Chapter 3

69 7 1
                                    

Para Shinobi sudah berkumpul di kantor hokage. Terlihat sarada yang terus membungkukkan kepalanya, Mitsuki terlihat khawatir melihat teman setimnya itu yang bersikap aneh dihari ini.

Mitsuki mengerti akan perasaan sarada, setelah tahu bahwa Boruto telah melarikan diri dari desa.

"Matahariku benar-benar bodoh" batin Mitsuki.

Untuk pertama kali nya Mitsuki mengatakan kata itu. Yang biasanya Mitsuki akan mengagumi Mataharinya itu, tapi sekarang izinkan dia untuk berkata seperti itu.

"Aku benar-benar tidak percaya si bodoh itu mengkhianati desa!" Ucap kawaki.

Sarada yang mendengarnya hanya terdiam saya.

"Kalian semua diam! Hokage-sama telah tiba!" Ucap Shinobi itu

Para Shinobi pun membentuk barisan dan siap untuk mendengarkan pidato sekaligus perintah dari sang hokage.

Naruto mengatakan bahwa Boruto secara resmi dianggap sebagai ninja pelarian dan harus segera di tangkap karena membahayakan desa. Tentu Naruto berkata seperti itu karena ada 4 monitor menyala yang berisikan para kage. Tidak mungkin Naruto berkata untuk tidak menangkap Boruto, jika dia berkata hal itu sekarang juga para kage menyerang Konoha.

"Aku mohon atas kerja sama kalian, dan aku minta maaf" ucap Naruto seraya membungkuk.

"Hokage-sama tolong angkat kepala anda, ini semua bukan salah anda!"

"Benar hokage-sama, tolong angkat kepala anda"

Begitulah seruan dari para Shinobi saat melihat sang hokage mereka menunduk.

"Aku minta maaf karena tidak bisa mendidik anakku dengan benar. Karena aku terlalu sibuk dan tidak bisa membagi waktuku dengannya dia menjadi seperti ini" ucap Naruto menahan tangis. Jika saja dia bisa membagi waktu nya dengan benar Boruto tidak akan melakukan kecurangan di ujian chunin, permasalahan politik juga akan terhindari dan Boruto tidak akan mendapatkan segel karma itu.

Sarada yang telah mendengarkan pidato Naruto meneteskan air mata, pertahanannya runtuh. Dia memegang kalung Boruto dengan erat. Jauh dari lubuk hatinya dia masih berharap Boruto akan kembali

"Maka dari itu aku memerintahkan untuk menangkap Boruto!" Ucap Naruto. Para Shinobi mengangguk menyetujui perintah sang Hokage.

Rapat selesai dan para Shinobi kembali Ke rumah mereka masing-masing tersisa Naruto di atas gedung hokage. Karena misi pencarian Boruto akan dimulai esok hari. Naruto memerintahkan Shinobi level Chunin dan Jounin, dia tidak ingin melibatkan para genin

Naruto tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari terakhir dia bertemu Boruto.

--

Disisi lain Boruto berjalan di tengah hutan yang gelap sendirian. Nafasnya terengah-engah mengingat tubuh nya sembuh total. Boruto harus menemukan sebuah gua atau semacamnya untuk istirahat karena dia tidak bisa muncul sembarangan di perkotaan. Dia yakin para Shinobi mulai sudah mengejarnya.

"Tubuh ku sakit sekali-ttebasa"ucap Boruto.

Boruto memaksakan tubuhnya untuk bergerak, Boruto melihat sebuah gua,
ia pun bergegas memasuki gua itu

Boruto bernafas lega, setidaknya dia bisa bersembunyi disini untuk sementara, Cahaya bulan masuk melalui lubang gua tersebut, Boruto sangat merindukan keluarganya dan teman-teman nya.Jika mengingat kenangan masa lalunya Boruto selalu mendapatkan apa yang dia mau dan sekarang perlahan-lahan kebahagiaannya direnggut karena takdir sialan yang di miliki.

Melepas ikat kepalanya Boruto mengambil senjata yang dihadiahkan oleh ayahnya dan mencoret lambang Konoha di ikat kepalanya. Ini berat, tetapi dia harus menguatkan diri.

 Ini berat, tetapi dia harus menguatkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap kalian semua akan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap kalian semua akan baik-baik saja." Ucap Boruto lirih.

Boruto pun mengalihkan pandangannya kearah bulan yang mulai menunjukkan sinarnya, awan hitam pekat memudar sedikit demi sedikit. Bulannya sangat indah. Tanpa Boruto sadari air matanya berlomba-lomba keluar dari matanya.

"Sarada"

Nama Putri uchiha itu terlintas dari benaknya. Wanita yang menjadi temannya sejak dari kecil dan wanita yang ia cintai setelah ibunya dan adiknya. Boruto selama ini memendam perasaannya sendiri karena dia takut cinta akan merusak pertemanan mereka dan membuatnya menjadi canggung tetapi sekarang. Ikatan itu telah putus secara tidak langsung.

"Sarada... bulannya sangat indah bukan?" Ucap Boruto.

"Aku akan memenuhi janji ku padamu, melindungi mu saat kau menjadi hokage walaupun dengan cara yang berbeda, maaf aku tidak bisa berada disisi mu" ucap Boruto ketika dia ingat janji nya pada sarada untuk selalu mendukungnya dan melindunginya kelak saat ia menjadi hokage.

"Aku harus mencari terus informasi tentang karma ini"ucap Boruto.

Boruto pun mengusap pipinya yang basah dan beranjak untuk istirahat karena besok adalah awal mula perjalanannya menjadi ninja pelarian.

--

Ditempat yang berbeda sarada tengah terduduk didekat jendela rumahnya melihat ke langit lebih tepatnya ke arah sang bulan.

"Boruto...bulannya sangat indah yah... Andaikan kau disini" ucap sarada seraya menggenggam kalung Boruto yang ia kenakan.

"Aku percaya pada mu, aku yakin kau akan kembali. Aku akan menunggumu, jika kau tidak kembali aku akan memaksamu untuk kembali walaupun dengan cara kasar, dasar baka Boruto! Hiks.." ucap sarada.

--
Haii

Gimana ceritanya? Bagus gk? Maaf yang kalau jelek hehe.

Aku mau berterima kasih sama kalian yang membaca cerita aku ini.

Tunggu kelanjutannya yah!

Semoga kalian suka dengan cerita aku ini!!

Happy reading
-N

waiting for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang