ini terakhir

11.1K 618 20
                                    

bismillah

•••

Jeno sudah sedari tadi menunggu Jaehyun di kamar namun lelaki manis itu tidak kunjung masuk, akhirnya Jeno yang sedang bermain game ini mematikan game dan ponselnya lalu turun dari ranjang dan memakai sendal selopnya.

cowok bercelana joger abu abu dan kaos hitam itu turun ke lantai 1 mendengar suara grasuk grusuk dari sana, mungkin triplets sudah tidur tapi induknya belum.

entah Jaehyun sedang apa Jeno lebih memilih untuk menghampiri si februari yang berada di dapur.

Jeno penasaran dengan Jaehyun, apa yang lelaki itu lakukan malam malam begini di dapur.

membuat minuman?

"ngapain, peach"

tutup gelas yang sedang Jaehyun pegang jatuh karna Jeno, Jaehyun terkejut ketika Jeno tiba tiba datang dan bertanya dengan suara seperti itu, apalagi rumah sudah sepi.

Jaehyun mendumal sambil berjongkok meraih tutup gelas tersebut, untung saja bahan tutup gelasnya dari plastik bukan keramik.

"Jeno!" protesnya dongkol, lalu meletakkan kembali tutup gelas di tempatnya lalu menepuk kedua tangan.

tadi Jaehyun habis membuat susu untuk ketiga balita gendut itu, tetapi karna bubuk susunya banyak yang tumpah dan Jaehyun belum sempat untuk membersihkannya karna balita balita gendut itu merengek seperti anak burung kelaparan, jadi Jaehyun harus meninggalkan sebentar remahan bubuk susu itu di atas meja dapur.

Jeno berjalan masuk, berada di belakang tubuh Jaehyun lalu memeluknya, tangan pria itu menelusup masuk kedalam sela sela kaos yang Jaehyun pakai mengusap perut juga dada pria manis itu.

Jaehyun ingin protes namun dia juga mau, tidak munafik jika sentuhan Jeno sangat dia rindukan, karna sudah lama juga semenjak aktifitas triplets semakin rusuh.

"kita disini?" Jaehyun memastikan.

Jeno meletakkan dagu nya di pundak Jaehyun, menghirup aroma lembut di ceruk leher Jaehyun, pria itu mengangguk dan kembali melanjutkan.

menarik kaos yang Jaehyun pakai, membuang pakaian tersebut dan jatuh ke lantai, Jeno mencumbu setiap inci tubuh Jaehyun, merasakan hangatnya suhu tubuh Jaehyun yang sedang ia kecup, Jaehyun menahan dirinya dengan kedua tangan yang di letakkan diatas meja bar sebagai penyangga.

"mhhh" Jaehyun mulai merasakan tubuhnya semakin sensitif.

membuka celana milik suami manisnya dan menurunkan dalaman si februari, Jeno mengangkat sebelah paha Jaehyun, menaikkan kaki jenjang putih tersebut naik keatas permukaan meja, dan hanya satu kaki Jaehyun yang menggantung ke bawah, bahkan berjinjit karna meja yang lumayan tinggi sementara sebelah kakinya di tekuk keatas.

yang lebih muda memegang pinggang Jaehyun erat, berjongkok, menatap cincin anal Jaehyun menutup rapat dan masih kering, Jeno mencondongkan dirinya, lidahnya bermain menjilat jilat disana, membasahi anal kering tersebut menggunakan liurnya.

tangannya bergerak merenggangkan pipi bokong sintal itu, sehingga kini lubang surgawi tersebut terlihat sangat jelas dan juga menggairahkan.

"shhhh shhit, J-jeno."

dibawah sana Jeno menghisap dan memainkan lidahnya menusuk nusuk lubang kering tersebut, Jaehyun meremas telapak tangannya, kepalanya menunduk dengan mata terpejam.

Together • NoHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang