omong kosong

6K 692 70
                                    

"Lia" Jeno menggulurkan tangannya membantu Lia bangun, wanita itu menerima uluran tangan Jeno dan berusaha bangun sambil memegang pipinya yang sakit, sementara Jaehyun benar benar tidak suka melihat Jeno peduli dengan wanita itu.

•••

Jaehyun yang melihat Jeno mendekatinya sedikit membuang pandangan lalu berusaha kembali menatap lelaki itu, walaupun entah bagaimana cara melawan Jeno.

"Ada apa?" tanya Jeno menatapnya dengan pandangan dingin.

"Apa?! apanya apa, apaansih gaje lu, apa?" ketus Jaehyun, lalu mengumpat dalam hati kenapa jawaban selalu gak jelas kalau sedang adu mulut sama Jeno

"Kenapa lo nampar Lia?"

"Emang kenapa? ada masalah? lagian yang nampar tangan gue, kalo mau marah nih marahin tangan gue" Jaehyun mengangkat tangannya keatas memperlihatkan jari jari lentik dengan ujung jari yang memerah berhias sebuah gelang silver dan juga cincin, lebih tepatnya cincin nikah.

tanpa Jaehyun sangka, Jeno malah mencengkram kasar lengannya, Jaehyun meringis meremat bajunya karna remasan tangan Jeno, tidak mungkin kan dia mengaduh seperti banci disini bisa jatuh harga dirinya.

"Lepas!" berontak Jaehyun.

"Lo mikir gak sih, yang lo tampar itu Lia dia cewek, dan lo. . .cowok! kalian beda Lia gak sekuat laki laki, lo gak bisa nyakitin cewek gitu aja Jung Jaehyun" tegas Jeno, seolah Jeno lupa siapa yang dia marahi saat ini.

Winwin memegang pakaian Jaehyun dari belakang "Jae, balik aja yuk" bisik Winwin mengajak Jaehyun untuk segera pergi dari sana.

Jaehyun enggan pandangannya menyiratkan kekecewaan berat pada Jeno, Jeno brengsek!

kedua mata Jaehyun memanas, namun sebisa mungkin Jaehyun masih bertahan untuk memberikan pelajaran pada Jeno.

"dan lo mikir gak Jeno, lo lagi nyakitin siapa?! apa cuma cewe doang yang punya perasaan, cowok gak punya?! apa cuma cewek doang yang lo peduliin sementara cowok enggak!" balasnya tajam, menarik kerah baju Jeno dengan kesal lalu melepaskannya lagi, Jaehyun juga menarik paksa tangan Jeno yang mencengkram lengannya, dengan susah payah Jaehyun melepas cengkraman itu sampai akhirnya terlepas.

"Taruhan! Taruhan! Taruhan! gue tau lo macarin Lia karna taruhan, begitu juga dengan gue, ini semua karna taruhan!"

"gue benci sama lo, gue benci, gue benci!! Lo brengsek" ucapnya, dengan setitik air mata yang turun Jaehyun mendorong bahu lelaki itu, lalu segera pergi bersama Winwin, Jeno tidak tinggal diam sebelum Jaehyun pergi lebih jauh, cowok itu mengejar si februari yang berjalan sambil menundukkan kepala untuk menghapus air matanya.

Winwin tampak merangkul Jaehyun, untuk menemani pria gembil itu agar tidak bersedih dan menangisi Jeno.

Jeno meraih tangan Jaehyun, membuat sang empunya berhenti dan membalikkan badan melihat Jeno yang menahan tangannya.

"Dih megang megang, apaansih menyingkir!" Jaehyun menarik tangannya, dan Jeno hanya bisa menghela nafas.

"Jae, bentar bentar gue mau ngomong"

"Ngomong apaansih, gausah basa basi gue gak ada urusan lama lama disini, dan untuk tamparan itu anggep aja karna gue lagi emosi gara gara pak Jackson jalan sama cowo cantik, makanya namparnya random".

Jeno menghela nafas pelan.

"Maaf".

Alis Jaehyun menyatu.

"buat apa minta maaf? emang lo salah enggak kan, kita gak ada hubungan ini jadi-

"stop! kita udahan pura puranya, kita udah nikah, jadi tolong sekarang lo jangan nganggep gua seorang adek tingkat, gua suami lo Lee Jaehyun! awalnya gua nikahin lo karna taruhan, tapi lama lama gua emang nyaman sama lo".

"dan juga gua gak terima taruhan dari temen temen buat macarin Lia, karna gua gak mau nyakitin lo, jelas? maaf gua udah ngebentak dan kasar tadi sama lo, tapi bener gua kelepasan" ucapan Jeno di dengarkan oleh hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi disana, kantin yang tadinya ramai berubah senyap melihat Jeno dan Jaehyun.

Jaehyun tertawa sumbang "kenapasih sakit lo, halu udah ah lepas, males banget sih ke fakultas ini" Jaehyun melepaskan diri dari Jeno, dan buru buru kabur sebelum mulut Jeno kembali berbicara yang tidak tidak.

sebelum pergi Jaehyun mengacungkan jari tengahnya, mengejek Jeno gak peduli Jeno marah besar, bodoamat.

Jeno menggeram, menatap teman temannya yang malah menunduk sambil berpura pura memakan makanan mereka, seolah tidak ada yang terjadi barusan, Jeno kesal dengan teman temannya.

Karna taruhan gila itu semua jadi seperti ini, lagi pula bagaimana Jaehyun tau kalau teman temannya mengadakan taruhan, pria itu mengusap wajahnya pasti ada orang yang membawa pembahasan mereka ke sosial media.

"Anjing!" umpat Jeno, sudah tau Jaehyun masih sensitif seperti itu tapi Jeno malah membawa masalah baru, kenapa rumah tangganya berantakan seperti ini,sama sekali tidak ada tujuan untuk saling menguatkan.

"Apa gua harus cerai sama Jaehyun, supaya gua gak bikin dia nangis mulu, ck gak ada bahagia bahagianya dia hidup sama gua" monolog Jeno, lalu pergi.

•••

:l tidak sesuai ekspektasi

Together • NoHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang