Part 1

2.4K 212 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
-
-
-
Happy reading
-
-

Gus Al hidup di sebuah pondok pesantren yg di miliki ayahnya, tetapi dia tidak ingin belajar di pondok pesantren melainkan dia hanya ingin bersekolah di sekolah biasa contohnya (SMA), dia sudah menginjak 16,tahun dan dia sudah masuk ke sekolah SMA...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Al hidup di sebuah pondok pesantren yg di miliki ayahnya, tetapi dia tidak ingin belajar di pondok pesantren melainkan dia hanya ingin bersekolah di sekolah biasa contohnya (SMA), dia sudah menginjak 16,tahun dan dia sudah masuk ke sekolah SMA, dengan mengambil jurusan MIPA ,dia adalah anak yg paling tengil di kelasnya, namun teman temanya tidak mengetahui kalau dia adalah anak seorang kyai Abdul Rahman yg mempunyai pondok pesantren Ar-rahman. dia hanya berlagak seperti anak anak remaja biasanya yg ikut ikutan trend zaman sekarang (anak gaul).

•••

(Sedangkan di pondok ar-rahmah)
Gus El sedang mengajar di sebuah kelas, dia sedang berfikir bagaimana menyadarkan saudara kembarnya (Gus Al) ,agar bisa tidak egois dan tidak gampang marah,Gus El begitu baik terhadap Gus Al tetapi Gus Al selalu tidak mendengarkan perkataan Gus El (Hampir tidak pernah). Tetapi Gus El selalu ingin merubah sifat Gus Al seperti dahulu ketika belom ada kejadian salah paham seperti ucapan ummah

(Balik ke keadaan sekolah)
Sedangkan Gus Al sedang berantem dengan kakak kelas yang katanya paling senior.(Tapi nggak senior senior banget lah).
Gus Al tidak senang ketika ada seseorang yg menyakiti seseorang perempuan ataupun orang yg lebih tua.karna hal itulah Gus Al berantem dengan kakak kelas,karna dia sudah membuat seorang perempuan yg di bully oleh Kaka kelas tersebut, dan akhirnya Gus Al dan kakak kelas itu di pisahkan oleh salah satu guru di sekolah yaitu guru (BK) dan mereka berdua Gus Al dan kakak kelas itu di bawa ke kantor dan di kasih surat teguran yg pertama kali..

(skip jam pulang sekolah).
Pada saat Gus Al memasuki arah rumah Gus Al mendengar percakapan antara Ummah dan Abah membicarakan kenakalan yg Gus Al perbuat dan permasalahan yang Al pada saat itu.

Gus Al lalu masuk saja ke dalam tanpa mengucapkan salam, lalu Abah Abdul merespon dobrakan pintu yg mengenai tembok,

BRAKK..

"AL!!!" Bentak Abah Abdul pada al, "kalau ingin memasuki rumah ucapakan lah salam dahulu baru kamu masuk." Sambung abah

"Gus Al pun menjawab iya..." dengan perlahan.

"Apakah kamu tidak mendengar Al, apa yang Abah katakan JAWAB!!." Bentak Abah Abdul.

"iya... Aku mendengar." Kesal Gus Al pada Abah, karena menurutnya bisa di bicarakan pelan tidak perlu membentak

Abah membentak lagi. "jangan hanya menjawab iya iya saja kamu ini,Al sifat mu ini sangat berbeda sekali dengan adik mu, dia selalu mau mendengarkan yang Abah katakan tapi kalau kamu Al, mendengarkan saja kau tidak pernah."

"Abah selalu mementingkan El saja Abah tidak tau bagaimana perasaanku saat ini." ucap batin Gus Al yang sangat kesal, karena dirinya selalu di beda bedakan dengan El, sebenarnya Al itu anak Abah atau bukan sih.

Ummah hanya terdiam mendengarkan keributan antara anak pertamanya dan suaminya yang sudah biasa terjadi. Dan ummah menyuruh sabar Abah agar marahnya terhadap Gus Al tidak terlalu berlebihan.

Gus Al pun mengasih surat yg di berikan oleh guru bimbingan konseling (BK) di sekolahnya ke orangtuanya. dan disitu Abah Abdul semakin marahnya memuncak hingga hampir saja dia memukul anak pertamanya dengan sapu yg sudah siap di tangannya namun langkahnya terhenti ketika anak keduanya datang (Gus El).....

"Istighfar bah..." Gus El pun menyuruh Abah Abdul istighfar dan menyuruh abahnya menenangkan dirinya. El pun mendekati Al, namun Gus Al pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun,.

"El kamu ini selalu membuatku paling terpuruk dalam keluarga ini aku sangat, membencimu El." ucap batin Gus Al sambil berjalan mengarah kamarnya.

Gus Al dengan amarah yg ia pendam selama berdebat dengan abahnya berjalan menuju kamarnya ia langsung melempar semua barang yg ada di kamarnya, ke arah dinding kamarnya, Sampai ia ingin melukai dirinya sendiri, air mata Gus Al pun tidak kuat menahannya yang membuat mengalir dengan deras, yang sedari tadi ia tahan selama perdebatan bersama abahnya,

"El aku sangat membencimu,Karna kau aku terus dibandingkan dengan dirimu, apa aku memang tidak pantas ada di keluarga ini?" Marah Al yang sudah pecah di kamarnya.

"KENAPA SELALU KAMU EL, KENAPA? APA AKU BUKAN ANAK ABAH, KENAPA SELALU KAMU YANG DI BANGGAKAN OLEH ABAH."

Al yang selalu di anggap salah oleh ayahnya, membuat dirinya sendiri bingung hal apa yang membuat abahnya kesal pada dirinya, padahal bukan pertama kali Al membuat maslaah di sekolah maupun di pesantren nya.

Di ambang kekesalan nya, ia tidak menyadari kalau ternyata ada sepasang dua bola mata, yang dari tadi melihat ocehan yg di lontarkan Gus Al terhadap Adiknya Gus El.....

Bersambung........

Siapa kah sepasang bola mata yg di maksud itu?......

Jagan lupa follow,vote dan komen ya.....

See you next part

Babayy ....

Dear Gus Al & El [ End ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang