》Chapter Six《

11.2K 765 63
                                    

A Few Months Later

Beberapa bulan pun berlalu dengan begitu cepatnya. Tapi hal itu sama sekali tidak dirasakan oleh Jaejoong. Ia merasa waktu sangat lambat berjalan. Melihat kemersaan Yunho dan Ahra di depan matanya semakin membuat waktu melambat untuknya. Di tambah dengan perlakuan Yunho yang kerap kali dingin dan kasar terhadapnya.

Entah apa yang membuatnya bertahan. Ia tahan menyaksikan hal yang membuatnya tersiksa.

"Oppa..." panggil mesra Ahra saat mereka tengah bersantai di hari minggu ini.

"Waeyo?" balas Yunho sambil mengelus rambut Ahra yang berada di pelukannya sementara matanya fokus menatap TV di depannya.

"Hari ini aku akan pergi. Temanku baru saja tiba di Korea, ia ingin aku menemaninya. Bolehkah aku pergi?"

"Apa itu harus?" Tanya Yunho.

Semenjak Ahra keguguran, Yunho sangat overprotektif padanya.

"Hm, dia sama sekali belum mengenal Korea." Manjanya.

"Baiklah, aku akan menemanimu..."

"Aniya!"

Yunho melirik Ahra lalu menatap wanita itu saat wanita itu cepat menolak tawaran Yunho.

Ahra tersenyum ringan.

"Istirahatlah hari ini oppa... aku tidak ingin kau jatuh sakit..."

"...."

"Oppa!!" pekik Ahra. Ia tahu jika suaminya tengah kesal sekarang.

Wanita itu langsung mengecup bibir Yunho.

"Arraseo..." balas Yunho setelah Ahra mengecup bibirnya kilat.

"Gomawo oppa..."

"Cepatlah pulang. Aku akan merindukanmu" lirih Yunho mengabaikan seseorang yang tengah menatapnya datr dengan bola mata yang berkilat pedih.

"Hm. Aku akan bersiap..."

Yunho menghela nafas berat setelah keberangkatan istrinya pergi beberapa menit lalu. Rasa bosan dengan cepat menyergapinya. Ia terlalu malas untuk keluar mencari hiburan.

Saat ia merasa haus, Yunho beranjak menuju dapur.

DEG

Langkah Yunho terhenti saat melihat sosok itu tengah berdiri memunggunginya.

Jaejoong terperanjat saat seseorang menutup pintu lemari pendingin dengan kasar. Tatapannya yang datar pun berubah sendu.

Keheningan mendominasi keadaan. Jaejoong terdiam menatap Yunho menegak airnya sambil memejamkan mata. Membuat rasa rindu yang di rasakannya semakin menyeruak. Ia ingin sekali memeluk lelaki berwajah tegas itu. Membuat jantungnya semakin berdetak cepat.

Yunho sedikit melirik Jaejoong, kemudian segera mengalihkan tatapannya dan melangkah pergi.

"Yunho..." panggil Jaejoong tanpa sadar yang membuat langkah Yunho terhenti.

"Pergilah... tidak ada lagi yang perlu kau kerjakan lagi." Dingin Yunho membelakangi Jaejoong.

"Kau belum memafkanku?" Tanya Jaejoong yang lagi-lagi membuat Yunho kembali menghentikan langkahnya.

"Kau tahu apa jawabanku."

"Aku akan pergi jika kau memaafkanku dan kau berjanji tidak akan membenciku..."

"..."

Yunho membalik tubuhnya dan menatap Jaejoong lekat.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi setelah kau membunuh anakku?" ujar Yunho penuh dengan penekanan.

FALLEN LEAVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang