Pagi yang cerah dikota seoul, kini namja mungil dan matanya yang begitu bulat berjalan dengan semangat menuju halte, ia akan berangkat kuliah omong omong. Setelah bus datang Taehyun langsung masuk dan duduk disebuah kursi kosong.
Sesampainya dikampus, ia ditatap oleh para murid di kuliahnya ada yang menatapnya gemas dan ada juga yang menatapnya benci, ia adalah Shin Yuna.
Ia benci kepada Taehyun yang banyak disukai orang, dan karena wajahnya yang begitu mengemaskan untuk pria itu membuatnya iri.
Kembali ke Taehyun.
"Hai Taehyun!." Sapa jaemin saat melihat Taehyun masuk kelas dan Taehyun pun menyapanya kembali tak lupa dengan senyumannya.
"Ah Taehyun kau sudah datang, pinjamkan aku buku matematikamu please!" Ujar haechan dan semuanya langsung menatap haechan datar.
"Ayolah Chan, apakah kau tidak mengerjakannya lagi?" Tanya jaemin dan haechan hanya mengangguk dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal
Dasar haechan!
Taehyun tersenyum lalu memberikan buku matematikanya kepada haechan, sontak haechan memekik senang dan tak lupa mengucapkan terimakasih.
Beomgyu kini sudah bersiap untuk ke kantornya ia pun menyuruh supir untuk mengantarkannya, ia sedang malas untuk menyetir sendiri saat ini. Beomgyu berjalan menuruni tangga sampai ia di lantai bawah ia melihat ayahnya sedang sarapan.
Sang ayah yang melihat putranya pun menatap datar putranya dan berkata "kemarilah, dan makan sarapan mu."
"Dimana ibu?." Tanya beomgyu tak memperdulikan ajakan ayahnya.
"Kenapa kau menanyakan ibumu? Dia bahkan tidak peduli pada mu!." Jawab sang ayah
Ah seharusnya ia tidak bertanya tadi, beomgyu kembali berjalan menuju luar rumah dan masuk kedalam mobilnya.
Sesampainya di kantor, beomgyu menatap para karyawan yang membungkukkan hormat kepadanya tapi ia tidak peduli. Dengan langkah tegasnya ia berjalan menuju ruangannya.
Sesampainya di ruangan ia mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya sejenak, kemudian ia menatap kearah laporan para karyawan hari ini.
Cklek!
Pintu ruangan beomgyu terbuka dan beomgyu menatap sosok tersebut dengan malas, siapa lagi kalau bukan sekertarisnya hueningkai.
"Apa jadwalku hari ini kai?." Tanya beomgyu
"Hari ini kau ada rapat di perusahan lain jam 7 malam nanti" ujar hueningkai sembari meletakan berkas untuk bahan rapat nanti.
Beomgyu membuka berkas tersebut dengan seksama dan teliti supaya saat rapat nanti tidak ada yang keliru, kemudian ia mengangguk dan mempersilahkan sekretarisnya pergi dari ruangannya.
Dan ia berharap tidak terlalu sibuk hari ini meskipun dia bos di perusahaan tersebut, ia tidak bisa semena mena mengambil libur dalam jangka panjang jika tidak perusahaan ini tidak akan terurus. Bahkan ayahnya bisa saja murka akan itu
Ayah beomgyu adalah seorang yang sangat sukses, ia memiliki cabang perusahaan dimana mana bahkan diluar negeri. Jadi wajar saja ayah beomgyu begitu sibuk dan jarang ada dirumah, selalu pergi keluar negeri yang satu kemudian ke negeri lainnya, dan beomgyu harus menjadi penerus nya untuk mengurus perusahaan di korea. Namun ayahnya sekarang sedang berada di Korea karena harus mengurus perusahaan lain selain perusahaan yang dipegang beomgyu sekarang.
Untuk ibu beomgyu, ibunya sama seperti ayahnya jarang berada dirumah, ibu beomgyu merupakan tipe wanita yang sangat suka bersosialita berbelanja merupakan kewajibannya bahkan berkumpul bersama teman temannya hanya untuk saling pamer kekayaan. Dan itu dimulai dari beomgyu yang berumur 10 tahun sampai dewasa seperti sekarang, ibunya tidak pernah menanyakan kabarnya dan tidak pernah lagi mengelus kepalanya saat ia tidur seperti waktu ia masih berumur 4 tahun sehingga hak kasih sayang beomgyu musnah begitu saja.
Beomgyu ingin mendapatkan kembali kasih sayang itu, ciuman di kening dari sang ibu, diberikan hadiah sebuah mobil remot oleh sang ayah saat ia melakukan sesuatu yang hebat, berjalan jalan ditaman bersama layaknya sebuah keluarga Cemara. Tidak seperti sekarang, ayahnya selalu saja memaksakan kehendaknya, dan sang ibu tidak pernah lagi memperhatikannya, beomgyu merasa bahwa ia hanya sebuah boneka yang hanya diperhatikan saat ia masih baru, tapi ketika boneka itu sudah tua dan sobek, bukannya dijahitnya agar kembali seperti semula, justru mereka malah menyimpannya digudang atau bahkan dibuang jika sudah tidak peduli lagi.
Beomgyu memijit pangkal hidungnya dan menatap kearah laptopnya, ternyata hari ini banyak yang harus ia urus.
"Baik cukup itu saja yang bisa saya sampaikan sampai sini ada pertanyaan?" Tanya pak Jung kepada para muridnya.
"Tidak pak!." Jawab mereka serempak, pak Jung pun mengangguk dan berkata "baik kalau begitu saya pamit undur diri, ah iya kalian nanti akan ada kelas tambahan dari Bu Lisa" setelah berkata seperti itu pak Jung pun pergi meninggalkan kelasnya menuju kantor.
Murid-murid mulai ricuh, bagitu pula dengan haechan dan jaemin yang sekarang langsung menyerbu Taehyun yang sedang membaca buku.
"Taehyun, apakah kau nanti kau ada jadwal bekerja part time?" Tanya haechan dan Taehyun mengangguk, haechan murung.
"Padahal kami ingin mengajak mu menginap dirumah jaemin dan kita akan mengadakan pesta barbeque!."
"Maaf Chan aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku aku sangat minta maaf." Ujar Taehyun merasa bersalah, kemudian temannya pun tersenyum dan mengangguk mengerti.
________________
gj ya? :(
Sorry for typo
Voment Yo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession - Beomtae ✓
FanfictionChoi beomgyu, adalah seorang psikopat sekaligus seorang pengusaha sukses kaya raya yang sangat terobsesi dengan pemuda manis bernama kang Taehyun. "Kau tidak dengar?, kau akan selamanya menjadi milikku!." "kumohon, biarkan aku pergi!." warning! ini...