Kesialan

1.2K 135 6
                                    

Xiao Zian, adalah anak yang lebih suka hal simpel, ia termasuk kedalam golongan anak yang biasa-biasa saja.

Ia baru saja menyelesaikan sidang skripsi nya dan itu berjalan lancar! Betapa membahagiakannya itu. Xiao Zian keluar dari ruangannya dan tak sengaja menabrak bahu seseorang hingga kertas yang dibawanya berjatuhan.

"Sorry, sorry," ucap Xiao Zian.

"Ck, perhatikan langkah lo," ucapnya dan berlalu begitu saja setelah mengambil kertas yang ada ditangan Xiao Zian.

Ia tahu itu siapa. Dia adalah anak kedua dari keluarga Xu, Raizel Xu yang dirumorkan akan menjadi pewaris utama dalam bisnis keluarga menggantikan kakaknya. Dia populer dengan wajahnya yang tampan tetapi matanya selalu menunjukkan kebencian sekaligus kesepian.

Xiao Zian tak ambil pusing, ia langsung pergi juga. Xiao Zian berjalan menuju belakang fakultasnya tetapi ia tidak sengaja mendengar pertengkaran.

"LO KIRA GUE TAKUT SAMA ANCAMAN LO, ANJING!"

"Ancaman? Ini perhatian namanya."

"PERSETAN! LO SELALU NIPU GUE BANGSAT!" ucapnya dengan berteriak, ia menarik kerah orang didepannya. "Lo suka main-main kan? Gue tantang lo buat balapan malam ini."

"Rai, Gue bilang gini karna gue perhatian sama lo."

"Gue tau jalan pikir lo bangsat!"

Setelah mengatakan itu Ia pergi. Xiao Zian langsung bersembunyi sampai dia lewat. Xiao Zian tidak mengerti permusuhan apa yang ada diantara Raizel Xu dan Hansel Li.

Mereka memang selalu terlihat bermusuhan, apalagi Raizel Xu yang terlihat sangat membenci seorang Hansel Li.

"Keluar, gue tau lo ada disitu."

Mendengar suaranya Xiao Zian sudah seperti tikus, ternyata ia sudah ketahuan. Xiao Zian berniat untuk pergi diam-diam tetapi baru saja ingin melangkahkan kaki, Hansel Li sudah ada didepannya.

"G..gue gak sengaja lewat. Permisi."

"Apa yang lo denger?" tanya Hansel Li.

"Gue gak denger apa-apa."

Hansel Li mendekatkan wajahnya dengan penuh tatapan selidik, "Tutup mulut lo kalo lo masih mau bernafas dengan bebas." Setelah mengatakan itu Hansel Li langsung pergi.

Tanpa sadar ternyata sedari tadi Xiao Zian menahan nafasnya, entah itu Raizel Xu atau Hansel Li, mereka berdua benar-benar sangat menakutkan.

Yang ia tahu adalah rumor mengatakan bahwa mereka adalah Rival, setiap kali bertemu selalu saja bertengkar tetapi walau begitu Hansel Li selalu menjahili Raizel.

Xiao Zian juga pergi dari sana. Ia mewaspadai sekitarnya takut bertemu dengan salah satu dari mereka. Tetapi karna tidak memperhatikan jalan ia menabrak seseorang sampai dirinya tersandung dan jatuh.

"Aaaa bangsat!" Kagetnya.

Xiao Zian terkejut karna orang yang ditabraknya itu wajahnya penuh warna merah, seakan ia adalah orang yang bunuh diri dengan gantung diri.

Sedangkan orang yang ditabrak memperhatikan reaksi Xiao Zian. Ia menduga bahwa wajahnya belum bersih seratus persen dari keusilan teman-temannya.

"Lo gapapa?" tanyanya.

"Jangan mendekat! G-gue baik-baik aja. Serius," ucap Xiao Zian. Ia paling takut dengan hantu, walau hanya riasan tetap saja ia takut!

Dia ingin menolong tetapi wajah Xiao Zian tidak begitu bersahabat. Dia hanya menggaruk kepalanya dengan canggung.

Xiao Zian bangkit dengan malu. Ia merasa tidak enak karna bersikap seperti tadi. "Gue minta maaf, gue gak bermaksud. Gue Xiao Zian salam kenal."

"Gue Zifan," ucapnya.

Xiao Zian membungkuk dan langsung pergi setelah tersenyum canggung.

Xiao Zian kira kesialannya itu sudah berakhir tetapi belum, selain menabrak Zifan, ia juga menabrak pagar, makanannya terjatuh, celananya terkena minuman, dan terakhir ia tertinggal bus.

Xiao Zian meratapi hari ini. Entah kenapa ia tertimpa sial. Xiao Zian melihat jamnya dan itu menunjukkan bahwa bus tidak akan datang lagi. Dengan terpaksa Xiao Zian berjalan menuju rumahnya.

Ia pikir kesialannya sudah selesai tetapi dari arah belakang sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya yang sedang menyebrang. Xiao Zian terpental beberapa meter sebelum berguling-guling dengan luka yang mengeluarkan darah.

Tubuhnya mati rasa tetapi ditengah itu Xiao Zian masih sempat-sempatnya membatin, 'KALI INI KESIALAN APA LAGI?!!!'





Seperti yang kalian baca, Psyche dirombak jadi karakter, alur, suasana dan situasi pasti banyak diubah. Menurut lo lebih enak dibaca yang mana? Sebelum atau sesudah dirombak? Ini masih awal jadi gue rasa feel nya masih belum dapet. Gue rasa intinya sama jadi nikmati ae

PSYCHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang