Fallen Leaves
"Dan kau mempercayainya?" Tanya Yunho meremehkan.
"Kau menganggapnya lelucon?"
Yunho tertawa ringan.
"Kau menganggap Jaejoong hyung berbohong?"
"Dia akan melakukan apapun agar aku memaafkannya. Hal ini hanya bualannya." Yoochun bungkam. Jaejoong memang memiliki sifat tidak mudah menyerah. Terbukti dengan dirinya yang tetap bekerja pada Yunho walau ia tahu jika hal yang ia dapatkan hanya akan membuatnya menderita.
"Seharusnya kau tahu bagaimana Kim Jaejoong itu Yoochun."
"Lalu, bagaimana dengan perasaannya? Apa bagimu itu hanya sebuah bualan juga?"
Yunho terdiam. Perlahan ia mulai meresapi pertanyaan Yoochun.
"Apa bersamanya selama bertahun-tahun mebuatmu menutup hatimu mengenai perasaanmu? Haruskah dia pergi agar kau sadar akan perasaanmu yang sesungguhnya?" Mata Yunho menyipit. "Aku rasa itu bukan urusanmu."
"Hyung, Jaejoong hyung mencintaimu. Sangat mencintaimu..." celetuk Junsu. Yunho menoleh menatap Junsu.
Drrtt Drrrt Drrrt.
Yunho menghentikan niatnya untuk membuka mulut saat ponsel miliknya bergetar tanda ada sebuah panggilan masuk.
"Ahra, waeyo?"
"..."
"Arraseo, aku akan kembali sekarang..."
"Hyung! Kau mau kemana?" Tanya Junsu.
"Penerbanganku dipercepat." Jawabnya singkat. Yunho mengernyitkkan kenin gnya saat Yoochun menghalanginya.
"Ania hyung... kau tidak boleh pergi..." kata Yoochun di sertai gelengan.
"Jangan membuat aku muak denganmu Park Yoochun."
"Kali ini percayalah padanya. Berikan kepercayaanmu padanya satu kali lagi. Yang terakhir kalinya mungkin?" harap Yoochun.
Wajah Yunho yang sudah sempat mengeras kembali berubah datar.
"Asal kau tahu, kepercayaanku padanya sudah lama hilang sebelum aku pergi meninggalkannya..."
"...apa?"
"Dia. Orang bernama Kim Jaejoong tidak pernah tulus mencintaiku."
"Darimana kau mendapat pemiikiran itu hyung!?"
Yunho menampis pelan tangan Yoohcun.
"Cukup dari sikapnya selama ia bersamaku." Jawabnya yang kemudian pergi.
"Kau tahu, sepupumu sangat bodoh."
Junsu mengangguk setuju.
Selang menderunya suara mobil Yunho yang menghilang pergi, Yoochun sedikit mngernyit saat meihat seorang petugas jasa pengiriman berdiri di depan pintu masuk. Suasana hatinya yang tengah buruk membuatnya tidak menampakkan senyuman khasnya.
"Apa ada yang bisa kubantu?" suara husky-nya mengagetkan petugas yang sedang memeriksa barang bawaannya.
"Bisakah aku bertemu dengan pemilik café ini?" Alis Yoochun berkerut.
"Aku pemilik café ini."
Petugas jasa pengiriman itu nampak curiga, namun sejenak kemudian ia menganggukkan kepalanya. Entah apa artinya.
"Seseorang memintaku untuk mengantar ini. Dia sama sekali tidak menyertai nama."
Sekarang Yoochun mengerti, petugas ini takut karena mengirim paket tanpa identitas yang sedikit mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN LEAVES
FanfictionFallen Leaves. Ketulusanku padanya saat ini menjadi sia-sia Hidupku yang selama ini hanya ku gunakan untuk mencintainya, Menjadi hal yang tak berarti... Sekarang dia telah pergi, memilih pergi bersama cinta barunya 'Aku tak mencintaimu lagi' Itu al...