•|| Ghost ||•
Happy reading
• • •
Seorang laki-laki yang baru saja membuka kedua matanya dan betapa terkejutnya saat tiba-tiba ia menyadari jika dirinya berada di sebuah ruangan serba putih.
Awalnya dia mengira jika dirinya sudah berada di surga karena tirai putih menutupi semua wilayah tempat tidurnya. Laki-laki itu baru menyadari jika dirinya berada di kamar pasien.
"Akh! Kenapa gue ada di sini?" Arkana bertanya pada dirinya sendiri sambil memegangi kepalanya yang sangat amat sakit.
Dia duduk di sisi ranjangnya sambil mencoba untuk mengingat-ingat kejadian yang di alami sebelum dirinya berada di sini.
Flashback on
"ARKA!! KAMU MAU KEMANA ACARA MAKAN MALAMNYA BELUM SELESAI!!" teriak pria paruh baya mengejar seorang laki-laki yang baru saja keluar dari sebuah restoran mewah.
"PAH! Aku ga mau dijodohin sama Vina!!" Arkana menepis tangan papahnya.
"Kamu jadi anak jangan keras kepala. Papah sama papahnya Davina itu sudah bersahabat dari dulu, kamu jangan bikin malu papah di tempat umum kaya gini!" timpal papahnya.
Lagi-lagi Arkana menghela nafas dengan kasar. "Ck! Terserah papah. Aku udah muak!!"
Kemudian Arkana lari menuju motor sportnya yang terparkir tak jauh dari papahnya berada.
"ARKA!! PAPAH BELUM SELESAI BICARA SAMA KAMU!!"
Arkana menghiraukan teriakan dari papahnya, dia langsung memakai helm full face dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Arkana mengendarai motor dengan pikirannya yang kacau, dia sangat benci jika papahnya membicarakan perjodohannya dengan seorang perempuan yang menjadi temannya sejak kecil hingga saat ini.
Hubungan pertemanan mereka hanyalah sebatas pertemanan bisa, Arkana memang memperlakukan Davina dengan baik sebelum dia tau jika dirinya akan dijodohkan dengan Davina. Tapi sebulan yang lalu dia mendengar jika orang tuanya dan keluarganya Davina merencanakan jika mereka akan menjodohkan anaknya.
Sejak saat itu, sikap Arkana pada Davina jadi berubah. Sekarang Arkana lebih mengacuhkan Davina dan terkadang dia memarahi Davina tanpa sebab. Tapi Davina tetap sabar menghadapi Arkana yang seperti itu padanya.
"GUA GA AKAN PERNAH TERIMA PERJODOHAN SIALAN INI!!" teriak Arkana sambil menaikkan kecepatan motornya.
Tapi saat dia akan sampai di persimpangan jalan, dia tidak menyadari jika lampu lalu lintas berwarna merah dan saat dia berusaha menghentikan laju motornya Arkana tidak sempat.
Dan dari sisi lain jalan ada sebuah mobil pick up yang melaju ke arahnya dan menabrak motor yang dikendarainya.
BRAAKK!!!
Arkana terpental jauh dari motornya hingga tiga meter. Lalu seketika pandangannya berubah menjadi gelap.
Flashback off
Arkan mengusap wajahnya dengan frustasi, rasanya dia ingin berteriak sekencang mungkin.
"Kalau udah kaya gini, papah pasti marah banget sama gue. Kacau banget hidup gue." ucapnya.
"Apa gue kabur aja dari sini?" lanjut Arkana sambil memperhatikan infusan yang terpasang di tangan kirinya.
Kemudian, tanpa berpikir panjang lagi Arkana mencabut infusan di tangannya itu.
"!!"
Lalu dia berdiri dari duduknya dan berjalan untuk membuka tirai putih yang menutupi area tempat tidurnya.
Sreett
Betapa terkejutnya saat Arkana baru saja membuka tirai putih tersebut, ada seorang perempuan yang mengunakan baju putih yang berdiri di depan tirai tersebut.
"Gila nih cewe bikin kaget aja, gue kira hantu. Eh- tapi mana ada hantu siang-siang gini?" batin Arkana.
Arkana terus menatap perempuan yang berdiri di depannya, perempuan tersebut perlahan mengembangkan senyumannya yang indah. Itu membuat Arkana bingung dengan maksud perempuan aneh tersebut.
"Hai." satu kata yang keluar dari mulut perempuan itu.
Arkana meneguk ludah keluhnya dengan susah payah. Dia ingin sekali mengacuhkan perempuan itu dan langsung berjalan keluar dari ruangannya tapi entah mengapa rasanya dia tidak bisa.
Perempuan aneh itu mengintip ke dalam area tempat tidur Arkana, dan Arkana pun sangat terheran dengan apa yang dilakukan perempuan itu.
Tiba-tiba perempuan aneh tersebut kembali membuka suaranya.
"Bukankah kamu baru saja di rawat tadi malam? Kenapa sudah di cabut infusnya?" tanya perempuan tersebut.
Arkana langsung menatap sinis perempuan itu.
"Bukan urusan lo." dinginnya.
Arkana langsung berjalan menuju pintu keluar tapi tiba-tiba perempuan aneh itu menghalangi jalannya.
"Jangan pergi." ucapnya. Jika di lihat dari dekat wajah perempuan itu sangat pucat.
Arkana pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari ruangannya.
"Aneh banget sih nih cewe."
Lalu perempuan tersebut mengulurkan tangan kanannya kepada Arkana.
"Aku Nayla, pasien di ruangan ini juga." ucapnya sedikit memberikan senyuman kecil.
Sesaat Arkana memperhatikan uluran tangan dari perempuan di depannya. Lalu dia melipat kedua tangannya dan berkata.
"Gue Arka." balasnya tanpa berjabat tangan dengan Nayla.
Nayla menurunkan uluran tangannya dan kemudian sebuah senyuman terukir di wajahnya.
"Mari kita berteman." kata Nayla tiba-tiba dan membuat Arkana melebarkan matanya terkejut.
"Apaan sih nih cewe aneh banget, baru ketemu udah ngajak temenan aja."
•|| Ghost ||•
To be continued
Hai💗
Apa kabar?
Jangan lupa jaga kesehatan ya👌🏻Gimana nih chapter pertamanya? Penasaran sama kelanjutan ceritanya?
Kalau penasaran jangan lupa follow akun authornya ya biar tau info update terbarunya?Don't forget to vote and comment yaww👌🏻
Thanks youu💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost || heerina
FanfictionBagaimana jika seseorang yang satu ruangan denganmu di rumah sakit bukanlah manusia? Ini di alami oleh Arkana tanpa ia sadari. Ternyata teman satu ruangannya itu bukan manusia, melainkan seorang hantu cantik yang jika di lihat seusia dengannya. Han...