》Chapter Two《

8.1K 641 35
                                    

Chapter Two

Jaejoong mngerang lemah saat merasakan kesadarannya terkumpul. Keterburuannya untuk membuka mata membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Nghhh" lenguhnya sambil memegangi kepalanya.

Setelah merasa keadaannya lebih baik, ia menyapu pandangannya menatap ruangan yang sangat familiar untuknya. Kamar milik kekasihnya.

"Apa ini..." gumamnya merasakan sentuhan basah di keningnya. Ia mengerutkan keningnya melihat sebuah handuk di tangannya.

"Yunnie..." gumamnya tersenyum bahagia. Yunhonya telah merawatnya semalam.

"Kau sudah bangun?"

Jaejoong menolehkan kepalanya saat suara bass itu menyapanya.

"Yunnie..." lirihnya kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Makanlah, aku membuatkanmu bubur..." ujar Yunho yag tengah membawa nampan berisi bubur segelas air putih dan obat. Ia berjalan dan mengambil posisi duduk di samping Jaejoong.

"Demammu sudah turun..." gumam Yunho lega.

Jaejoong hanya menggerakkan bola matanya pelan.

"Apa ada yang sakit?"

"Hanya sedikit pusing ..." jawab Jaejoong setelah menyelesaikan sarapannya.

"TIdurlah, aku akan menjagamu..." ujar Yunho.

Jaejoong menatap Yunho Sendu. Yunho pun membalas menatap dalam bola mata Jaejoong.

"Aku akan membawa ini keluar..."

Dengan cepat Jaejoong menahan tangan Yunho saat namja tampan itu akan berdiri.

"Temani aku, Yunnie..." lirihnya pelan.

Seakan terhipnotis, Yunho kembali duduk. Kemudian ia merebahkan dirinya di samping Jaejoong.

Memeluk erat namja cantik di sampingnya.

"Aku sangat mencintaimu Yunnie..." lirih Jaejoong menatap datar dada Yunho.

"Nado..." balas Yunho berbisik.

"Hiks... hiks..."

Yunho terdiam mendengar Jaejoong kembali terisak.

"Yunnie, apa aku bisa bisa terus bersamamu selamanya? Aku tidak ingin kau jauh dariku, Yunnie..."

"...."

"Suatu hari nanti, aku ingin margaku berubah menjadi Jung Jaejoong... aku sangat mencintaimu Yunnie..."

'Mianhe Jae...'

"Yunnie... hiks... jawab Joongie..."

"Tidurlah, demammu kembali tinggi, Jae. Berhentiah menangis."

Jaejoong tidak berkata lagi. Hanya terisak di pelukan Yunho.

'Bahkan kau tidak memanggilku dengan Joongie, Yunnie...'

***** ***** *****

Jaejoong kembali mengucek matanya. ia masih berada di kamar Yunho.

"Jam tujuh malam..." gumamnya saat melihat jam yang menempel di dinding.

Perasaannya jauh lebih baik. Pening di kepalanya pun sudah mulai menghilang.

Jaejoong menolehkan kepalanya saat mendengar pintu terbuka dan mendapati kekasihnya sudah berpakaian begitu rapi.

"Yunnie, kau akan pergi?" Tanya Jaejoong.

"Aku ada janji makan malam bersama eomma dan... Ahra."

FALLEN LEAVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang