jack

6.1K 665 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciom jen ciom, oke stay halal sumpah gue kan lagi mau tidur, kalo mau tidur gaboleh ada hp di siti sama mama gue, tapi gue nyipet hp jadilah ingin teriak menantang maut ketika melihat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciom jen ciom, oke stay halal sumpah gue kan lagi mau tidur, kalo mau tidur gaboleh ada hp di siti sama mama gue, tapi gue nyipet hp jadilah ingin teriak menantang maut ketika melihat ini

Udah dari lama gue pengen mereka ada moment, njink secuil tydak what what.



•••

Jeno berlari tergesa gesa, keringat membanjiri keningnya, pria tampan itu berlari dari fakultasnya menuju sebuah gang kecil di sebrang jalan, Jeno terus berlari sampai matanya menangkap sebuah gedung tua, pria tampan itu mendobraknya secara kasar.

terdengar geraman rendah dari Jeno, kedua tangannya mengepal, rahangnya mengeras, pria itu berjalan cepat, "BANGSAT!" lalu melayangkan sebuah bogeman keras di rahang seseorang sampai lelaki berpakaian rapi itu terjatuh ke belakang, tidak sampai di situ, Jeno menginjak perut pria tersebut tidak peduli jika yang dia hadapi adalah lelaki dengan umur yang jauh lebih tua di bandingnya, Jeno sekarang sedang tidak memikirkan sopan atau tidak sopannya dia berlaku seperti itu pada orang yang lebih tua.

melayangkan kembali tonjokan di hidung lelaki itu sampai mengeluarkan darah segar, Jeno sedang dibakar api amarah, nafas pria april itu memburu, kerah kemeja lelaki yang Jeno pukul di cengkram "berani beraninya lo sialan!" tegas Jeno, lalu menghempaskannya, "bajingan!" Jeno berdiri tegak setelah memberikan pelajaran pada pria gila tersebut, menatap lelaki manis yang amat sangat dia kenal, meremat kuat pakaiannya sendiri dengan wajah sembab.

Jeno mengatur nafasnya, lalu melangkah mendekati lelaki tersebut, yang lebih muda menariknya kedalam dekapan hangat, si april mengusap rambut belakang lelaki manis itu, menenangkan rasa takut yang berada dalam diri Jaehyun.

Jeno berbisik lembut "aku disini tenang aja" bisiknya.

Jaehyun terisak pelan, lelaki februari itu mengeratka pelukannya, memegang kuat kuat pakaian Jeno, hanya takut jika Jeno meninggalkannya nanti "Jeno, hiks aku takut".

Jeno menghela nafas pelan, membawa Jaehyun segera keluar dari sana, sebelum pergi Jeno menoleh kearah lelaki yang tak sadarkan diri tersebut "dosen bajingan!" pria itu meludahi Jackson yang hampir melecehkan Jaehyun.

•••

Jeno mengambil kotak tisu dan juga air putih, membantu Jaehyun untuk meminum air tersebut, lalu mengusapkan beberapa lembar tisu untuk menghapus air mata lelaki gembul itu, hidung dan pipi Jaehyun sudah memerah padam, bibirnya menekuk kedalam, dengan sesenggukan.

"udah ya udah jangan nangis lagi, minumnya pelan pelan aja nanti keselek" ucap Jeno, melihat keadaan istri manisnya tampak menyedihkan, Jaehyun terus saja menggosok lehernya dengan kasar sambil terisak, di leher itu banyak sekali kissmark yang tertanggal disana, akibat perbuatan Jackson, begitu juga bibir plum secerah ceri itu berubah menjadi pink pucat dengan luka berdarah, Jackson mencium Jaehyun dengan kasar dan pemaksaan.

si februari meneguk sedikit demi sedikit air putih yang Jeno sodorkan lalu ia dorong pelan gelas tersebut setelah di rasa sudah tidak perlu meminumnya lagi, Jeno meletakkannya diatas meja.

"sini aku peluk, udah jangan nangis nanti manisnya ilang" Jeno menarik Jaehyun mendekat lalu memeluknya sambil bersandar pada sofa, si manis hanya diam tidak bisa berkata apa apa lagi, sebenarnya Jackson sudah mengincar Jaehyun sedari lama ketika pria manis itu menggoda dosennya padahal Jaehyun hanya main main namun sepertinya Jackson memang tertarik dengan Jaehyun, alhasil ketika semua lengah Jackson membawa Jaehyun pergi ke sebuah gang terpencil ketika Jaehyun jalan keluar bersama Winwin.

Mereka berdu sempat memberontak saat Jaehyun di tarik paksa, Winwin juga membantu temannya dari perlakuan gila dosen tersebut, namun Winwin malah di dorong hingga jatuh dan di biarkan begitu saja, kakinya sakit kesusah untuk mengejar Jaehyun dan Jackson yang sudah membawa temannya pergi menuju gang di sebrang kampus.

untung saja saat 7 menit berlalu, Jeno datang berlarian ternyata pria itu mencari Jaehyun dan malah mendapati Winwin saja yang meringis di pinggir gerbang sambil memeganggi kakinya dengan wajah menahan tangis, Jeno kira Winwin bersama Jaehyun ternyata tidak ada, dan winwin segera memberi tahu kepada Jeno perihal hal tadi, tentu saja Jeno langsung bereaksi dengan tangan terkepal.

dan pergi meninggalkan Winwin.

"hiks Jeno, jijik ini enggak mau hilang" Jaehyun berucap sambil menepuk lehernya dan menggosoknya kasar sampai kulit seputih susu itu memerah, Jeno meraih lengan Jaehyun dan di tahan "jangan di gosok nanti merah, udah biarin dulu nanti juga ilang"

"enggak mau hiks, hilangin Jeno aku gak mau" tangisnya.

Jeno menatap leher putih itu berubah memerah di campur bekas cupangan dari Jackson, lantas Jeno menarik tengkuk Jaehyun dan memberikan banyak sekali jejak ciuman disana, melebihi milik Jackson, Jeno menjilatnya menciptakan lenguhan diantara isakan Jaehyun.

"H-hiks udah, mhhh"

Jeno menyudahinya, dan tersenyum kecil "udah, tuh udah digantiin sama punyaku, jadi jangan nangis lagi ya"

Jaehyun terdiam, sembari mengusap wajahnya yang basah lalu menganggukan kepala "eum".

yang lebih muda tersenyum, mengecup jari jemari Jaehyun, lalu berujar lembut "maafin sikap aku ya, udah kasar sama kamu, gak ngerti perasaan kamu, aku keras kepala, tapi aku bener bener sayang sama kamu peach, sumpah".

"kalau aku marah atau pun apa, maaf emang selama ini aku selalu bikin kamu nangis, tapi jangan capek sayang, aku gak mau kalo kita udahan gitu aja" ujar Jeno, walau lelaki itu sedikit merasa cringe dengan ucapannya, Jaehyun menatap Jeno dalam sebelum sebuah senyuman kecil terbit "mmm, mulut buaya emang lancar banget kalo ngomong" ujarnya pelan.

Jeno menghela nafas, mencubit pucuk hidung jaehyun gemas karna kalimat seriusnya malah di tanggapi seperti itu, setidaknya Jaehyun salting atau malu malu kambing, Jeno butuh respon yang memuaskan "peach, bener bener kamu ya,aku ngomong begini malah di bilang buaya" Jaehyun tergelak melihat Jeno seperti itu.

Pada akhirnya meraka juga kembali berbaikan, dan tidak lupa, kedua wajah anak adam itu saling menatap dan sebentar lagi saling melumat menyatukan bibir mereka masing masing.

•••

ng ok

Together • NoHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang