Deg'
Perkataan Dicky sangat menyentil hati William, raut muka nya langsung berubah menjadi perasaan bersalah. Dicky tidak peduli dengan ucapannya yang mungkin melukai ayahnya, toh bagi Dicky ayahnya lah yang menjadi penyebab keterpurukan ibunya selama lima tahun terakhir.
"Bagaimana kondisi ibu kamu?" Tanya William terdegar berbasa basi guna agar tidak canggung, padahal dihatinya tulus menanyakan hal itu. istri keduanya yang mendegar itu membuang muka tidak suka.
Dicky berdecak keras dalam hati, sudah berapa kali dia bilang. "Ingat perkataan saya, jika saya tidak suka basa-basi. Silahkan keintinya saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni anda."
William tampak menghela nafas memaklumi, menurutnya Dicky itu sama persis ketika dirinya masih muda dulu, sama-sama pembangkang dan ketus. "appa ingin kamu menjadi penerus perusahaan appa, karena kamu adalah anak pertama appa."
Dicky tidak menduga Ayahnya kan mengatakan hal ini, Lagian dia juga tidak mengharapkan warisan sepeser uang pun dari ayahnya. Sinta dan Nilam—istri keduanya yang mendegar penuturan William sangat terkejut.
"Saya tidak setuju, Will. Bagaimana bisa anak ini menjadi pewaris utama sedangkan sikapnya saja tidak menghargai orang yang lebih tua.'' Protes Sinta, saat William hendak menegur ibunya, Dicky menyela
"Anda ingin dihargai? Bagaimana seorang bisa menghargai anda, jika anda tidak menghargai orang lain?" Sela Dicky
Sinta mengeram marah mendegar hal itu,
"Kamu benar-benar sudah keterlaluan!" Maki Sinta."Ma, sudah. Semua keputusan ada ditangan saya sekarang." Lerai William
"Tapi nama Dicky sudah keluar dari keluarga Fernadez, dan nama Fernandez tidak pantas di pakainya." Papar Nilam yang juga ikut protes. Mendengarnya Dicky ingin sekali memasukan wanita itu ke kandang singa.
"Saya tidak mengizinkan seorang merendahkan anak saya. Tidak ada yang berhak mengeluarkannya dari keluarga Fernandez karena dia adalah darah daging saya." Ucap William tegas. "Kamu hanya orang asing yang kebetulan terpilih memerankan ini semua, dan akan ada saatnya saya akan mengakhiri permainan sialan ini." Lanjut William.
Nilam bungkam, Sinta diam, Juna yang sedari tadi hanya mendengarkan pun tetap menyimak dan tak berniat untuk ikut campur urusan orang dewasa, dia berdoa semoga Dicky menerimanya agar Dicky tinggal serumah dengannya.
Namun bagi Dicky ada makna tersirat yang terkandung dalam ucapan terakhir yang dilontarkan William, Dicky tidak tahu apa itu.
"Saya tidak bisa."
Tiga kata yang diucapkan Dicky membuat mereka semua melotot tak percaya, sungguh! Menjadi pewaris perusahaan Fernandez yang bergerak dibidang arsitek desainer grafis yang sudah terkenal hingga ke banyak negara bahkan sampai luar benua sekalipun adalah impian besar semua keluarga Fernandez. Hal itu beruntung bagi William yang menjadi pewaris utama, dan sekarang ia ingin anak sulungnya lah yang menjadi pengganti dirinya.
"Beri appa alasan atas jawabanmu." kalimat itu adalah perintah bukan sekedar untuk didengar saja,
Dicky tidak mempunyai alasan untuk menolak, karena Dia hanya tidak ingin direpotkan, lebih tepat tidak suka disibukan dengan pekerjaan.
"Tidak ada alasan.""Itu bukan jawaban yang ingin appa dengar. Beri alasan yang tepat,"
Dicky mencoba mencari alasannya, Dicky kenal siapa sosok ayah yang berada dihadapannya ini, dia adalah orang yang ingin mengetahui semua alasan atas keputusan. "Saya masih SMA, tidak ingin disibukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Teen FictionCinta bertepuk sebelah tangan. Itulah yang dialami Kanaya Calerea. Gadis cantik yang tomboy itu diam diam mencintai teman sekelasnya yang bernama Dicky Fernandez. Tidak banyak yang tahu tentang Kanaya yang menyukai Dicky kecuali kedua sahabatnya. ...