1

10K 703 104
                                    

"Ini selanjutnya." Seorang gadis berambut pendek bernama Viny membulatkan tulisan besar berisikan sebuah nama perusahaan. Itu adalah nama perusahaan teknologi terbesar di negara ini, mereka menciptakan banyak mesin yang tidak mampu dibuat siapapun, mereka juga bekerja sama dengan beberapa negara dan rutin mengirimkan banyak mesin. Kemajuan itu berpengaruh pada pandangan negeri ini di mata semua negara. Dalam kurun waktu tujuh tahun, nama pemiliknya melesat masuk 10 besar orang terkaya.

"PT Dyinyby Technologies, selain membuat mesin, sudah tiga tahun terakhir ini mereka mengembangkan layanan bisnis berupa aktivitas disektor keamanan cyber digital, integrasi dan informasi sistem, serta integrasi sistem telekomunikasi yang berstandar kelas dunia." Fiony, seorang gadis yang sudah bekerja selama lebih dari lima tahun menjelaskan semuanya. "Beberapa negara membicarakan mereka, udah 5 tahun terakhir saham perusahannya naik hampir 70%." Fiony menatap dua rekannya; Viny dan Beby.

"Iya yang aku dengar seperti itu." Beby mengangguk, melirik sekilas pada Viny sebelum kembali fokus dengan laptopnya. "Pertama kita harus bobol sistemnya."

"Perusahaan sebesar ini punya keamanan seketat NASA, kak. Gak akan mudah membobol semuanya. Satu-satunya cara kita masukin satu orang yang mungkin nanti akan jadi kepercayaan mereka." Fiony bersandar di kursi, pikirannya berputar keras. Untuk perusahaan kecil, ia bisa menghancurkan sistemnya dari jarak jauh. Namun, bukan hal mudah menghancurkan perusahaan kelas dunia seperti itu.

"Mata-mata?" Viny duduk bersandar di dinding, menatap Fiony yang sepertinya sedang berpikir.

"Mata-mata ini bukan hanya harus setia sama kita, tapi punya kecerdasan yang sangat tinggi. Tentu saja, kita harus menyelundupkan mata-mata itu dengan cara yang paling cerdas." Fiony membalas tatapan Viny kemudian mengangguk untuk menegaskan kalimatnya. "Dari sana kita curi beberapa informasi dari mereka. Setelah data kita tebal, kita hancurkan."

"Mereka punya data khusus. Ada sebuah ruang yang berisikan awal mula perusahaan itu di bangun, di sana juga ada banyak format pembuatan mesin, bisa di katakan ruangan itu otak dari perusahaannya. Jika semua data di ruangan itu kita hilangkan, mereka gak akan mampu memproduksi mesin apapun lagi." Penjelasan Beby sedikit membuat Fiony mengerutkan kening karena bingung.

"Jika benar, berarti pencipta semua mesin itu bukan mereka? Jika memang mereka, mereka bisa membuatnya lagi."

Beby mengangguk. "Iya, bukan mereka. Pencipta awalnya meninggal dunia, formatnya sangat rumit sampai tidak ada seorangpun yang bisa menghafalnya meski berkali-kali membaca. Pengembangan layanan bisnis yang sudah tiga tahun mereka jalani itu masuk salah satu program penciptanya, mereka butuh waktu hampir 7 tahun untuk memahami dan menjalankan program itu."

"Berarti sebenarnya pemilik perusahaan itu bukan orang jenius seperti yang orang-orang sebutkan?" Fiony sampai menegakan punggungnya. "Kalo gitu kita bisa lebih mudah menghancurkannya."

"Iya beberapa bulan lagi kita bisa menghancurkan mereka." Viny tersenyum sambil melempar pandangannya ke arah monitor besar yang terpampang di dinding.

"Bulan?" Fiony menaikan sebelah alisnya dan beralih menatap Beby yang baru saja menutup laptopnya. "Yakin?"

"Yakin." Beby menyunggingkan senyumannya.



***




"Mereka bukan hanya hacker, mereka bahkan pantas disebut mafia. Mereka pernah membobol salah satu data perusahaan Amerika, mereka juga menghancurkan beberapa perusahaan dengan cara yang sama. Dalam kurun waktu 5 tahun, mereka mengacak-acamk 110 perusahaan berantakan." Kinal, salah satu pemilik perusahaan teknologi paling besar menjelaskan semua itu pada anak buahnya. "Yang gue denger mereka cuma tiga orang, mereka menyebut diri mereka sebagai Glock."

FADING AWAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang