"Gala!"
"Lah!? Aya???"
Aya mengerutkan keningnya, bingung. Kenapa harus sekaget itu? Dia kan bukan orang asing yang kalaupun tau perkumpulannya mereka juga ataupun misinya mereka harusnya biasa saja responnya
"Kenapa? Kenapa kaget gue dateng?"
Gala yang tadinya beranjak ingin makan tertunda, posisinya masih berdiri di antara gawang pintu dan Aya di depannya
"Enggak, gue kira lo udah pulang" Jawab Gala seadanya
Yang lain juga tau kalau Aya datang, namun memilih diam. Tapi diamnya mereka yang ngebuat Aya makin memicingkan mata
"Lo semua gak pulang pada mau ngapain hayo? Pake segala bikin markas kecil gini"
Gala tertawa renyah, "Gak boleh soudzon! Orang kita nongkrong doang sambil bahas kelas lo"
Yang lainnya ikut tertawa menyairkan suasana kecuali Gale dan Kana yang hanya tersenyum kikuk
Dan diberi anggukan oleh Aya
"Hari ini gue nebeng lo ya Le, tapi lo nongkrong aja dulu gue di perpus. Kalo mau pulang wa aja"
Ucapan Aya di acungi jempol oleh Gale, sepupunya. Berjalan keluar sambil memicingkan mata bak sedang menelisik lainnya, Aya menjahili mereka
Saat sudah tak terlihat, Jerry menghela nafas lega
"Buset, berasa ke gep terus di introgasi kepala sekolah kita"
"Kata gue mah serem an Aya daripada Pak Brata"
"Mulut-mulut"
Aya Di perpus? Iya lewat aja, bukan mampir. Aya gak bisa diam aja tentang laptopnya yang belum kunjung ketemu
Sengaja mencari dan menyelidiki sendiri tanpa memberi tahu teman-temannya ataupun sepupunya, Aya takut merepotkan mereka
"Gue yakin laptop gue masih ada di lingkungan sekolah ini"
Monolog nya sembari celingukan kesana kemari menghampiri kelas kosong satu persatu sampai ke gudang lama sekolah pun Aya cek in
Saat ingin memasuki gudang, Aya tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Serba hitam pakaiannya, mirip dengan yang terlihat di gambar yang dikirim teman Sean tadi
Tapi karna Aya tak diposisi dan tak tahu menahu misi ke tujuh bujang itu, Aya pun tidak menaruh curiga dan langsung meminta maaf
"Maaf pak, gak lihat-lihat tadi"
Hanya anggukan yang Aya dapat, agak aneh sih tapi Aya mengangkat kedua bahunya tanda enggan berasumsi apapun yang terjelas laptopnya harus ketemu hari ini
Sedangkan di lain tempat, Gala berhasil mengisi perut kosongnya di gado-gado samping sekolah. Gado-gado enak dan murah cocok dikantong pelajar dan terkenal sekali dengan nama gado-gado buk Maya. Lumayan, bisa kenyang sampai malam
"Sempet-sempetnya lo laper dijam segini bang"
Ditemani Jopan, Gala duduk anteng diantara pelanggan gado-gado lainnya. Atas piringnya bersih, air minumnya tandas. Sebegitu laparnya Gala, pantas susah diajak kompromi
Disusul Kana yang entah apa tujuan kedatangannya karna dia langsung duduk disamping Gala tanpa memesan ke ibuk Maya
Gala terlalu kenyang sampai tidak kuat berkata-kata, akhirnya Jopan lagi yang bersuara
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA | KJK LOCAL ✅️
Novela JuvenilKANA ( life love live ) A Story of Kana spend his days at oma's house [In this struggle world] HIS-STORY PT.1 ✅️ = COMPLETE