10

2.3K 360 87
                                    

"Ada salah satu mata-mata Glock di sini," ucap Vivi menatap tajam mereka satu persatu. "Gita dibunuh sebelum dia sempat memberitahu siapa Glock dan orang yang tau rencana kita hanya kalian."

"Aku sudah mengingatkan dari awal." Marsha tersenyum karena akhirnya kecurigaan yang selama ini ia lontarkan terbukti. Jika Kinal dan Lidya masih kekeh, ia sudah tidak tau lagi harus seperti apa mendeskripsikan tentang kebodohan mereka berdua.

"Bisa saja mereka meretas setiap panggilan yang datang ke Gita? Atau mungkin kebalikannya? Mereka mendengarkan percakapan panggilan telfon kita." Kinal masih berusaha menolak hal itu karena ia yakin tidak ada satupun anak buahnya yang menjadi mata-mata.

Marsha menatap Kinal jengah. Perempuan tua itu benar-benar bodoh. Karena sudah lelah, Marsha memilih untuk melambaikan tangannya dan bergerak pergi meninggalkan ruangan itu sebelum emosinya naik sampai ubun-ubun. Mulai sekarang ia sudah tidak peduli lagi pada apapun, percuma saja rasanya ia berusaha jika dua atasannya itu masih bodoh.

"Fahir," seru Marsha pada Fahir yang sedang berdiri di koridor lantai itu.

Mendengar namanya disebut, Fahir segera berlari mendekati Marsha dan bertanya, "Ada yang bisa dibantu?"

"Ini terakhir kali aku bantu perusahaan ini ye, abis ini aku nyerah. Azizi rekam sesuatu di hpnya, tapi filenya udah ilang. Mungkin di laptopnya. Kamu bisa rampok dia nanti malem, aku pastiin dia pulang dari apartemen aku tengah malam untuk memudahkan kamu. Jangan lupa kasih tau Ara." Marsha melanjutkan langkahnya tanpa menunggu jawaban Fahir. Marsha yakin pemuda itu bisa dipercaya karena selain karyawan perusahaan ini, dia adalah kaki tangan Ara yang sangat setia.

Vivi melipat kedua tangannya di belakang pinggang seraya berjalan mendekati Kinal dengan mata memicing tajam. "Perhatikan semua anak buah kamu karna jika memang dugaan aku benar dan salah satu dari mereka adalah mata-mata Glock, tangan aku sendiri yang akan membunuh dia." Mata Vivi tampak begitu memerah dan sangat tajam, nafasnya tergesa-gesa, hatinya cukup sakit melihat temannya yang tidak mengetahui apapun sekarang tiada.

"Aku akan pastikan." Kinal berusaha untuk tetap tenang meski hatinya berdebar karena ancaman dari Glock sudah benar-benar ada di depan matanya.

"Di mana Gita simpen file tentang mereka? Mungkin ada di komputer kantornya? Aku dan Chika akan coba retas," ucap Azizi setelah berpikir cukup lama untuk mencari jalan keluar. Azizi tidak bisa berjanji ini akan berhasil, tetapi setidaknya ia mencoba.

"Emang kita bisa retas semua data pemerintah?" Jessie tidak yakin karena sistem keamanan pemerintah sudah pasti dijaga ketat.

"Kita akan coba." Chika ikut berbicara seraya menatap Jessie. "Glock aja bisa kan retas data pemerintah, kenapa kita gak bisa?"

Jessie memicingkan matanya. "Kalo kalian bisa retas data pemerintah berarti kemampuan retas kalian satu level sama mereka? Terus kenapa gak langsung cari tau aja siapa Glock? Kita juga gak tau apa kita bisa nemuin data Glock di pemerintah atau ngga." Jessie menggeleng sedikit bingung karena jujur saja ia sama sekali tidak mengerti.

"Kalo kita bisa, kita udah lakuin itu dari kemarin." Chika mendelik kesal karena kalimat Jessie yang menurutnya tidak membantu sama sekali lalu menatap Vivi. "Kamu gak ada kenalan anggota BIN lain?"

"Gak punya, dicaripun mustahil, identitas mereka dirahasiakan dan mereka punya banyak identitas." Vivi menghempaskan tubuhnya di kursi kemudian mengusap kasar wajahnya. Bagaimana caranya ia bertanggungjawab atas kematian Gita? Bagaimana ia bisa menjelaskan pada semua keluarganya? Gita mati karenanya. Andai saja ia tidak melibatkan Gita, gadis itu sekarang pasti masih hidup.

"Jessie bener, mustahil buat kita retas data pemerintah karna kita gak tau di mana mereka menyimpan identitas Glock." Ara ikut berbicara karena menurutnya alasan Jessie lebih masuk akal. "Kalian harus cari cara lain sebelum ada kematian lagi, Glock gak main-main." Ara menatap Chika dan Azizi secara bergantian. "Sekarang."

FADING AWAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang