⚠️ Ignore the typos ⚠️
Membicarakan si sepupu yang sedang saling melempar hawa dingin, ada satu orang yang dari tadi duduknya tidak nyaman
Berkali-kali mengubah posisi sampai yang lainnya menyadari
"Jer lo diem bisa ngga sih?"
Jerry menatap jengkel ke arah Gale yang baru saja menegurnya
"Lo berdua yang bikin situasinya jadi gak enak! Gila apa gue yang gak tau apapun tiba-tiba duduk diantara manusia aneh macem lo Gale dan lo Aya"
Gale paham, seharusnya memang dia bahas sendiri permasalahannya dengan Aya, tanpa menarik Jerry di dalam obrolan
Tapi kebetulan saat Gale menemukan Aya di perpustakaan, Jerry sedang duduk manis di depan Aya dengan buku bacaannya
Perpustakaan sedang ramai-ramainya murid menukarkan dan meminjam buku semester baru sebelum liburan tiba, jadi mereka tidak perlu bersuara pelan atau berbisik
"Itung-itung lo jadi saksi Jer, gue yakin Aya gabakal nyaman ditinggal berdua doang sama gue"
Jerry berdecak, omong kosong apa ini?
"Biasa juga lo berdua kemana-mana bareng kaya perangko. Udah buruan baikan, gak usah pake gengsi lo berdua"
Aya yang dari tadi diam akhirnya menyahuti ucapan Jerry
"Lo diem disitu mau gue pukul"
Beranjak dari duduknya, Aya berjalan menuju ke kursi tempat duduknya Jerry sudah sangat dekat dan siap meluncurkan serangan aksi namun ditahan oleh Gale disaat itu juga
"Aya jangan! Kok malah kalian yang ribut? Kan kita mau baikan?"
Gale menggeret Aya ke kursi sebelahnya, menjadi pembatas antara duduknya Jerry dan Aya
Ini bukan pertama kalinya Jerry dan Aya hampir cekcok, kejadian ini mengingatkan Gale waktu masa Smp nya dulu. Dan yang jadi penengah lagi-lagi dirinya ataupun si Gala
Sempat saling diam tanpa ada yang mau mengeluarkan suara, bahkan Aya saja mematung kemudian setelah mendudukkan diri
Tapi beberapa menit kemudian Aya bersuara lagi, kali ini sedikit tenang dan tak penuh emosi seperti tadi
"Gue tau Jer, pengirim pesan anonim di waktu acara semester malem itu elo!"
Gale bingung, Jerry sedikit kelabakan namun bukan ke arah negatifnya
"Yup lo masih sepinter waktu smp, tapi lo masih ga peka kaya pas smp. Nothing change Ya"
"Maksud lo apa sih? Atau jangan-jangan masalah flashdisk juga kerjaan elo?"
"Wes tenang Ya, gue berani bersumpah kalo gue gak pernah megang dan tau bentukan flashdisk yang lo bicarain"
Dengan tangan sebagai isyarat menyuruh Aya tenang sebelum meledak tidak pada waktunya Jerry buru-buru menjelaskan
"Gue cuman ngasih tau, apa yang gak sengaja gue denger waktu di toilet sekolah"
"Yakin bukan elo the Evil character nya?"
Mengangkat tangan dan menunjukkan kedua jari telunjuk dan jari tengah bersamaan membentuk sign peace. "Suer✌️" kata Jerry kemudian
Gale makin bingung setengah ngantuk, tapi kemudian sadar dan menangkap 80% dari apa yang dibicarakan Jerry dan Aya
"Jadi maksud kalian, flashdisk waktu itu ada yang ngambil dari Aya? Gimana bisa? Siapa? Katanya udah lo masukin kantong dan ngga kemana-mana abis gue kasih?"
Mengeluarkan rentetan pertanyaan yang memang harus diajukan karena Gale butuh kejelasan
Aya sendiri juga tidak sadar, kapan dan siapa orangnya. Diam mencoba mengingat-ingat lagi di malam itu, setelah Gale memberikan flashdisk ke dirinya dan pergi dari tempat Aya duduk, dan waktu itu...
"Waktu itu ada rombongan adik kelas yang nyamperin gue nanya-nanya soal Jopan. Ada sekitar 6 anak, tapi masa mereka?"
Keduanya menoleh ke Aya saat itu juga, Jerry lebih tepatnya langsung menggeleng. Menepis kecurigaan
"Suaranya cowo Ya yang pas di toilet, ya kali ada cewe masuk toilet cowo? bukan deh, coba inget lagi"
Gale menghela nafas panjang, dia ikut mengingat kembali. Tapi akan lebih sulit karena dia bertemu banyak orang malam itu, apalagi saat di soundsystem Gale berkali-kali papasan dengan temannya Gala yang memang di tugaskan untuk mengatur soundsystem dan beberapa anak kelas lain yang memang sedang berkeliaran mencari angin menghindari kerumunan
Temannya Gala...
"IYA TEMENNYA GALA! Lo inget ngga cowo yang berdiri di samping soundsystem. Itu pas gue pergi anaknya masih disitu kan?"
Kata Gale penuh harapan tinggi, dirinya yang kelewat excited mengetahui bahwa kemungkinan besar tebakannya benar, sampai meninggikan suaranya di awal dan mengecil diakhir karena banyak yang menoleh ke arahnya
"Temen Gala yang kemarin ikut kita nongkrong itu lo Jer, tau kan lo?"
Jerry menjentikkan jari, "Pantes aja kemarin ketemu kaya ada yang gak beres sama anak itu"
Melihat keduanya ingin pergi, Aya menahan. Kalau tiba-tiba mendatangi Temannya Gala tanpa bukti nanti yang ada malah fitnah dan bukan jawaban yang di dapat
"Kita cek cctv disana, gue ngga mau kalau dateng cuma tuduhan doang. Gale lo bisa kan ijin ke Pak marta?"
*Pak Marta : Satpam sekolahnya
Benar, Gale maupun Jerry tidak terpikirkan sebelumnya. Mendengar itu Gale mengangguk mengiyakan, berjalan ke arah pos satpam dan diikuti Aya Jerry di belakang. Saat beranjak dari duduknya, Jerry menggeplak pelan lengan Aya dan tersenyum bangga
Tentu saja Aya tidak tinggal diam, membalas geplakannya ke Jerry. Lebih keras dan sampai membuat Jerry mengaduh
"Reflek lo sakit banget Aya Anying"
Sambil berjalan Jerry mengelus-elus lengannya ditemani gerutuan yang tak henti-henti
"Lo yang mulai" Kata Aya tegas bahkan tanpa menoleh ke arah Jerry
Jerry berniat ingin membalas omongan Aya, tapi tidak jadi karena Gale menoleh dan menyuruh mereka untuk diam sambil berjalan
"ck! tang mentang baikan sepupunya dibela" ucap Jerry lirih, lirih sekali dan hanya Aya yang mendengar
Menanggapi ucapan tak masuk akal dari Jerry dengan tatapan 'idih' nya. Aya mempercepat jalan mensejajarkan dirinya dengan Gale
Nanti kalau tetap di samping Jerry, yang ada makin adu mulut dan ribut
Sesampainya di pos satpam, sebelum Gale meminta ijin. Ketiganya terkejut mengetahui siapa yang berada di dalam dan sedang mengecek cctv bersama Pak marta
"Kana? Lo ngapain disini?"
[ K A N A ]
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA | KJK LOCAL ✅️
Novela JuvenilKANA ( life love live ) A Story of Kana spend his days at oma's house [In this struggle world] HIS-STORY PT.1 ✅️ = COMPLETE