Setelah membayar semua belanjaannya vely yang hendak pulang merasakan pundaknya ditepuk dari belakang, ketika berbalik vely melihat Angga dibelakangnya dengan raut wajah terkejut lalu berubah menjadi bingung.
Angga POV
"Kebiasaan banget nih si mama nyuruh anaknya beli bahan bahan buat kue"dumel gua disepanjang lorong rak indosmart.
Tadi, waktu gue masih di kafe bareng sama temen temen gue, tiba-tiba mama telpon katanya gue harus cepet pulang dan sebelnya lagi mama tersayang gue itu titip beliin bahan-bahan buat bikin kue. Mama gue itu emang hobi banget bikin kue dan kalian harus tau kue mama gue itu enak banget pake banget.
Tapi pas gue lagi antre untuk bayar gue ngerasa familiar sama cewek yang antre didepan gue. 'kayak vely' pikir gue.
Daripada penasaran gue tepuk aja pundaknya, pas si cewek nengok ternyata bener dia, vely.
Gue perhatiin raut wajah vely yang awalnya terkejut terus berubah jadi bingung. 'Lucu' ucap gua dalam hati.
"Tunggu" kata gue kepada vely terus gue buru buru bayar belanjaan gue habis itu menghampiri vely lagi.
"Ada apa?" tanya vely.
"Ngomongnya jangan disini, kita ke taman didekat sini aja " ucap gua sambil melihat sekeliling lantas vely pun melakukan hal yang sama lalu mengiyakan ajakan gua .
Dan setelah gue sama vely duduk gue sebenernya bingung mau ngomong apa, tapi dari awal gue lihat vely di kantin waktu itu gue mulai penasaran sama dia dan sejak saat itu gue mulai memiliki rasa yang gue sendiri pun tidak tahu, rasa yang membuat gue selalu ingin melindungi vely
"Maaf" ucap gua tiba-tiba yang membuat vely memandang kearah gua dengan raut wajahnya yang masih cuek.
"Maaf buat yang di kafe tadi, gue tau ucapan Ken tadi udah kelewatan ke Lo" ucap gua lagi
"Lo engga salah, temen-temen Lo juga engga salah" balas vely,
"Bener kata temen Lo itu, dulu gue terlalu takut buat ngebela diri gue sendiri" lanjut vely sambil mengalihkan pandangannya ke depan, setelah mendengar vely mengucapkan itu gua ga tau harus ngomong apa.
"Rumah lo dimana biar gue anter pulang" ucap gua tiba-tiba karna tidak tau harus membalas ucapan vely bagaimana.
"Engga usah, gue bisa pulang sendiri" balas vely sambil bangkit dari duduknya.
Gue yang melihat vely berdiri pun ikut berdiri.
"Bye" ucap vely cuek lalu pergi begitu saja.
Gua yang awalnya hendak menghentikan vely namun gua urungkan dan akhirnya hanya memandang punggung vely dengan raut wajah bersalah.
Angga POV off
Sesampainya vely di panti ia langsung menuju dapur berniat mencari bunda Mela dan benar bunda Mela berada di dapur sedang menyiapkan perlengkapan membuat kue.
"Bunda" sapa vely.
"Eh kamu udah dateng, mana bahan-bahannya?" tanya bunda Mela.
Lalu vely pun meletakkan kantong plastik berisikan bahan-bahan yang dibelinya tadi.
"Bunda mau buat kue apa?" Tanya vely sambil memakan camilan yang tadi sekalian ia beli di indosmart.
"Bunda mau buat kue coklat lumer" jawab bunda Mela yang sekarang sudah mulai membuat kue.
"Vely bantuin ya Bun" kata vely dengan antusias.
"Yaudh sini bantuin bunda jadikan kalo bunda lagi malas bikin kue ada kamu yang bisa buatin untuk bunda" jawab bunda Mela sambil tersenyum jahil.
"Ish bunda" ucap vely dengan wajah cemberut.
"Hahaha" setelah itu mereka saling melirik lalu mereka tertawa. Setelah 1 jam akhirnya kuenya pun jadi.
"Selesai juga, buat kue ternyata cape ya bun" ucap vely sambil merenggangkan otot pinggangnya ke kanan dan ke kiri sedangkan bunda Mela menggelengkan kepala melihat tingkah vely yang sedang merenggangkan ototnya.
Tiba-tiba vely teringat sesuatu hal.
"Bun" panggil vely dengan ragu-ragu
Bunda Mela pun menoleh ke arah vely yang tampak sedikit ragu untuk menanyakan sesuatu kepadanya.
Vely akhirnya mencoba menarik nafas secara perlahan guna untuk meyakinkan dirinya lalu memberanikan diri bertanya kepada bunda Mela.
"Bunda vely boleh nanya sesuatu?" Tanya vely
"Emangnya kamu mau nanya apa?" Bunda Mela bertanya balik kepada vely sebab dirinya bingung melihat Vely yang seakan-akan ragu untuk bertanya.
"Tapi bunda harus jawab pertanyaan vely dengan jujur ya Bun jangan ada yang di sembunyikan dari vely" jelas vely kepada bunda Mela.
"Apa sih kok serius banget" ucap bunda Mela bingung
"Bunda janji dulu" tegas vely
"Iya-iya bunda janji"
Setelah bunda Mela berjanji vely mulai menanyakan pertanyaan yang selama ini dirinya ingin tahu sejak dirinya menempati tubuh vely(cia).
Huh
Ditaman vely duduk sendiri sambil menatap matahari yang sebentar lagi akan terbenam.
Ia masih tidak mengerti setelah bunda Mela menceritakan semuanya kepadanya tadi.
Ia masih bingung apa yang harus ia cari tau dengan ia berada disini.
Apa sebenernya rahasia yang ada dibalik kehidupan pemilik tubuh asli ini?.
Oh ayolah dirinya memang lulusan terbaik di university terkenal di Amerika tapi dirinya bukan polisi apalagi detektif yang bisa mencari informasi sedetail dan sekecil apapun itu.
"Gua harus gimana?" Tanya vely pada diri sendiri dengan suara yang pelan.
~~~~
Di pagi hari yang cerah vely berjalan kaki menuju halte bus menunggu bus yang akan membawanya ke sekolah, sekolah yang sudah ia masuki selama ia memasuki tubuh ini.
Setibanya vely disekolah ia kebetulan berpapasan dengan Agatha dkk.
"Halo vely selamat pagi" ucap Lauren dan Calista bersamaan.
"Pagi vel" ucap Agatha
"Pagi" balas vely sambil terus berjalan kearah kelasnya dengan Agatha dkk yang senantiasa mengikuti dari belakang.
Agatha dkk tidak mempermasalahkan sikap Vely yang cuek kepada mereka, mereka malah merasa vely tidak sedang mencari perhatian atau mencari muka kepada mereka tidak seperti siswa-siswi yang lainnya yang hanya ingin berteman dengan mereka karena mereka dari keluarga terpandang dan kaya raya.
~~~~
Segitu dulu deh cerita di part ini, part selanjutnya harap menunggu yaa karena aku ga tau kapan lagi bisa update part yang selanjutnya.....
Awalnya ragu sih mau publik part ini takutnya ga nyambung wkwk.
Tapi gapapa deh aku kan buat cerita ini untuk mengisi waktu senggang aku aja.Terimakasih buat yang udah ngasih vote di cerita aku yang ga jelas ini...🙏😊
KAMU SEDANG MEMBACA
VELYCIA SECOND LIFE
FantasíaIngin tahu kisahnya? Kalian bisa langsung intip intip disini. ⚠️ Baru pemula harap dimaafkan jika ada kesalahan kata atau penempatan kata/kalimat salah. #Cerita transmigrasi #silahkan vote and komen