CHAPTER 8

748 76 6
                                    

Bell istirahat berbunyi, tanpa disadari mereka telah duduk lama dan bolos jam pertama dan kedua. Nakal memang, tapi karena cerita tentang masa lalu mereka terlalu penting, akhirnya mereka bercerita sampai lupa waktu.

Persahabatan mereka berawal saat SMP. Mereka yang awalnya hanya teman duduk ternyata menjadi teman bicara dan berlanjut menjadi sahabat. Keisah yang dari dulu sangat takut orang lain mengetahui tentang kehidupanya ternyata karena kenyamanannya bersama Andrea dia menceritakan kehidupannya. Saat-saat senang dan sedihnya. Semuanya karena kenyamanan.

Keisha berjalan menuju kantin dengan mengenakan masker jaket dan kacamatanya tadi. Biarlah orang yang melihatnya mengertawakannya dia tidak peduli. Yang penting mereka tidak tau betapa menyedihkan kehidupannya. Andrea sedang ke toilet jadi mereka berdua memutuskan untuk bertemu dikantin.

Ingin sekali dia mengatakan bahwa Alina yang katanya polos sebenarnya telah merebut segalanya, ingin sekali dia mengatakan bahwa Alina bukan gadis polos, ingin sekali dia mengatakan bahwa Alina adalah gadis licik. Tapi apa dayanya, semua orang tau bahwa Alina adalah gadis baik dan jika mengatakan semua itu akan membuatnya dihina sedemikian rupa. Apalagi sekarang black moon menjaganya seperti menjaga berlian. Dia sangat-sangat tidak berani.

Di tengah perjalanannya, dia berpapasan dengan orang yang paling di bencinya. Alina berjalan dari arah berlawanan. Saat sudah berada didekat Keisah dirinya tersenyum licik. Dan....

BRAK.

Alina terjatuh didepannya sambil menangis sesegukan dan terus mengucapkan kata maaf tanpa henti.

Keisha bingung ? tentu saja sangat bingung. Apa-apaan ini, dia sendiri terjatuh lalu menangis sesegukan dan meminta maaf kepada Keisha. Keisha menjadi tambah bingung ketika Alina menangis tambah kencang. Semua orang menatap ibah kepada lina dan menatapnya sinis. Dia sudah sangat bodoh dan sekarang semakin bodoh.

Tapi dengan spontan dia mengulurkan tangannya agar Alina berdiri tapi tangan Alina sama sekali tidak bergerak dan tangisnya malah semakin keras. Dia memang sudah tau dari dulu bahwa Alina selalu melukai dirinya sendiri dan memfitnahnya tapi dia benar-benar diam tanpa membantah sedikit pun. Dia takut saat pulang papanya akan marah jadi dia hanya baerdiam diri tanpa membela dirinya.

"KEISHA." Bentak Azka. Pangeran tak bersayap itu akhirnya dating. Pikir Keisha

Keisha menoleh dan mendapat inti Black moon menatapnya marah kecuali seseorang. Keisah hanya tersenyum miris, sebegitu bencinya mereka kepadya.

"Kenapa lo bully dia ?" Tanya Azka dengan wajah datar. Lalu menarik lembut tangan Alina yang masih duduk di lantai. "Kamu gak apa-apa ?" Tanya Azka dengan suara yang sangat-sangat lembut.

"Aku gak apa-apa kok hikss..... Kak Keisha cuman ngingatin aku buat jauhik kak Azka hikss.... Tapi karna aku menolak, mungkin kak Keisah marah dan gak sengaja Injak tali spatu aku hiks... Please kak jangan marahin kak Keisha lagi" ucapnya sambil terus menangis.

"Jahat banget tau gak lo, orang sebaik dia seharusnya gak lo bully key." Ucap Vano sembil menatap miris pada Alina. Sedangkan inti yang lain hanya melihat tanpa berkata apa-apa.

"Aku_" Lagi dan lagi Keisah tidak bisa menjawabnya. Dia harus menjawab apa, dia benar-benar linglung sekarang.

"Lo lihat. Bahkan setelah lo jahatin dia, dia masih tetap mau maafin lo." Ucap Azka marah. Mungkin jika tidak ada Alina disini maka Azka pasti akan menampat Keisah. Hanya karena permintaan Alina maka dia meredam amarahnya.

"Sekali lagi lo_ " Ucapan Azka terhenti saat tangannya yang sedang menunjuk Keisha di pukul.

"Ada apa sih ribut-ribut. Pake nunjuk-nunjuk segala lagi" ucapnya sambil melihat Azka. Lalu menarik Keisah untuk berdiri dibelakangnya.

Orang itu adalah Andrea. Saat keluar dari toilet dia melihat banyak orang berkumpul di koridor. Karena jiwa keponya tinggi akhirnya dia bertanya pada salah satu siswi dan siswi itu menjawab kalau Keisha sedang membuly Alina dan sekarang sedang disidang oleh inti Black moon.

"Jangan ikut campur Rea" Kata pertama yang di ucapkan oleh Alex.

"Kan gue cuman nanya. Kenapa sihh ? kenapa rebut disini?" ucapnya lalu tersenyum manis pada Alex.

"Vano lo temen gue sekarang, lo bisa jelasin ada apa ini" Tanyanya tersenyum ramah pada Vano tapi entah kenapa Vano merasa merinding mendengar suara ramah itu. Tapi dengan berani Vano menjawabnya.

"Dia ngebully Alina dan sengaja nginjak tali spatu Alina akhirnya alina jatuh"

"hufttt" Andrea menghelah nafas berat lalu bertanya "Kalian punya bukti kuat kalau Keisha yang ngebully dia ?" pertanyaan itu membuat mereka semua diam. Alina meremas roknya kuat tanpa disadari mereka semua kecuali Andrea. Andrea tersenyum sinis saat melihat itu, lalu kemudian menormalkan kembali wajahnya.

"Dari dulu emang dia selalu kayak gitu Rea, selalu senaknya sama Alin. Jadi kita gak butuh bukti buat nebuktiin kalau Keisha gak ngebuli." Ucap Galaksi membuka suara. Sebenarnya Galaksi tidak ingin angkat bicara, tapi melihat sahabatnya dipojokkan membuiatnya tidak tega.

Orang-orang yang melihat Andrea membelah Keisah benar-benar bingung dengan sifat Andrea yang sekarang. Dulu saat-saat seperti ini Andrea hanya akan diam tanpa bicara, tapi sekarang dia bahkan melindungi Keisha.

"Ohhh yahhh" Ucap Andrea mengangguk-anggukan kepalanya lalu tersenym sinis pada Galaksi "Gue minta maaf atas nama Keisha. Jadi stop buat salahin dia." Ucapnya lalu menarik tangan Keisha lembut.

Dia membalikan badannya ingin pergi dari kerumunan itu bersama keisah, tapi dia berhenti lalu membalikan badanya lalu tersenyum sangat manis.

"oh iya. Cantik....." panggilnya lalu tersenyum sangat manis pada Alina.

"Gak mungkin sahabat gue injak tali sepatu lo. Karena sekarang lo pake sepatu yang gak ada talinya. Lain kali kalau mau fitnah orang persiapkan diri baik-baik yah, biar gak terlalu kentara kalau lo Playing Victim"

"ohh iya satu lagi. Nanti laporin ke papa lo yah biar besok gue lihat keisah lebam di bagian mana" Ucapnya lalu pergi bersama Keisha.

Tatapan menghina ditunjukan untuk Alina. Mereka semua tidak mengira kalau Alina yang lembut ternyata bisa setega itu memfitnya Keisha.

Inti Black moon pergi dari sana dengan diam. Aska, laki-laki itu terlihat menyesal karena memarahi Keisha. Dia berfikir kenapa Keisha hanya diam tanpa perlawanan. Dan kenapa Andrea menyurhnya melaporkan kepada Papanya. Azka benar-benar bingung sekarang. Bukan hanya Azka tapi mereka semua juga kebingungan.

Sedangkan di TKP, Alina menggenggam tangannya erat. Ingin sekali dia berteriak memaki Andrea, tapi ditahannya.

"Awas lo Andrea, gue bakalan balas lo" Ucapnya dalam hati lalu tersenyum licik.

***

Andrea membawa Kisah ke mobil milik Keisah, mereka hanya diam tanpa ada suara. Andrea marah ? tentu saja sangat marah. Kenapa Keisah hanya diam saat difitnah kenapa Keisha tak menjaawab sedikitpun.

"Makasih Rea" ucap keisha sambil menggenggam erat tangan Andrea.

"Seharusnya lo bantah. Kenapa lo hanya diam terima nasib bego, ngomong kalau lo gak salah"

"buat apa gue ngomong kalu ujung-ujungnya gue tetap disalahhin"

Andrea menghelah nafas berat "Kita akan buat masalah hidup lo kelar, kita akan buat nama lo bersih lagi. Gue janji sama lo. Okey!"

Keisha mengangguk yakin. Dia benar-benar capek sekarang, dia akan bersihkan namanya.

Jangan lupa vote dan komen

Allea Not AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang