CHAPTER 5

863 75 7
                                    

Hayy semua, salam dari Papua 😘

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah 🤩

Galaksi tengah menatap istrinya yang sedang serius memasak, setelah mereka berdebat panjang akhirnya Galaksi mengijinkannya untuk memasak. Galaksi baru menyadari, ternyata istrinya sangat cantik jika sedang memasak. Tapi dia sangat tidak yakin jika masakan istrinya enak. Jahat memang.

Galaksi berjalan kearah Andrea, memeluk erat istrinya dari belakang lalu menenggelamkan kepalanya ke cerucuk leher Andrea dan menghirup rakus aroma Coklat Vanila milik istrinya. Rasanya benar-benar sangat memabukan. Aroma istrinya membuatnya sangat nyaman dan tenang.

“Jangan ganggu ihh. Nanti nasi gorengnya gosong” Ucap Andrea samblil mendorong pelan tubuh Galaksi.

Jantung andrea dag dig dug. Tentu saja, jantung murahan itu sekarang sedang berdetak kencang.

“Aku makan kamu aja yah” ucap Galaksi dengan nada manja dan itu membuat andrea tegang tapi juga dak dik duk.

“Kaga usah ngadi-ngadi ya lo” Ucapnya dengan waja garang. Namun saat melihat wajah Galaksi yang ingin menangis membuatnya menghaluskan suaranya “Aku gak bermaksud buat marah sama kamu. Aku reflex ngomong kayak gitu tadi. Kamu duduk di meja makan gih makanannya hamper jadi” Ucapnya sambil mengusap lembut surai Galaksi.

Glaksi menggeleng kepalanya tanda tak mau ke meja makan, dia berdiri dengan tenang tanpa melakukan apa-apa lagi.
 

 ***

Galaksi dan Andrea sudah selesai makan dan sekarang mereka sedang menonton televisi di ruang tengah dengan Galaksi yang menidurkan kepalanya di paha empuk istrinya.

Galaksi benar-benar kenyang karena nasi goreng yang dibuat Andrea sangat-sangat lezat, dia sampai tambah tiga piring. Sekarag dia benar-benar percaya kalau istrinya pintar memasak.

“Kamu tau gak” ucap Galaksi memecah keheningan.

“Enggak” Jawabnya ketus. Dia sedang risih dengan keadaan saat ini.

“Ihhh, aku belum selesai ngomong” ucap Galaksi dengan suara merengek dan jangan lupakan kaki yang ia sentak.

“Iyah kenapa?” Tanya Andrea malas. Apa sih orang ini, gaya merengeknya sangat alay. Tapi imut. Sadar Andrea semua laki-laki itu brengsek kecuali Kim Nam_ ahhh sudahlah.

“Aku khawatir banget pas tau kamu pingsan, terus kan tadi Key bilang Alex gak becus jadi abang. Tapi aku yang kesindir tau. Aku marah sama diri aku sendiri. Hiks….“ Ucapnya sambil menangis sesenggukan.

Andrea memutar matanya malas, baru satu hari tapi cowok ini sudah sangat manja. Andrea sekarang bertanya-tanya kenapa mereka memilih Galaksi yang cengeng  ini menjadi ketua mereka. Sangat-sangat tidak pantas.

 ***

Sedangkan di tempat lain, seorang gadis tengah meringkuk sambil sesenggukan di samping lemari. Dia benar-benar tak berdaya sekarang. Wajah lebam dengan rambut acak-acakan membuatnya seperti gembel.

“Hiks… Hiks,,,, Mama… Papa jahat  Hiks…”

“Papa udah gak sayang  Key lagi hiks…”

“Key capek ma…. Key mau nyusul mama”

“Papa selalu saja memukul Key tanpa pernah mau mendengar penjelasan key”

“Papa selalu mendengarkan apa yang dikatakan putri baru papa tanpa mendengarkan key”

“Sakit mah… Key benar-benar kesakitan sekarang”

“Fisik dan batin key terluka mah”

Gadis itu adalah Keisha. Gadis yang orang pikir dia gadis kuat ternyata sangat lemah, gadis yang selalu tertawa tanpa beban ternyata memiliki beban sebesar ini, gadis yang selalu merundung orang saat di sekolahnya ternyata dirundung oleh laki-laki yang dia sebut papa dirumahnya sendiri. Sakit, satu kata yang dia rasakan saat berada ditempat yang disebut Rumah. Rumah yang dulu menjadi saksi saat dia pertama kali berjalan, rumah yang dulu sangat nyaman karena penuh kasih sayang sekarang telah sirnah. Rumah yang sekrang adalah tempat penderitaannya.

Pikiran keisha  benar-benar kacau sekarang. Dia berlari mencari sesuatu di laci meja riasnya. Dan ketemu. Karter adalah satu-satunya cara agar ia bisa bertemu dengan mamanya. Saat hendak menggores pergelangan tangannya. Suara itu kembali terdengar lagi. Suara yang selalu mencegahnya untuk bunuh diri.

Kamu harus janji sama mama kalau kamu bisa hidup tanpa mama. Kamu harus janji sama mama kalau kamu biosa betahan tanpa mama disisi kamu, kamu harus janji sama mama kalau apapun yang terjadi kamu tidak akan jauh dari papa”

“Iyah mah, Key janji sama mama. Key akan hidup dengan bai walau tanpa mama hikss…”

“ARGHHH” Keisha mengacak rambutnya frustasi.

Dia sudah berjanji akan hidup dengan baik dan tidak akan jau hari papanya. Karena janji itu jugalah dia masih bertahan dengan rasa sakit yang semakin hari terasa semakin dalam. Dia sudah berjanji pada mamanya dan dia tidak akan mengingkari janji itu.

Flashback on

“Habis jual diri dimana kamu. Sepertinya kamu memang sangat bangga jadi jalang.”

Kalimat menyakitkan yang Keisha  dengar dari mulut Fahri, laki-laki yang dia panggil ayah saat memasuki rumah. Disana terlihat Fahri, Anna sang ibu  tiri dan Alina.

Jujur dia sangat merasa sakit hati, saat laki-laki yang paling dia sayangi yaitu Papanya sendiri  lagi-lagi menyebutnya sebagai jalang. Ingin rasanya dia menangis dan berteriak kencang menghina papanya tapi dia tahan. Dia bukan gadis lemah yang dikatai sedikit langsung terisak, dia adalah gadis kuat.

“Key dari apartemen pah” balasnya dengan suara lembut tanpa amarah.
“Key capek, pengen tidur” ucapnya lagi lalu berjalan melewati sang ayah.

Tapi sebelum kakinya menginjak tangga, tangan keisah ditarik keras oleh Fahri. Fahri menyeretnya hingga hampir terjatuh di lantai, tapi dia menahan tubuhya sendiri agar tidak terjatuh.

“Setelah kamu membully Alina, kamu pergi tanpa merasa bersalah. Minta maaf kamu sama Alina.”

“Maksud papa apa sih, Key gak ngerti.”
Lagi dan lagi, dia difitnah. Ibu dan adik tirinya selalu memfitnahnya. Dan papanya akan selalu percaya apa yang dikatakan mereka.

“Gak usah pura-pura gak tau kamu, kamu kan yang mukul Alina sampai badannya memar.”

“Aku gak mukul dia pah.” Ucapnya sambil melihat Alina yang sedang menangis di pelukan ibunya.

“Kamu pikir papa akan percaya sama kamu!”

“Udah pah, Alin gak apa-apa kok Hikss… Jangan bentak kaka lagi pah,” ucap Alina menangis sambil memegang tangan Fahri .

“Kamu lihat. Bahkan setelah kamu bully dia, dia tetap memaafkan kamu” ucap Fahri pada Keisha.

“Munafik.” Ucap keisah sambil menatap Alin. Keisha benar benar muak sekarang.

PLAK

Lagi dan lagi, Tangan yang dulu mengusap pipinya lembut sekarang menamparnya. Ingin sekali Keisha menangis, tapi dia tidak mau dianggap lemah.

“Makasih pah, udah nampar Keisha lagi dan lagi. Bahkan papa gak dengar penjelasan Keisah dan terus menerus menuduh Keisah”

“Karna kamu memang tidak pantas dipercaya”

Keisha tersenyum miris. Sakit memang saat orang yang sangat dia sayang mengatakan itu.

“Minta maaf cepat!”

“Key gak akan minta maaf, karena Key memang gak bully dia. Permisi.”

Keisah berjalan, menabrak bahu Alin. Keira pikir Alin tidak akan terjatuh tapi ternyata dia terjatuh.

KEISHA

PLAK

Keisah terjatuh karena tubuhnya tidak seimban. Saat hendak berdiri, dia ditendang oleh Fahri, perutnya di tending berkali-kali tapi tidak ada air mata yang dia keluarkan. Yang ada hanya pasrah.

“Saya menyesal punya anak yang kasar seperti kamu”

Keisha berdiri tegak menepis rasa sakit yang ada ditubuhnya “ Bahkan saya lebih menyesal karna meyetujui permintaan mama” ucapnya tenang lalu pergi.

Alina dan Ana sangat senang karena melihat Keisha yang dipukul berkali-kali.

‘Rasain kamu hahahahha’ batin alina tersenyum licik.

Allea Not AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang