🥑1🥑

984 48 0
                                    

Namanya adalah Velycia Isabelle Aditama seorang gadis berumur 23 tahun yang hanya hidup sendiri tanpa kedua orang tua dan saudara. Berawal dari saat vely beserta seluruh keluarganya sedang duduk di pesawat  yang ingin pergi menuju sebuah pulau pribadi milik sang ayah untuk berlibur dan bersenang-senang tapi disaat itu tiba-tiba pesawat yang sedang vely dan seluruh keluarganya tumpangi mengalami guncangan hebat yang diakibatkan kerusakan pada mesin pesawat lalu akhirnya pesawat itu jatuh dilautan sebelum akhirnya meledak. Tapi entah vely harus bernysukur ataukah harus bersedih karna dari peristiwa itu semua keluarga yang mencintai nya mati dan hanya menyisakan dirinya seorang hanya dirinya seorang walaupun dirinya hampir saja tidak tertolong dan sempat koma selama 3 tahun tapi akhirnya pulih kembali.

Saat kecelakaan pesawat terjadi vely berumur 13 tahun, setelah terbangun dari koma umurnya 16 tahun, pada saat itu vely harus rela dan mengikhlaskan kedua orang tua saudara dan keluarga lainnya pergi meninggalkan ia sendiri. Memulai kehidupan tanpa ditemani sosok kedua orang tua dan saudara disisinya.

Meneruskan perusahaan yang keluarganya miliki dibantu orang kepercayaan kaluarganya. Hingga vely menjadi CEO termuda di umurnya yang ke 18 tahun.

Banyak lika-liku yang harus dilalui vely seorang diri. Hingga menjadikan ia sosok yang tegas, dingin dan acuh. Hatinya seakan kosong tak ada kehangatan disana.

Dan hari ini tepatnya malam ini ulang tahun vely yang ke 23 tahun. 'Sepi' Itu menggambarkan suasan disekitar bahkan dihati vely. Tidak ada kue, tidak ada ucapan selamat ulang tahun, maupun sebuah kado.

Hanya vely sendiri malam ini. menatap langit malam di balkon kamarnya sambil mengenang saat-saat dimana ia dan seluruh keluarganya berkumpul dihari ulang tahunnya sebelum semua keluarganya pergi meninggalkan ia sendiri selamanya.

Tes

Aliran air mata jatuh dari kedua mata vely 'Sedih' rasanya disaat orang lain merayakan ulang tahunnya ditemani keluarga mereka ia tidak bisa seperti itu. Iri? Tentu ia iri tapi ia sadar, walaupun ia ingin seperti orang-orang lain yang merayakan ulang tahunnya bersama keluarga, ia sadar bahwa keluarganya telah tiada.

"Hari ini ulang tahun vely mah, pah, Abang, walaupun gak ada kalian disini, vely yakin kalian melihat vely diatas sana iyakan? hiks hiks." tangis vely pecah saat itu juga menutup kedua matanya dengan telapak tangannya sambil menangis sesenggukan, dadanya sesak mengingat orang tuanya, abangnya dan seluruh keluarga lainnya.

"Tunggu vely mah, pah, Abang hiks vely sayang kalian semuanya." ucap vely disela-sela tangisnya.

~~~

Pagi ini seperti biasa vely bersiap untuk pergi ke kantor.

Mengendarai mobilnya sendiri dengan kecepatan sedang, ditemani dengan musik yang ia putar didalam mobil.

Cukup lama diperjalanan akhirnya vely sampai ditempat tujuan. Turun dari mobil lalu berjalan masuk kedalam gedung dengan langkah tegas, dan anggun.

"Pagi miss." sapaan karyawan kepadanya pada saat berpapasan dengan dirinya. Dan dibalas dengan anggukan kepala dan sedikit senyum tipis.

Sesampainya diruangannya, ia langsung mendudukan diri dibangku kebesarannya.

"Siska" panggil vely kepada sekretarisnya.

Tak lama pintu terbuka

"Iya miss," ucap marta

"Apa jadwal saya hari ini?" Tanya vely dengan nada datar sambil membaca berkas-berkas ditanggannya tanpa menatap orang yang ada di depannya.

"Jadwal Miss hari ini yaitu meeting dengan para petinggi kantor jam 10 pagi nanti, lalu jam 4 sore miss ada pertemuan kerja sama dengan perusahaan Art'company, untuk selanjutnya Miss tidak ada jadwal lagi," jawab marta.

VELYCIA SECOND LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang