[15] prison

127 16 2
                                        

Chapter Sebelumnya :

Kembali lagi ke lima petualang itu, mereka sudah siap menghadapi tantangan selanjutnya di Kerajaan Greftor. Kali ini mereka yakin dan pasti akan berhasil.

==={~§~}===

==={~§~}===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the last throne-@bloodyscaron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the last throne-
@bloodyscaron

–––

"Nola! tunjukan arah!"
Mereka telah sampai diGreftor.
Catrynn meminta Nola menunjukan jalan ke arah teman pencarian informasi dikota ini. Mereka mengetahui hal itu dari keluarga Art, keluarga itu sangat membantu perjalanan Catyrnn dan teman-teman-nya.

Hawa sejuk kota Greftor kembali terhirup, Kota yang sangat sibuk dengan penduduk yang cukup padat ini memiliki udara yang sangat sejuk, tidak heran karena Kota Greftor berada ditengah-tengah hutan lebat.

Nola fokus menunjuk-kan jalan ke arah tempat mencari informasi, dirinya tidak bingung sama sekali dengan arah jalan peta yang di genggaman-nya.

Mereka sempat melewati penginapan mereka sebelumnya, penginapan itu telah digaris merah sebagai tanda bahaya. Ada sebuah papan kayu tertancap ditulisan nama penginapan itu bertuliskan 'Tempat Kekerasan' untung saja tempat itu sudah tidak disewakan kepada pengunjung lagi.

Tapi setelah dipikir-pikir sayang sekali uang-uang greftor yang mereka miliki didalam tas. Cartynn menghabiskan 15 keping koin emas untuk menukar emas itu menjadi uang Greftor kepada Ni-ki.

Mereka sudah mendekati tempat mencari informasi yang dimaksud keluarga Art, jalan stapak yang mereka lewati sekarang dipenuhi oleh orang-orang berpakaian berbeda-beda sekali, sepertinya orang-orang itu bukan orang Greftor alias pengunjung seperti mereka.

Kriing.

Kami berlima masuk ke bangunan kecil berpondasi kayu gelap dengan sebuah lentera yang bergantung dimana-mana tempat ini dinamakan 'Que Todo Le Sabe' nama itu menggunakan bahasa Spanyol yang berarti 'Serba Tau'.

Nola memimpin masuk kedalam duluan, dia menemui seorang bapak berkumis tebal dengan baju kodok serta topi anyaman serat tumbuhan. Dia terlihat seperti orang-orang Itali yang difilm-film.

THE LAST THRONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang