-11-

7.6K 606 7
                                    

Hari ini, adalah hari yang begitu suram bagi Kang Taehyun. Tidak ada matahari atau bahkan langit biru yang biasa menemani hari-harinya di pagi hari. Namun sekarang, dirinya hanya diselimuti dengan kegelapan disuatu ruangan, berhiasi dengan berbagai benda tajam bergantungan angkuh di dinding.

Rasa takut dan gelisah, selalu bersarang dihatinya, otak yang senantiasa diputari dengan berbagai pikiran, ia memikirkan nasib yang akan datang. Jika ia boleh berharap. Taehyun, ia ingin tidur dan tidak akan bangun lagi kalau bisa, ia sudah merasa cukup!, Dengan nasibnya yang menyedihkan ini. Ia ingin sekali bertemu dengan ibu, ayah, nenek, dan kakeknya disurga sana, yah Taehyun sangat merindukan mereka.

Fisiknya yang lelah, begitu pula mental dan hatinya. Taehyun hanya bisa pasrah akan keadaannya sekarang. Memang ia bisa apa?, Ia lemah tidak mampu berbuat apa-apa, dirinya hanya bisa menangis, menangis dan menangis. Hanya itu yang bisa dilakukan orang lemah sepertinya bukan?. Mental Taehyun perlahan runtuh, ambruk, tidak ada pertahanan lagi. Hatinya pun terasa sangat teriris, Taehyun kacau. Dan penyebabnya adalah, Choi Beomgyu.

Ah sial, pria itu.

Beomgyu memperlakukan Taehyun layaknya seorang budak, dirinya dikurung, disiksa, dan dilecehkan, oleh beomgyu.

Mata Taehyun kini tidak lagi bulat seperti biasanya, sorot matanya hanya memandang kosong ke arah depan dengan tubuh yang meringkuk di kasur lipat tipis dan memeluk lututnya sendiri mencoba menghangatkan tubuhnya sendiri dari hawa dingin yang begitu menusuk hingga ketulang. Manik matanya mencoba menjelaskan semuanya, bahwa ia lelah. Taehyun terasa terombang ambing, ia ingin menyerah namun disisi lain ia mengingat perkataan neneknya dulu, bahwa ia harus hidup menjadi pria tangguh, kuat, dan tahan banting saat ada masalah yang menimpa dirinya.

Ia ingin pulang kerumahnya lagi dan menjalani hari-harinya seperti sedia kala, dengan hari-harinya yang selalu senang dan bahagia meskipun apa adanya, bersama seseorang yang mungkin masih menunggu dirinya untuk kembali kerumah dan menyambut kepulangan Taehyun. Seseorang yang sangat berharga di hidupnya. Taehyun sangat merindukannya.

Untuk yang beberapa kalinya Taehyun kembali meneteskan air mata, ia menangis dalam diam, karena ia sudah terlalu lelah untuk mengeluarkan suara. Ia lapar, dan bibirnya kering memucat, beomgyu hanya memberikanya sarapan kemarin.

Selang beberapa detik, pintu diatas sana terbuka dan menampilkan sosok pria tinggi berbahu lebar dengan wajah rupawannya dan penampilan yang terlihat arogan yakni beomgyu. Kaki jenjangnya berjalan menuruni tangga dengan angkuhnya dengan sebuah mapan di tangan. Beomgyu berjalan kearah Taehyun dan berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan Taehyun, mata tajam beomgyu menatap Taehyun sejenak, ada rasa bersalah didalam hatinya saat ia menatap Taehyun.

Ia melihat mata Taehyun sayu dan terdapat kantung matanya yang sedikit menghitam disana, bibirnya pucat kering, serta postur tubuhnya yang semakin kurus. Hati beomgyu terasa tercubit, tapi beomgyu juga tidak ingin taehyunnya kembali disentuh orang lain.

"Makan lah, tubuhmu semakin kurus. Aku akan pergi kekantor hari ini." Ujar beomgyu kemudian beranjak berdiri hendak pergi, namun sebelum itu Taehyun langsung menahan kaki beomgyu sehingga membuat beomgyu mengernyit.

"Beomgyu Hyung, kumohon keluarkan aku dari ruangan ini, aku takut. Aku sangat takut hiks, ku mohon Hyung ini mengerikan." Taehyun memelas, ia menangis bersipuh kepada beomgyu, persetan dengan harga dirinya ia benar-benar muak berada disini. Ia trauma, bagaimana jika disini masih ada satu mayat  lagi yang beomgyu sembunyikan?, Cukup itu benar-benar membuat Taehyun gila.

Beomgyu tertawa pelan dan berjongkok lagi, "apa yang akan kau berikan pada ku?, Jika aku mengeluarkan mu dari sini?." Beomgyu menatap Taehyun didepannya yang nampak berpikir.

Obsession - Beomtae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang