. "Apa kau menikmati serangan ku,huh?"

"Kau?! Kau sudah mati! Pergi!"

Bukannya pergi pemuda itu malah mendekat. "Kau tidak bisa semudah itu untuk membuat ku tiada."

"Apa yang sudah kau lakukan dengan tubuh putra ku?" Ketusnya.

Pemuda itu mengedikkan bahu. "Hanya- memberikan sedikit kehidupan dengan mengorbankan setengah jiwa ku yang mulai diambil alih oleh jiwa putramu."

"JUNGKOOK-AH!"

Pemuda yang tadi menatap datar pada orang didepannya,menoleh dengan wajah sumringah.

"Kami tidak terlambat bukan?"

7 Elemental : The chosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang