12

1.9K 357 110
                                    

"Siapa mereka? Viny? Beby? Siapa?" Ara tidak mengerti dengan apa yang mereka khawatirkan. "Siapa?"

"Bener apa yang Vivi katakan kemarin, Glock beranggotakan tiga orang perempuan yang berlatar pendidikan dokter," jawab Kinal menghempaskan tubuhnya yang lemas di sofa. Kinal mengambil ponsel di saku celananya lalu ia tunjukan sebuah foto pada mereka. "Tiga orang itu Viny, Beby dan Fiony."

Marsha memperhatikan foto itu dengan seksama hingga ia terbelalak melihat salah satu gadis di foto itu. Tentu saja ia baru melihat gadis itu tadi pagi. Marsha menggeleng tidak percaya dan langsung menatap tajam pada Azizi.

Azizi menggigit bibir bawahnya panik. Azizi mengusap kasar wajahnya yang sekarang dipenuhi oleh keringat lalu tak sengaja saling pandang pada Marsha. Azizi menempelkan kedua tangan di depan dada dengan tatapan memohon, ia menunduk dalam, memberi isyarat pada Marsha agar tidak memberitahu mereka bahwa ia mengenal salah satunya.

"Sial," gumam Marsha tidak bisa berkutik melihat tatapan Azizi. Marsha memilih untuk mengalihkan pandangan ke arah lain. Diam-diam ia mengepalkan tangannya, seharusnya ia mengeluarkan suaranya sekarang untuk memberitahu mereka bahwa ia mengetahui salah satunya. Namun, tatapan Azizi membuatnya tak mampu melakukan apapun.

"Kasih tau aku alamatnya biar aku yang memeriksa mereka sekarang." Vivi memakai jaket yang sebelumnya ia gantung di meja lalu menatap Jessie. Jessie hanya mengangguk dan segera berdiri, siap ikut dengannya.

"Aku kirim." Kinal mengirimkan dua alamat yang ia dapatkan pada Vivi. Setelah itu, Kinal menyimpan ponselnya di sofa. Ia tenggelam pada lamunannya, bagaimana mungkin mereka kembali? Kinal menggigit bibir bawahnya, merasa sangat cemas dan takut. Ternyata apa yang ia khawatirkan benar-benar terjadi, lawannya bukan orang biasa.

"Maaf jika aku memberitahu ini di waktu yang mungkin gak tepat tapi aku harus memberitahunya karna ini sangat penting, aku tadi memeriksa rekaman CCTV, ada yang hilang tepat pukul tiga sore sampai empat, rekaman yang hilang itu ada di CCTV lantai lima belas," jawab Fahir sedikit ragu karena alih-alih bisa mengangkat ketegangan yang ada di ruangan ini, ia malah menambahnya.

"Sial!" pekik Lidya berlari cepat untuk memeriksa ruangan itu diikuti oleh Chika dan Azizi yang juga bertanggungjawab menjaga keamanannya. Sementara Kinal yang kehilangan seluruh tenaganya memilih untuk diam.

"See?" Marsha tersenyum karena dugaannya tidak meleset sedikitpun. "Aku sudah berkali-kali mengingatkan."

"Berarti salah satu dari mereka juga yang membunuh Gita," ucap Vivi mengepalkan tangannya. Vivi memutuskan untuk ikut memeriksa meski ia tidak tau apa yang sebenarnya mereka sembunyikan di ruangan itu sampai penjagaannya sangat ketat.

"Aku akan ikut periksa, kalian di sini aja." Ara menatap Marsha dan Jessie secara bergantian kemudian menyusul Vivi.

Lidya membuka brangkas utama di sini dan membulatkan matanya saat mengetahui semua flashdisk yang ada di sana menghilang. Lidya melemparkan brangkas itu lalu menatap tajam pada Azizi dan Chika. "Belum satu hari akses ini dibuka untuk kalian tapi barang berharga yang seharusnya kalian jaga sekarang menghilang!!"

"Aku gak ada di sini jam tiga sampai empat, aku makan sama Marsha." Azizi menggeleng tidak mengetahui apapun. Lututnya yang sebelumnya bergetar kini makin tak terkendali. Berkali-kali ia menyeka keringat yang mengalir deras di pelipisnya.

"Kapan kamu makan sama Marsha? Jam segitu Marsha sama aku dan Ara," balas Chika mengerutkan alisnya bingung pada penjelasan Azizi yang tidak sesuai. "Kamu jangan mengatakan sesuatu yang nantinya hanya menyudutkan aku."

"Aku gak boong!" Azizi secara reflek meninggikan suaranya karena ia takut tertuduh. Azizi menoleh ketika melihat Vivi dan Ara datang. Ia meneguk ludahnya dengan susah payah, ia mengusap wajahnya sekilas lalu menatap Lidya yang sedang menatapnya tajam. "Aku gak melakukan apapun. Ada satu jam di antara jam tiga sampai empat, lihat kapan Marsha sama aku dan kapan Marsha sama Chika."

FADING AWAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang