•••
hari ini weekend jadi Jeno bisa membantu Jaehyun mengurus 3 bayi yang sedang di masa aktif aktifnya, apalagi Jack dan Jeo, mereka berdua senang sekali mengamuk melempar apapun yang ada di sekitarnya berbeda dengan Jeffy yang hanya menonton keributan dan ke pusingan ibunya karna mengurus 2 bayi kelebihan energi itu.
Jeffy lebih memilih untuk memakan biskuit bayinya, sudah habis 2 keping sampai bajunya kotor dan juga karpet bertaburan remahan.
"Jack, Jeo, kalian jangan ngerangkak kemana mana, gak capek apa, mama jual aja kalian berdua ya, biarin Jeffy aja disini"
kedua bayi 8 bulan yang tadinya sibuk merangkak dibawah meja makan, menoleh bersamaan lalu terduduk di lantai, menatap ibunya yang bersidekap dada sembari memangku Jeffy yang sedang asik makan.
bibir kedua bayi itu melengkung, matanya sipitnya mulai berkaca kaca.
"huwee mama"
"tuhkan kalian, nakal tapi cengeng, sini jangan nangis" Jaehyun melambaikan tangannya memanggil kedua bayi itu, namun Jack dan Jeo semakin mengeraskan tangisannya, keduanya malah menjatuhkan diri di lantai seolah olah dia tidak bisa merangkak kembali untuk menghampiri Jaehyun.
Jaehyun menepuk jidatnya, keduanya benar benar dramatis.
"ini bapaknya dimana sih, katanya mau bantuin, JENO! kamu dimana sih ih, anaknya nangis ini!" panggil Jaehyun, lelaki manis itu menurunkan Jeffy dan mendudukannya di lantai, Jaehyun berlalu untuk mengangkat kedua buntelan lemak yang menangis itu.
untung saja Jeffy juga tidak rewel seperti Jack dan Jeo, malahan bayi satu itu benar benar tidak suka jika di dekatkan dengan Jack dan Jeo, mungkin karna Jack dan Jeo nakal.
bahkan Jeffy akan menendang Jack dan Jeo jika mereka dekat dekat.
"makanya jangan nakal, nurut".
"huum" kedua bayi itu mengangguk walau masih sesenggukan di gendongan Jaehyun.
"mamaa" Jeo menepuk pipi Jaehyun, lalu memencet pipi gembul mamanya dengan jari telunjuk mininya yang gendut.
"kenapa?"
"cuuuu"
"tidur tapi ya abis itu"
"eunggg, em no" Jeo menggelengkan kepalanya ribut.
"cuu maaa"
Jaehyun menghela nafas, sebelum itu dia harus kasih Jack biskuit dulu, daripada Jack juga ikut ikutan minta, kalo Jeffy aman perut kenyang santui aja.
setelah meletakkan Jack di karpet sambil menyalakan televisi yang menayangkan kartun, bayi itu anteng menikmati biskuitnya begitu Jeffy serius nonton sambil tiduran, mana perut gendutnya sampai kelihatan, mungkin karna bajunya juga sudah tidak muat.
Jaehyun belum sempat untuk beli baju mereka, karna belinya di online, sementara bayi bayi itu sama sekali tidak memperbolehkan Jaehyun memegang hp.
"peach"
Jeno datang, sambil tersenyum entah kesambet apa laki laki itu di panggil sedari tadi tapi tidak datang datang.
"lagi nenen" cowok itu berada di samping Jaehyun, lalu menundukkan kepala untuk mencium pipi Jeo yang sedang menyusu, Jeo mengelak melepaskan puting ibunya lalu menabok wajah Jeno dan mencoba mengusir ayahnya dengan kaki gendutnya yang diangkat angkat.
Jeno terkekeh, melihat bayi satu ini tidak mau di ganggu tentu saja Jeno semakin gencar menganggunya, tunggu sampai Jeo menjerit baru Jeno menjauh dan menganggu yang lainnya.
"maaaaaaa!"
yang lebih tua mendesis, menyuruh Jeno untuk pergi daripada menganggu saja bukannya bantuin.
"lee Jeno gua pukul lu ya!".
"gemes soalnya, kayak lu kalo lagi ngomel ngomel, nyenyenyenye" Jeno memperagakan ketika Jaehyun mengomel, cowok itu memang memancing perkara.
"Lee Jeno ish".
"iya sayang iya, aku ganggui Jeffy dulu deh, waduh perutnya maju tuh wkwkwkw" tawa Jeno melihat perut Jeffy kekenyangan.
"Jeno bantuin aku ngurus, bukannya gangguin, aku nangis nih beneran"
Jeno lalu tertawa pelan, mencubit pipi tembam Jaehyun "ulululu, aku bantuin deh jangan nangis, nanti jelek gak bercanda, duh kamu yang paling cakep pokoknya, gula di dapur abis pasti insecure sama kamu" ewh Jeno sangat menggelikan.
"nanti temen temen aku kesini, gak apa apa kan?"
"serius Jeno, gila kali kamu, mereka bisa bisa ngetawain aku"
Jeno berdecak "apa yang mereka ketawain sih, satu kampus udah tau kalau kita nikah, santai aja peach, kalo ada yang berani ngehina kamu, aku yang turun tangan".
"Jeno kamu mah, ah tau lah. dia mana paham perasaan aku gimana" keluh Jaehyun.
"aku paham peach, tapi sampe kapan kamu kayak gini, kamu malu punya anak? kamu mau terus sembunyiin tentang kamu, sama 3 anak kita ke depan orang banyak, kamu cuma mikirin harga diri sendiri"
"aku tau kamu pengen terlihat normal seperti orang orang yang ngelihat kamu dulu, tapi sekarang berubah, terserah kamu sekarang lah, aku capek ya ngasih pengertian ke kamu"
"jangan sampe kita ribut di depan anak anak" ujar Jeno dengan rahang mengeras menahan emosi.
Jaehyun terdiam, memeluk tubuh Jeo melihat Jeno kini duduk di karpet menemani Jeffy dan Jack, punggung lebar cowok itu terus Jaehyun tatap.
dia cuma khawatir itu aja, tapi Jeno teteplah Jeno, sifat Jeno gak akan berubah dia tetep jadi cowok keras kepala dan Jaehyun juga masih tetep egois.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Together • NoHyun
FanfictionDari pacaran akibat taruhan sampe jalin rumah tangga gimana bisa?