Pertemuan

261 28 0
                                    

Thomas keluar dari kamar mandi dengan badannya yang sudah segar dan siap untuk berangkat ke markas, melakukan aktivitasnya seperti biasa. Badan dan rambutnya yang basah hanya terbalut handuk dari pinggang sampai lututnya. Tapi Anne masih belum beranjak dari tempat tidur. Thomas kemudian duduk di pinggiran ranjang dan tangannya meraih dahi Anne yang tertidur. Anne yang merasakan tangan dingin di dahinya segera membuka matanya.

"Kau sakit?" tanya Thomas.

"Ah.. aku sepertinya tidak enak badan, kepalaku juga sedikit agak pusing," jawab Anne.

"Kalau begitu, kau jangan kemana-mana hari ini. Istirahat," ucap Thomas kemudian mulai berpakaian dan bersiap-siap.

Anne mengangguk. Sambil tidak beranjak dari tempat tidurnya, dia melihat pemandangan itu setiap pagi. Pemandangan Thomas yang baru selesai mandi dan berganti pakaian di hadapannya. Sebuah pemandangan yang indah di pagi hari, Anne menyukainya. Apakah Anne merindukan sentuhan lelaki?

Ya, tapi dia tidak ingin sembarangan disentuh oleh laki-laki. Dia ingin disentuh oleh lelaki yang diakehendaki untuk menyentuhnya. Thomas memiliki previlege itu, tapi sampai saat ini Thomas belum pernah menyentuhnya. Dan harga diri Anne masih lebih tinggi untuk hal mengemis itu.

Semalam Anne meminum obat tidur, agar dia bangun terlambat dan dia memiliki alasan untuk tidak kemana-mana. Dia akan pergi ke danau untuk bertemu dengan George seperti yang dia bisikkan kemarin.

Thomas sudah siap, sebelum keluar dari kamar dia melirik pada Anne yang duduk di tempat tidurnya. "Apa perlu aku memanggil dokter?"

Anne menggeleng. "Tidak usah, aku hanya perlu istirahat, Nanti juga akan sembuh."

"Baiklah, biar aku suruh pelayan membawakan sarapan untukmu."

Anne mengangguk. "Mm."***Thomas datang ke markas dan semua anggota keluarga Scott sudah berada di mejanya masing-masing. Bibi Poly heran kenapa Thomas tidak datang bersama Anne.

"Tomy, mana Anne?" tanya Bibi Poly saat Thomas melintasi mejanya.

"Dia tidak datang hari ini, katanya sedang tidak enak badan," jawab Thomas.

Bibi Poly mengernyitkan dahinya. "Apa mungkin dia sedang mengandung?"

Adda terbelalak. "Akh... benarkah?"

Thomas menggeleng dengan pemikiran Bibi Poly, lalu masuk ke dalam ruangannya. Grace yang sangat peka terhadap ekspresi Thomas menyimpan kecurigaan dari hubungan pernikahan Thomas dan Anne.

Thomas duduk di kursinya dan tak habis pikir. Mana mungkin Anne mengandung, dia belum pernah menyentuhnya semenjak pernikahan beberapa bulan lalu. Meskipun setiap malam dia harus berusaha menahan hasratnya saat melihat Anne terbaring dengan baju tidurnya di sampingnya. Pengkhianatan Grace cukup memberi dampak buruk terhadapnya. Dia berpikir apabila dia mempercayai Anne sepenuhnya, dia takut Anne mengkhianatinya seperti yang Grace lakukan padanya.

Pernikahannya dengan Anne memang rencananya untuk menyelamatkan The Blinders dari kebangkrutan. Kini setelah menikah The Blinders menjadi terpandang karena bersanding dengan The Alexanders. Bisnis wiski dan bisnis seludupannya pun semakin membaik. Lalu setelah dia mencapai tujuannya, apa yang akan dia lakukan dengan pernikahan ini? Membelenggu Anne untuk terus terikat dengannya?

***Anne sudah selesai sarapan. Dia pun segera bersiap-siap untuk bertemu George di danau.

"Nyonya, anda mau kemana? Kata Tuan Scott, Nyonya harus istirahat," ucap salah seorang pelayan yang melihatnya keluar dari kamar dengan berpenampilan menarik.

"Aku ingin menghirup udara segar dan merasakan hangatnya matahari di luar. Aku tidak akan lama," jawab Anne.

"Apa Nyonya ingin ditemani?"

Birmingham 1919Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang