Chapter 3

1.3K 203 23
                                    

The Flowers of the Kingdom

by. lilium

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Don't like don't read!

.
.

Chapter 3

.
.

Sudah hampir 3 minggu Hinata berada di kastil kerajaan dan sampai saat ini ia belum sama sekali mendapatkan tugas yang berhubungan dengan posisinya sebagai pelayan Putri Mahkota.

Selama 3 minggu ini pula Hinata terkadang hanya membantu di dapur dan terkadang di taman kastil untuk membantu merawat taman bunga kerajaan.

Ia menghela napas kasar dan memainkan bibit-bibit bunga yang seharusnya ia tanam sekarang, tetapi pikirannya saat ini sedang berkelana sehingga ia hanya diam melamun memandangi bibit tersebut.

Ada banyak pikiran yang saat ini memenuhi kepalanya tetapi yang paling ia pikirkan saat ini adalah sebuket bunga peony putih yang selalu ada di depan kamarnya sejak hari dimana ayahnya dikuburkan. Siapa yang mengirimnya? Hinata sempat berpikir jika Ao-jisan yang mengirimkannya, tetapi saat ia tanyakan, paman prajurit itu juga tidak mengetahui siapa yang mengirimkannya.

Hinata tidaklah buta akan arti dari bunga tersebut. Selain terkenal melambangkan kecantikan dan harganya yang tentu saja mahal, bunga poeny putih juga melambangkan rasa penyesalan dan lambang permohonan maaf. Tetapi.. rasa penyesalan atas apa?

Selain itu, ia juga merasa heran dengan keamanan kastil ini. Ia bisa dengan bebas keluar masuk melalui gerbang belakang kastil menuju makam ayahnya tanpa ada cegatan ataupun halangan. Apakah para prajurit kastil tidak menjaga gerbang belakang? 

Di saat sedang sibuk dengan pikirannya, Hinata bisa mendengar suara gerasak gerusuk dari belakangnya. Ia menoleh cepat dan mengernyit heran saat melihat seorang gadis yang sepertinya sedang bersembunyi di balik semak-semak taman bunga.

Ia dengan pelan menghampiri gadis itu dan menepuk pundaknya pelan. Saat melihat siapa gadis itu, Hinata langsung membungkukkan badannya hampir menyentuh tanah.

"Tuan Putri."

"Hush." Sakura langsung membekap mulut gadis yang ada di depannya itu sambil sesekali mengintip dari balik semak-semak.

Hinata mengangguk mengerti saat melihat kode dari Putri Mahkota yang menyuruhnya untuk diam.

Ia ikut mengintip untuk melihat dari siapa Putri Sakura saat ini menghindar.

Di depan sana ada sekitar 6 prajurit yang sepertinya sedang mencari sesuatu. Dan sesuatu itu sepertinya adalah Putri Sakura.

"Bisakah aku meminta pertolonganmu?"

Hinata memandang bingung Putri Sakura yang terlihat seperti takut-takut untuk meminta bantuannya.

"Saya adalah pelayan anda, Tuan Putri. Membantu anda adalah kewajiban saya."

Sakura tersenyum senang mendengar jawaban gadis di depannya itu. Sebuah keberuntungan ia bisa bertemu dengan pelayan pribadinya itu. Sakura pun langsung mengeluarkan sepucuk surat dari balik gaunnya dan memberikannya kepada gadis pelayan itu.

"Tolong berikan ini kepada pemilik penginapan tiga blok dari gerbang kastil. Katakan ini untuk Duke Akasuna Sasori."

Hinata menerima surat itu sambil mengangguk pelan.

"Terima kasih.. hmm.." Sakura menatap bingung gadis di depannya itu.

"Hinata, Tuan Putri."

"Terima kasih, Hinata," ujar Sakura tulus.

The Flowers of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang