•••teman teman Jeno sudah datang, karna kesepakatan. Jaehyun tidak akan memunculkan diri nanti di hadapan teman teman Jeno, membiarkan Jeno sendiri yang menyuguhkan minuman dan makanan kepada teman temannya, lagipula cowok april itu anti ribet harus membuat minuman atau membuat makanan.
Jeno lebih memilih untuk memesannya.
dan ketika teman temannya sudah datang, pesanannya juga datang, mereka semua bercanda sambil tertawa mengotori ruang tamu.
tidak hanya cowok tetapi cewek juga ada, walau hanya seorang diri.
Lucas juga ada disana, tetapi mereka seolah tidak tau jika Jeno sudah menikah, padahal terlihat jelas jika Jeno memakai cincin pernikahan di jari manisnya.
"asik banget di rumah Jeno, kita bisa makan enak tanpa harus keluar duit"
"udah enak, gratis lagi"
Jeno mendecih melihat kelakukan teman temannya yang sama sekali tidak tau diri seharusnya tadi Jeno beri air putih saja tidak usah makanan enak jika mereka semua ini malah melunjak.
Clara satu satunya perempuan disana tertawa pelan, sembari menutup mulutnya melihat ketiga temannya tidak tau diri sementara melihat raut wajah Jeno yang masam seperti itu membuat Clara juga tertawa.
"please kalian jangan kayak orang gak pernah makan 15 tahun, liat tuh muka Jeno gedeg banget kayaknya pengen nonjok kalian" ucap Clara, yang lain hanya cengengesan melihat wajah datar Jeno.
"ehehehe, Jen slow aja Jen, makasih banget nih mas jeno udah beliin banyak makanan enak, pokoknya mah mas Jeno is the best".
"iya namanya juga Mas Jeno!" Lalu mereka tertawa puas.
mereka sibuk dengan ponsel masing-masing sedang Jeno tengah bertukar pikiran dengan Clara mereka sedang mengerjakan sesuatu, sebuah projek untuk pementasan nanti.
"gua gak tau aduh aduh pusing banget, kuliah bikin gua eneg" ujar Clara memijat kepalanya merasa kepalanya yang dilanda pusing, sudah tugas menempuk akibat dia timbun.
setiap ada tugas pasti gadis itu tak langsung menyelesaikannya dan memilih untuk mengabaikan.
"lo gak lulus mampus" ujar Jeno.
"jangan doain gitu bego" Clara menendang kaki Jeno dengan wajah sebal, Jeno terkekeh pelan lalu dia lebih memilih memainkan candy crush sembari menghilangkan stress. Clara ikut menatap game yang Jeno mainkan.
"kok lo malah main kek gitu, gak pusing?"
"gak biasa aja" balas Jeno.
"sumpah ya Jen, lo ada obat pusing gak sih, pala gue nyut nyutan"
"ada tuh, baygon"
"masa di kasih baygon, nanti gue meninggoy, bajingan!" emosi Clara tuh sama Jeno.
sementara yang di umpatin hanya ketawa, Lucas, Daehoon, dan Minhwa berdeham memasang muka julid sudah biasa melihat pemandangan seperti itu, makanya mereka bertiga lebih memilih memainkan hp masing masing dibanding melihat keributan Clara dan Jeno, bukan kayak orang ribut marahan tapi kayak orang pacaran.
Lucas menyingkirkan kakin Daehoon yang naik diatas kakinya, kurang ngajar itu tempat masih lebar ngapain naik naik ke paha dia.
"minggir asu, ribet lu"
"emang kenapasih, sensi amat"
"berat ege. iya aja kalo sekecil lidi, mau naik ke kepala gua juga boleh aja".
akhirnya mereka saling menjauh daripada gelud bisa bisa semakin berantakan rumah Jeno. gara gara mereka berdua ribut.
"J-jen" panggil seseorang bukan suara ke empat orang disana apalagi suara Jeno yakali Jeno manggil diri sendiri.
mereka semua yang lagi main game otomatis mendongak dengan mata membulat begitu juga Clara dan Jeno yang fokus main candy crush ketika melihat sosok lain ada di rumah ini.
mereka kira hanya ada mereka disini ternyata ada orang lain juga.
cowok berkaos putih dengan kantung mata berwarna sedikit kemerahan, bibirnya juga memucat, ditambah kulit putih itu seperti mayat berdiri disana.
mereka berempat terdiam karna kaget, di kira cowok tersebut bukanlah manusia seperti mereka, Jeno yang melihat Jaehyun, bener Jaehyun nyamperin.
dia bingung, kenapa? kenapa Jaehyun keluar bukannya dia gak mau temen temen Jeno tau soal hubungan mereka.
Jeno mematikan ponselnya dan bangkit lalu berdiri di hadapan Jaehyun, cowok februari itu menarik lengan yang lebih muda membawanya ke ruangan sebelah.
Lucas shook, itu cowok yang pernah ia ciduk sedang Jeno perhatikan.
"mereka seatap?" tanya Lucas.
"emang kenapa kalau seatap? cowok sama cowok normalkan, kecuali Jeno seatap sama cewek baru langsung di seret ke balai desa buat di nikahin" timpal Daehoon.
Di ruangan sebelah mereka berdua berdiri saling berhadapan, Jaehyun langsung meremas pundak Jeno lalu memeluk tubuh cowok itu dengan erat dan menangis.
Jeno diam saja tidak membalas pelukan lelaki manis itu.
Jaehyun menurunkan telapak tangannya meremas pakaian Jeno bagian belakang, menangis tanpa suara hanya terisak dan sesenggukan, cowok februari itu mengeratkan pelukannya.
"sorry Jeno, aku belum siap. hiks tapi aku berusaha supaya aku siap nampakin diri keluar, aku cuma takut hiks"
"aku egois maaf"
"maaf karna cuma mikirin perasaan dan harga diri aku, jangan kecewa Jeno. Aku cuma butuh waktu dan sekarang aku udah siap"
sudut bibir Jeno berkedut, cowok itu tak bisa menahan senyumnya, Jeno membalas pelukan Jaehyun, lalu memberikan kecupan di surai Jaehyun dan juga kening yang lebih tua, keduanya saling bertatapan beberapa saat dan tersenyum.
"aku cemburu" tutur Jaehyun pelan.
"cemburu sama siapa?"
"cewek itu yang duduk sama kamu" Jeno tergelak pelan, lalu mengusakkan hidung mancungnya mengenai hidung Jaehyun "enak kan cemburu peach?" Jaehyun memukul lengan Jeno.
Sampai Jeno meringis pelan.
lalu keduanya tergelak dan saling mengikis jarak diantara keduanya.
"AW, LUCAS, DAEHOON, MINHWA LIAT MEREKA CIPOKAN!" Clara yang memang ingin mengintip Jeno dan Jaehyun di ruangan sebelah, tiba tiba di suguhkan adegan 21 tahun, mata tidak sucinya ini semakin bertambah dosa.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Together • NoHyun
FanficDari pacaran akibat taruhan sampe jalin rumah tangga gimana bisa?