Ulang ye tadi ngelag
"MAMAAAAAAAAAA"
Ketiga balita 4 tahun itu berlari dengan kaki kaki pendek mereka, sembari menangis setelah pulang dari luar, Jaehyun keluar rumah melihat ketiga balita gendut itu masuk ke pekarangan rumah dengan tubuh penuh lumut.
"kalian kenapa? kenapa jadi nambah jelek begini".
"huwa mamah!" Jack menghentak kesal karna Jaehyun sering menggoda mereka dengan kalimat menyebalkan seperti itu padahal mereka kan tampan.
Jaehyun tertawa lalu berjongkok menatap ketiganya "cerita sama mama kenapa tiga tiganya bisa begini" Jeo maju sembari mengusap wajahnya yang kotor.
"hiks, eo, jack cama Jeffy, ambil ikan di celokan, kita liat ikan di cana hiks eo ambil ikan tapi ndak bica"
"Jeffy juga ndak bica, jack juga ndak bica, telus kita jatuh, auh lutut na, yat melah mamah hiks" anak itu susah payah menarik celananya keatas untuk memperlihatkan lututnya yang tergores karna jatuh ke selokan.
Jaehyun gemas sekali melihat Jeo menjelaskan apa yang terjadi.
"kalian kok kalo jatuh bertiga mulu" balas Jaehyun, karna mereka bertiga terus menerus jatuh bersama entah kapanpun itu pasti saat pulang main mereka bertiga akan pulang sambil menangis.
entah karena disengat lebah, ataupun tersandung polisi tidur ketika jalan.
"ndak tau mama, hiks!"
Jaehyun berdiri dan mengajak ketiga balita itu untuk segera masuk dan membersihkan tubuh ketiga balita gendut tersebut.
"udah jangan nangis sayang"
Jaehyun membuka baju ketiga balita itu, ibu 3 anak itu mengusap wajah triple J yang masih saja menangis.
Jeffy menutup dirinya di dekat tempat shower, melihat kedua saudaranya sedang dibantu sang ibu untuk buka baju, Jeffy meraih air yang Jaehyun penuhkan di dalam ember, tangan mungilnya meraih air di dalam air lalu membersihkan wajahnya yang kotor.
"hiks, Jeffy jelek ndak cuka" gumamnya sambil mengusap muka, merenungi nasib karna dia semakin jelek akibat tercebur selokan.
ini semua karna Jeo, adiknya yang menyebalkan itu membuat mereka terjungkal ke selokan bersama sama, untung saja ada satpam komplek yang mengangkat tubuh gendut ketiganya yang terjerembab di dalam.
lalu mengantar triplets pulang, bagaimana satpam tidak dengar mereka bertiga ada di selokan mereka bertiga saja berbunyi seperti anak kucing.
"hiks, Jeffy bawu pup huwe" tangisnya.
"ndak imut lagi, cudah buluk".
Jaehyun menatap Jeffy yang bermain air mengusap usap tubuhnya menggunakan tangan, lelaki manis itu tergelak pelan.
•••
"tebak umur papa, yang bisa nebak dapet makanan"
"ummm, makanan doang, ndak boleh mainan?" tanya Jack, mendekat kearah kaki ayahnya yang menyelonjor panjang sementara Jaehyun menyelonjorkan diri di sofa, kepala Jeno bersandar pada paha Jaehyun.
"kok nawar?"
"tenapa ndak boleh?"
"ya makanya tebak dulu"
Jeo mengangkat tangannya, memperlihatkan jemari mungilnya merentangkan kelima jarinya, lalu menghitung satu persatu jari jemarinya.
"lima, umul lima, papa umulnya lima tahun"
Jeno tersedak.
"lima? kalo umur papa lima kamu gak akan ada nak"
"Tenapa ndak ada? papa ndak cuka eo? eo di buang, jeffy cama jack juga?"
Jeno menggaruk kepalanya, mendongak kearah Jaehyun yang tersenyum kecil sembari mengelus rambut hitam lebatnya "yang jelasin" ujar Jeno.
"kok aku, kamu yang ngajak main" ucap Jaehyun, menarik rambut Jeno, dia yang ngajak main giliran terpojok sama pertanyaan anak kecil aja malah rese sendiri.
"ya masa mereka protes gara gara aku umur lima tahun mereka ga ada. gimana jelasinnya coba"
"mana aku tau" ucap Jaehyun acuh lalu menatap tayangan televisi, biarin aja Jeno yang ngurusin mereka bertiga.
"ya pokoknya papa umur 5 tahun masih kecil, kecill bangettt jadi kalian ga ada, kalo kalian ada nanti kalian jadi temen papa"
"kecil cegini" Jack memperlihatkan kelingkingnya mininya, Jeno rasanya ingin berubah menjadi hulk, mana ada dia sekecil kelingking, sekecil kecilnya bayi baru lahir juga tidak ada yang sekecil itu, Jaehyun tertawa puas.
"peach kamu jangan ketawa ketawa aja, awas aja nanti di kamar"
Jaehyun mengatupkan mulutnya dengan telapak tangan lalu merasa sok takut dengan ucapan Jeno.
"oh ya, aku nanti tidur sama anak anak loh, Massss" Jaehyun menyentuh rahang Jeno lalu di tusuk tusuk menggunakan telunjuk.
"emang aku izinin, enggak peach"
"loh nanti anak anak mana bisa tidur kalo gak ada mamanya, heum" ujar Jaehyun menatap Jeno dengan tatapan mengejek.
"peach, kamu bener bener mancing ya"
"uh takut"
Jaehyun semakin menjadi jadi, mungkin Jaehyun sekarang hanya sedang akting sok takut saja padahal sebenarnya dia takut, takut di perkosa di depan anak anaknya, karna Jeno kan tiba tiba aja gitu, siapa tau dia langsung di lahap di sofa kan gak elite.
tapi yang namanya juga Jaehyun beda di mulut beda di hati, mulutnya bilang takut tapi hatinya ngomong 'apa apain aku mas'.
keliatan banget dari kupingnya "yang aku tunggu kamu di kamar, awas gak ke kamar liat aja nanti" ujar Jeno lalu bangkit dari tempat duduknya.
"anak anak belum tidur Jeno!".
"bawa mereka tidur!" titah Jeno, setelah cowok itu naik ke lantai atas, kayaknya papa 3 anak itu bener bener lagi 'Hard' banget karna udah lama juga gak main kuda kudaan sama si gembul.
•••
bonchapnya makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together • NoHyun
FanfictionDari pacaran akibat taruhan sampe jalin rumah tangga gimana bisa?