Kamis, 17 Februari 1994

17 0 0
                                    

Praktek tanpa diiringi dasar teori yang benar adalah buang-buang energi. Dasar Teori yang benar tanpa praktek adalah menyia-nyiakan energi. Kekuatan teori ada praktek adalah pada saat keduanya berjalan beriringan atau secara harmonis mencapai  tujuan. Demikian pula tentang kebijaksanaan. Menjadi manusia yang baik itu sulit, dengan keadaan kenyataan dunia pada umumnya orang tidak baik. Meskipun begitu, pada umumnya manusia itu baik.

Aku buka laci meja belajarku, terdapat surat yang diberikan Ganjar, seorang teman yang juga teman dekat Erna. Sudah satu bulan semenjak aku memutuskan hubungan cintaku dengan Erna. Ia lalu menulis surat yang berisikan sesal dan harapannya. Meskipun aku tidak begitu tahu apa yang harus disesalkan dari hubungan kami yang berjalan selama satu tahun itu. Agaknya, kata-kata Erna dalam surat tersebut kurang bijak, bukan untukku namun untuknya. 

Lagi, aku pikir, memaksakan apa-apa yang sudah berakhir itu tidak baik, Dari beberapa peristiwa yang pernah terjadi terhadap cerita kita berdua membuat perasaanku terhadapnya berubah. Dulu aku memang mencintai Erna, namun cinta itu hilang begitu saja. Aku tidak ingin hubungan ini terjadi karena dipaksakan ataupun karena kasihan. 

Teruntuk Baskara

Baskara, aku berterimakasih atas apa-apa yang telah kamu berikan padaku satu tahun terakhir ini. Semua gelak tawa dan bahagia, dan mungkin cinta bila itu benar ada?

Ada beberapa hal yang aku sesali...

Aku menyesali hubungan kita yang menurutku terlalu sebentar ini, aku harap aku bisa memperbaikinya dan terus bersama kamu hingga kita menua nanti. Namun, aku tahu kamu punya alasan lain, dan rencana lain. 

Bas, aku siap menjadi rumah untukmu. Aku siap jika kamu suatu hari kamu ingin kembali. Aku harap kamu bisa memikirkan kembali atas keputusanmu itu. Memang, sudah satu bulan lalu semenjak kita berakhir. 

Namun untukku, selama belum ada janur kuning melengkung, ini belum benar-benar berakhir. 

Baskara, aku harap, kamu kembali. Karena kamu rumahku. 

-Erna

Catatan BaskaraWhere stories live. Discover now