ENAM

8.1K 491 38
                                    

Hello guys
I'm Backk, setelah sekian lama menghilang.
Sorry banget ya teman-teman, jangan bosen nungguin. Yang masih setia nunggu, terluv sih
Okee.... Lanjut

Koreksi yang typo gess..

Selamat Reading📖

Pagi yang cerah datang. Kicauan burung dan cahaya mentari yang masuk tidak membuat ayah dan anak itu terbangun.

Dengan posisi tetap bergelung selimut menghangatkan sesama. Setelah lewat beberapa menit akhirnya sang Daddy terbangun terlebih dahulu.

Dia tersenyum kecil melihat bungsunya yang masih terlelap. Pipi gempal nya tertekan karena posisi tidurnya miring. Sangat menggemaskan dipikirnya.

Axton menata bantal kecil di sisi samping anaknya lalu bangkit dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selang beberapa menit setelah Axton pergi, pemuda kecil itu terbangun dari tidurnya. Mata bulat itu berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

Rasya tetap bergelung pada selimut nya. Mata bulat itu menatap langit-langit kamar. Terdengar gemericik air didalam kamar mandi. Mungin Daddy nya sedang mandi, dipikirnya.

Ya, Rasya memutuskan untuk menerima perlahan takdirnya sekarang. Dia akan mencoba menerima keluarga barunya. Lagipula dia juga ingin merasakan mempunyai keluarga lagi.

Pandangan Rasya beralih pada Daddy nya yang baru keluar dari kamar mandi. Axton tersenyum melihat bungsunya sudah terbangun.

"Morning boy" ucap Axton pada Rasya yang terlihat menggemaskan dengan wajah bantalnya.

Rasya hanya mengangguk perlahan, dia masih mengantuk sebenarnya.

"Waktunya bangun boy" ucap Axton mengangkat Rasya dan membawanya ke kamar mandi. Axton menggosok gigi Rasya dengan perlahan, tak ingin menyakitinya. Lalu mencuci wajah kecil itu.

Axton menuju kebawah untuk sarapan. Disana sudah ada anak-anaknya yang lain menunggu mereka. Axton menempatkan diri dikursinya, dengan Rasya ditepatkan dikursi sampin nya.

Mereka memulai sarapan dengan hikmah. Keluarga Winata menjunjung tinggi adab saat makan, yaitu dilarang berbicara saat makan.

Rasya menyantap makanan nya dengan pelan. Dia masih terlalu malu dengan suasana baru baginya. Sarapan dengan keluarga setelah sekian lama. Ada rasa senang dalam hati Rasya karena merasakan hal ini lagi.

***

Waktu sarapan telah selesai, kini mereka berkumpul di ruang keluarga. Rasya duduk dengan diapit oleh Edgar dan Kevan, sebenarnya tadi dia sempat ingin dipangku, tapi Rasya menolak.

"Hey boy, kenapa diam saja dari tadi, hm?" Tanya Axton pada Rasya yang sedari tadi tidak berbicara.

"Apa kamu tak nyaman dengan kami boy?" Lanjut Axton.

Yang lain juga ikut menatap Rasya. Mereka juga berpikir bahwa Rasya tidak nyaman bersama mereka.

"T-tidak, Asya hanya masih malu saja" ucap Rasya terbata karena ditatap yang lain.

"Kenapa harus malu boy, kami keluargamu. Jika kamu merasa kurang nyaman katakan, kami akan berusaha membuatmu nyaman bersama kami " ucap Ethan.

Rasya mengangguk pelan, dan tersenyum manis.

"Cahh, sekarang kamu mau apa" tanya Edgar pada Rasya.

Rasya menoleh pada Edgar yang disampingnya. Rasya sebenarnya ingin melihat luar mansion tapi apakah boleh, dipikirnya.

"Apa Asya boleh melihat pemandangan diluar" ucap Rasya.

"Of Course boy, kamu ingin bersama siapa,hm?" Ucap Axton.

Rasya's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang