| 03 | Rooftop

275 87 44
                                    

•|| Ghost ||•

Happy reading all

• • •

Arkana baru saja terbangun dari tidurnya karena di rasa perutnya sangat kelaparan, kemudian dia memutuskan untuk keluar dari ruangannya dan berjalan menelusuri lorong-lorong rumah sakit.

Tidak terlalu banyak orang-orang yang berlalu-lalang di sini, dan sempat beberapa kali Arkana tidak tau jalan untuk ke kantin rumah sakit.

Arkana menghentikan langkahnya sambil berpegangan dengan tiang infusan miliknya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memangil namanya dan dia pun langsung menoleh ke sumber suara tersebut.

"ARKA"

"?!"

Seorang perempuan yang memakai baju putih pasien yang sama dengannya pun berlari kecil menghampirinya.

Arkana memang bingung dengan perempuan tersebut karena jika perempuan itu memang pasien di rumah sakit ini tapi mengapa dia tidak di infus? Entahlah, tapi Arkana tidak ambil pusing dengan hal semacam itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Nayla sambil menampilkan senyumnya yang menawan.

"Terserah gue lah." ketus Arkana. Kemudian dia kembali menuntun tiang infusnya dan berjalan entah kemana.

Seulas senyum tipis pun terukir di wajah Nayla. "Kamu salah arah, kantin rumah sakit lewat sini." ucapnya sambil menunjuk ke arah yang berlawanan.

Arkana tersentak, dia tidak menahui bagaimana Nayla bisa tau jika dirinya akan ke kantin rumah sakit, dia belum memberi taunya. Arkana pun memutuskan untuk membalikkan badannya.

"Ayo aku antar." lanjut Nayla, lalu dia memimpin perjalanannya menuju kantin yang berada di rumah sakit ini.

Arkana hanya mengikuti langkah kaki Nayla dari belakang perempuan aneh tersebut. Entah mengapa berjalan di belakangnya membuat dirinya merasakan sesuatu yang sangat aneh.

"Gue kenapa sih." batin Arkana.

Saat Arkana sedang sibuk dengan isi pikirannya, dia tidak menyadari jika dirinya sudah sampai di depan pintu masuk kantin rumah sakit.

"Sudah sampai." kata Nayla yang berdiri di depan Arkana.

Arkana pun membuyarkan lamunannya dan kembali bersikap sok acuh dan sok dingin.

"Oh disini kantinnya." sahutnya dan di balas anggukan oleh Nayla.

"Yaudah gue masuk dulu, Lo mau beli sesuatu juga ga?" tawar Arkana dengan nada dinginnya.

Nayla tersenyum tipis, "Nggak,"

"Oh." singkat Arkana, lalu dia langsung masuk ke dalam kantin itu.

Nayla hanya menunggu di luar area kantin rumah sakit.

Setelah memakan waktu 5 menit, Arkana keluar dari kantin itu sambil tangan kanannya menggenggam minuman kaleng yang ia beli di dalam kantin. tangan kiri Arkana yang di infus menuntun tiang infusnya sambil berjalan ke arah Nayla berdiri menunggunya.

Nayla sedikit terkejut dengan apa yang di beli oleh laki-laki di depannya.

"Kok kamu beli minuman kaleng?" tanya Nayla dengan polosnya.

"Kok lo ngurusin hidup gue? Gue belinya pake duit gue ini." celetuk Arkana.

"Bukan gitu, tapi kamu kan lagi sakit jadi bahaya minum minuman kaleng kaya gitu." sahut Nayla.

Arkana pun berdecak sebal karena Nayla terus mengoceh padanya. Kemudian dia langsung membuka minuman kaleng tersebut dan dia langsung menenggaknya.

"Ah~ segerrr..."

Ghost || heerina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang