09

83 10 4
                                    

"Ayo udah sampai mana persiapan kalian?" Kembali ke ruang guru seperti sebuah kewajiban bagi Kana Gala dan Aya

"Sampai belum mulai aja udah gila pak" ini Gala

Denggala memang ceplas-ceplos anaknya, dengan siapa saja meskipun lawan biacaranya lebih berusia, pasti gaya bahasanya seperti sedang mengobrol dengan teman sebayanya

Tidak apa, selagi yang diajak bicara memaklumi. Tidak akan Gala ganti, toh Gala bukan anak yang kurang ajar. Malah itu jadi poin mudah agar bisa dekat dengan siapa saja

"Kamu lo ngapain aja kok bisa gila"

See? Obrolan mereka jadi lebih santai berkat Gala, mau berjam-jam pertemuan juga tidak akan ngantuk. Kecuali, Gala yang malah mengantuk

"Tiga hari lagi, kasih laporan ke bapak ya, sampai mana kalian mempersiapkan lomba ini. Gaperlu pusing mumet segala macem, kalau lagi bener-bener blank, jalan-jalan keluar, bisa nanya temennya, bisa japri bapak juga. Oke?"

Pak Brata kesayangan murid-murid Bayangkara, pembawaannya yang santai, kerap kali jadi omongan baik orang-orang yang kenal dengan beliau. Santai santun dan setara alias beliau sangat mudah berbaur dengan siapapun tanpa harus mandang pangkat

"Siap pak" Jawab dari ketiganya, Kana Gala dan Aya serentak

Sudah seperti rutinitas, setiap kali keluar dari ruang guru. Ada saja yang diributkan oleh Gala dan Aya. Contohnya,

"Bilang apa yang jelas, lo pikir lo limbad?"

"Ga ada hubungannya gue sama limbad, pe'a!"

"Elo yang pe'a! Ngatain pe'a"

Kana kali ini memilih untuk cabut duluan, masa bodoh jika mereka akan ada adu jotos atau apalah, yang penting Kana menjauh dulu. Jadi saksi suatu kejadian bukan tujuan Kana

"Na! Kemana?"

"Cabut!"

Jawab Kana singkat, melanjutkan jalannya, namun baru beberapa langkah Kana berbalik badan sebentar, dan bersuara

"Lo berdua pe'a"

"LAH!"











"Mau berapa botol lagi sih jer lo belinya?"

Jerry dan Aya berada di warung yang biasa mereka datangi, namun kali ini tidak ada agenda menongkrong di tempat

Mereka memilih di rumah Omanya Kana sebagai ganti, dan sekarang Jerry Aya yang bertugas membeli jajan atau makanan apa saja untuk dijadikan cemilan disana

"Sepuluh Ya, di pas in"

Ada perasaan mengheran dari Aya jika pergi belanja dengan Jerry, dia akan menghitung belanjaanya tanpa menghitung orangnya

Orang lain pasti berusaha berhemat, dengan membeli seperlunya, tapi tidak dengan Jerry

Semisal ada 6 orang termasuk dia, bukannya membeli 6 barang, tapi jerry akan membeli 10

Jika ada 12 orang, Jerry akan membeli 15 barang

Seperti kelipatan matematika, dan hanya Jerry yang paham itungannya

10 botol teh srosro, 10 macam ciki, dan 10 makanan berat sudah ditangan keduanya, Aya yang membawa kantong berisi makanan berat dan disampingnya ada Jerry membawa kantong berisi minuman dan jajanan

Tidak ada kejadian menarik saat jalan pulang, hanya obrolan yang berujung nyelekit diantara keduanya, namun itu tergolong interaksi yang normal bagi Jerry dan Aya

KANA | KJK LOCAL ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang