SEMBILAN

771 60 4
                                    

hello...
miss u all

Happy reading...

Bulan sudah berganti dengan matahari, langit gelap kini sudah tergantikan dengan terang. Cahaya matahari masuk melalui sela-sela gorden namun tidak membuat dua anak Adam bangun. Malah yang satu menarik selimut dan melanjutkan tidur nyenyak dengan memeluk bocah mungil.

Hingga suara ketukan pintu mengganggu tidur keduanya.  Mereka yang dimaksud adalah Edgar dan Rasya. Rasya berganti tidur bersama si sulung setelah ia dibawa diam-diam olehnya dari perdebatan tadi malam. Perdebatan menentukan siapa yang akan tidur dengan Rasya.

Tak mau melewatkan kesempatan, Edgar langsung membawa Rasya ke kamarnya.

oke lanjut>>

Edgar sayup-sayup mendengar suara maid memberitahukan sarapan sudah siap. Edgar bagun terlebih dahulu, dan mengusap matanya. Mengingat dia tidak sendiri, Edgar mengalihkan pandangannya pada buntalan mungil yang masih terlelap di sampingnya.

Buntalan mungil itu menggeliat, membuat Edgar tersenyum gemas. Karena tak mau adiknya kelaparan, ia segera membangunkannya.

"Dek, bangun udah pagi. Ayo kita sarapan" ucap Edgar menepuk-nepuk pelan pipi bulat itu.

Rasya itu tipe orang yang tidak susah dibagunkan. Hanya sentuhan sedikit saja sudah bisa membangunkannya.

Rasya membuka matanya perlahan dan menguap lebar, Edgar tersenyum sambil menutup mulut kecil itu.

"Selamat pagi, kita cuci muka sama sikat gigi dulu ya" ucap Edgar sambil menggendong Rasya.

"Iya..." Rasya menjawab dengan anggukan pelan.

Didalam kamar mandi, Edgar dengan telaten mengurusi Rasya. Mulai dari mencuci mukanya dan menggosok giginya, baru dia setelahnya.

Setelah acara mencuci muka dan gosok gigi selesai, keduanya turun kebawah melalui lift. Dalam perjalanan Rasya tidak diturunkan dari gendongan Edgar. Yang digendong mah pasrah saja, lagian percuma kalo minta turun. Gak akan diturunin.

ting!

Detingan suara lift terdengar membuat para manusia di meja makan mengalihkan perhatiannya. Axton yang melihat bungsunya, kemudian bangun dari duduknya dan menghampiri Edgar mengambil alih Rasya ke gendongannya. Yang lain menatap garang ke arah Edgar karena masih dongkol atas kejadian semalam.

"Selamat pagi adek" ucap keluarga Winata (-Edgar).

"Pagi semuanya" balas Rasya dengan tersenyum lucu.

Sebelum Axton akan duduk, Rasya segera berkata

"Emm, Daddy Rasya ingin duduk sendiri" pinta Rasya.

"Baiklah, di samping Daddy ya" ucap Axton dan di angguki Rasya

Axton mendudukkan Rasya di kursi di sampingnya, lalu mengelus lembut kepala Rasya.

"Baiklah mari makan" mulai Axton.

Seperti hari biasa, jika yang lain akan makan enak dan bebas, tidak dengan Rasya. Karena kenyataannya dia sekarang terpaksa mengunyah berbagai sayuran hijau. Acara makan tersebut berlangsung dengan hikmah. Semua menikmati makanannya masing-masing.

Rasya memakan makanannya dengan pelan. Selama ini, dia makan tidak full sayuran tetapi ada campuran. Rasanya aneh sekarang dia memakan penuh hijau. Ethan yang menyadari gelagat adik nya hanya tersenyum kemudian mengelus kepala adiknya.

"Kenapa hm? Ga suka?" tanya Ethan.

"Suka ga suka, harus tetep di makan dek. Biar sehat" bukan Rasya yang menjawab tetapi Azra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasya's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang