Chapter One

14 4 4
                                    

Awan yang berkelabut hitam saling berkumpul membuat sang langit yang tadinya cerah tiba-tiba mendung, hembusan angin yang datang menerpa memberikan kesan tersendiri pada siapapun yang merasakannya. Awal dari pertanda bahwa hujan akan turun sudah terlihat amat jelas, seperkian detik kemudian bulir-bulir air hujan mulai berjatuhan, membuat para penghuni taman yang tadinya sedang duduk bersenda gurau menikmati keindahan taman yang di penuhi oleh berbagai macam bentuk dan warna bunga. Kini beranjak, dan berlarian kesana kemari untuk segera pulang, bahkan ada yang tak langsung pulang melainkan mencari tempat berteduh untuk melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda.

"Keberuntungan berpihak padaku hari ini, seakan sudah tahu menahu jikalau hujan akan turun, Ibu memberiku peringatan untuk tetap membawa payung, dan ternyata memang benar adanya sore hari yang awalnya cerah ternyata hanya sebuah tipuan untuk mengelabui para penghuni bumi". Monolognya pada diri sendiri, sambil membuka payung yang ia tenteng sedari tadi.

Tik...tik...tik... bunyi hujan yang semakin lama semakin deras, tak membuat orang yang duduk di balik kursi taman itu beranjak mencari peneduh. Mungkin karna begitu asik dengan pergeludtan yang terjadi pada pikirannya, atau memang sengaja membiarkan dirinya menerima itu semua. Entahlah, hanya ia yang tahu alasan yang sebenarnya.

Masih di tempat yang sama seorang perempuan sedang berjalan di tengah derasnya hujan, membuat penglihatannya tak bisa berfungsi dengan baik, meskipun begitu pandangannya tetap ia edarkan, hanya sebatas untuk melihat-lihat keadaan disekitarnya. Tepat saat itu juga, langkahnya terhenti dan pandangannya tertuju pada kursi taman yang sedang dihuni oleh sosok manusia.

"Apa itu? Memang benar manusia atau bukan sih, tapi mana mungkin pnglihatanku salah jelas-jelas aku melihat kalau itu manusia. Tapi yang jadi keraguan, ngapain coba hujan-hujan masih santai-santainya ia duduk di kursi taman, orang-orang kalau hujan pada neduh, lah ini malah duduk ngelamun, apa ia lagi banyak masalah yah? Emmm, tau deh mending aku samperin biar lebih jelasnya". Ucapnya pada diri sendiri.

Tidak ingin berpikiran sendiri, terpaksa harus memberanikan diri untuk bertanya langsung dan memastikan apa yang ia pikirkan tadi benar atau salah.

"Ehmm, Assalamulaikum, maaf kalau aku menganggu. Aku cuman penasaran saja, dan kepengen mastiin pikiran aku benar apa nggak" ucapnya pada seseorang yang membuatnya penasaran.

Merasa dirinya tidak terkena air hujan, ia pun membuka mata dan seketika mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang mengajaknya bicara.

"Waalaikumsalam" balasnya, lalu kembali pada posisinya yang semula, seakan tak memedulikan orang yang sedang berdiri di sampingnya.

Terdengar singkat namun tidak masalah yang terpenting orang itu tetap menghargainya walau hanya sekedar membalas salamnya. "Aku cuman mau nanya, kamu ngapain masih duduk di sini? bukannya nyari tempat buat neduh. Kalau kelamaan terkena air hujan bisa-bisa kamu bakalan sakit nantinya, aku gak ada maksud apa-apa, tapi cuman ngingetin, biar kamu peduli sama diri kamu sendiri".

"Sorry, gue gak kenal lo, jadi lo gak perlu sok peduli ke gue, gue sama sekali gak butuh itu". Ucap laki-laki itu.

Mendengar itu Veera merasa kesal dengan orang yang tengah duduk di depannya. Yah itu adalah Veera Aurelia Argatama, anak tunggal dari keluarga Argatama. Pasangan dari Pradipta Argatama dengan Ersyalina Argatama, Veera memiliki sifat lembut dan penyayang, perhatian dan peduli, selalu berpikiran dewasa dan positif pada setiap masalah yang ia hadapi. Meski dari keluarga terhormat ia tetap tidak pernah menyombangka dirinya, karna dia tahu apa yang sekarang ia miliki hanya sebuah titipan dari yang kuasa.


🌻TBC🌻

***
Teruntuk publish karya aku yang pertama aku sangat berharap dapat memberikan kesan menarik pada si pembaca. Heheheh,
Bdw maafin kalau semisalnya cerita aku kurang panjang, atau kependekan. Mohon dimaklumin aja, karna apalah daya aku hanyalah seorang pemula, yang ingin menyalurkan rasa hobi ku dalam berimajinasi. Dan ini merupakan karya pertamaku. Thanks

***

Jangan lupa vote, like, and comment ataupun sarannya yah teman-teman. Dan jika bisa harap di Follow akun aku jika kalian suka dengan karyaku, Thanks for you.


🌻🌻🌻

@AnVeera34_
6 Februari 2022

RAIN GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang