27. karena lukisan

1K 158 38
                                    

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang menggema membuat beberapa pelayan yang sedang sibuk bersih-bersih dibuat terhenti lalu menunduk.

"Appa."

Yang dipanggil pun memberhentikan langkahnya,lalu tersenyum saat sang anak berjalan kearahnya.

"Kenapa appa baru kesini?"

Yang dipanggil appa itu merotasikan bola matanya. "Aku tau kau juga baru kemari,bocah nakal!"

"Ya,ya. Oh iya appa,apa kemarin kau senang dengan pertunjukkanya?"

"Heum,tentu. Kau tau aku rasanya ingin tertawa melihat wajah mereka saat tau mereka tertipu."

Kedua nya lantas tertawa bersama. Bak sebuah komedi namun yang mereka tertawakan bukanlah orang yang sedang melawak namun malah orang yang mereka tipu.

Ia lantas menepuk bahu sang anak. "Kerja bagus. Aku bangga padamu,lalu bagaimana dengan adikmu itu?"

Sang anak mendengus sebal. "Aku rasa ia sudah termakan dengan perasaan dari pada ego nya,dia benar-benar memilih teman-teman bodohnya itu."

Appa nya mengangguk. "Jika dia memilih untuk bersama mereka,sekalipun dia anak ku dia harus tewas nanti."

"Oh iya dimana tawananku?" Tanyanya saat setelah hening melanda.

"Ayo kita temui dia sebelum ajal menjemputnya appa."

-♡7ETC♡-

"Beom hyung ayo mulai latihan lagi!" Serunya senang sambil mengangkat senjatanya tinggi-tinggi.

Bangtan dan Beom terkekeh melihat tingkah Jungkook yang menggemaskan.

"Ay-- ASTAGA JIMIN!"

Semua langsung menoleh saat Beom berteriak menyebut nama Jimin.

Mereka terkejut saat wajah Jimin sedikit pucat dengan darah yang keluar dari hidungnya.

Badan Jimin hendak jatuh namun lebih dulu Taehyung menahannya. Perlahan ia membaringkan Jimin dengan pahanya sebagai bantalan.

Semua mengerumuni Jimin dengan raut khawarir. "Kenapa bisa seperti ini? Apa sebelumnya kau tak enak badan?" Tanya Yoongi lembut.

Jimin menggeleng lemah. "A-aku tak tau hyung" lirihnya.

Jungkook mendekat kearah Jimin namun yang membuatnya membulatkan mata,darah dihidung Jimin keluar lebih banyak dari sebelumnya.

Semua panik dengan keadaan Jimin. Sebenarnya ada apa? Fikir mereka.

Jungkook sedikit menjauh,dan dugaannya benar semua karna ia. Tapi kenapa? Sebelumnya tak pernah seperti ini.

Dirinya mundur perlahan lalu pergi tanpa mereka sadari.

Ia berlari ketempat dimana tempat awal ia bertemu dengan Phoenix nya. Ia berhenti dengan nafas terengah.

Jungkook mendudukkan dirinya diatas rerumputnya dan tak lama para phoenix muncul didepannya dengan menunduk hormat.

"Aku rasa kalian tak perlu berlebihan seperti ini,aku menganggap kalian sahabatku,jadi kalian harus menganggapku sebagai teman kalian juga."

7 Elemental : The chosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang