Harinya

419 76 12
                                    

Xiao Zian merebahkan dirinya di kasur, entah kenapa ia merenungi perkataaan Hansel Li. Bagaimana jika memang ia tidak menghargai hidup ini maka ia akan mendapatkan hal yang buruk lagi? Bagaimana jika ia tidak akan kembali ketubuh aslinya dan justru mati sungguhan? Apakah ini namanya kehidupan kedua?

Xiao Zian jadi bimbang, apa yang harus ia lakukan? Setelah merenungi beberapa waktu akhirnya Xiao Zian akan menjalankan kehidupannya seperti Raizel Xu dan perlahan-lahan mencari tahu apakah ia bisa kembali atau tidak.

Karna Xiao Zian perlahan mulai menerimanya, yang ia lakukan pertama kali adalah memeriksa ponsel Raizel Xu. Saat pertama kali menemukan ponselnya ia terkejut dan juga kagum. Dia mempunyai 2 ponsel yang dimana kedua ponsel itu punya kegunaannya masing-masing. Ponsel lipat panjang digunakan untuk bisnis? Xiao Zian tidak begitu paham tetapi ia dapat melihat disetiap aplikasi terdapat hal hal yang menyangkut dunia kerja dan perusahaan serta ponsel lipat kotak digunakan untuk kesehariannya, ia melihat kedua ponsel itu hanya dari iklan di jalan, ia merasa iri dengan itu.

Ia bersyukur karna ternyata Raizel sudah menyelesaikan skripsinya, ia tidak perlu cemas sekarang.

Sekarang namanya adalah Raizel Xu. (Mulai dari sini ditulis Raizel Xu)

***

Waktu berlalu begitu saja. Terhitung Xiao Zian berada ditubuh Raizel Xu sudah sekitar 2 bulan dan itu tidak mudah baginya. Dari ia yang disangka kerasukan karna bersikap tidak seperti biasanya dan bahkan ia hampir melakukan kesalahan besar tetapi sekarang ia sudah sangat beradaptasi, Xiao Zian sekarang menikmati hidupnya.

Raizel sedang menyantap sarapannya. Hari ini adalah hari kelulusan tetapi ia tidak berniat untuk datang karna ada hal yang harus diurus olehnya.

Raizel sempat dipaksa tetapi ia terus menolak dan untung saja teman-temannya mengerti. Raizel memakai sweaternya dan mengendarai motor ke daerah perbukitan, ia ingat bahwa hari ini juga adalah hari peringatan orang tuanya.

Tidak ingin mencolok, ia hanya membawa dua tangkai bunga untuk kedua orang tuanya. Sebenarnya jiwa Xiao Zian merasa bersalah, ia merasa tidak enak pada orang tuanya, datang dengan tubuh orang lain.

"Ayah, ibu, Zian dateng, hari ini hari kelulusan. Walau Zian bukan yang terbaik di jurusan tetapi setidaknya Zian lulus dengan bangga. Zian bakal jadi Dokter hewan terkenal nanti!"

Ia banyak bercerita hingga tidak terasa bahwa matahari sudah meninggi. Ia berpamitan untuk pulang, ketika turun dari tangga seseorang berbicara.

"Ngapain lo ada disini?" tanyanya.

Raizel menoleh dan itu ternyata Hansel Li. "Lo ngapain disini?"

"Gue liat motor lo," jawab Hansel Li sambil menunjuk motor menggunakan dagunya.

"Lo kurang kerjaan banget, brengsek!" Ucap Raizel dan hendak pergi.

Sebelum melangkahkan kakinya, tangan Raizel ditahan oleh Hansel Li. Raizel menoleh sambil menaikan alisnya.

"Kenapa gak datang di acara kelulusan dan kenapa lo malah kepemakaman ini? Setau gue keluarga lo gak ada yang disini," ucap Hansel Li sambil sedikit menarik tangan Raizel hingga dirinya sejajar.

"Ini kan bukan urusan lo, ngapain lo penasaran banget? Gue gak ada waktu buat lo," balas Raizel.

Tapi walau sudah berkali-kali Raizel jawab, Hansel Li tidak mau melepaskan Raizel begitu saja. Ia berkata padanya, "Oke, kalo gitu hari ini gue tagih janji yang pernah lo ucapin waktu balapan."

"Janji?"

"Gue rasa Raizel Xu gak mungkin lupain dan langgar janjinya gitu aja, janji adalah janji, harus ditepati," ucap Hansel Li sambil tersenyum mencurigakan.

PSYCHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang