one.1

1.3K 92 6
                                    


◻️

◻️

◻️

Kehidupan seorang remaja lelaki yang baru saja di mulai. Ia baru saja di terima di kampus pilihannya. Sangat sulit untuk masuk ke sana. Perjuangannya sangat besar untuk bisa disini

Gulf Kanawut si manusia tampan dan cantik itu kini sudah jadi mahasiswa. Ia sangat bangga pada dirinya sendiri, karena sudah bisa masuk ke sini. Yang mana kampus ini tak sembarang menerima siswa

"Akhirnya, wuah Gulf, kau sangat hebat. Aku bangga padamu. Mulai hari ini, detik ini, menit ini, jam ini, Minggu ini, bulan ini, tahun ini, aku, Gulf Kanawut akan bersungguh-sungguh dalam belajar!"

"Dan Tuhan, aku mohon, lancarkan lah cerita cinta di kampus ku na na nah"

Gulf berdoa di depan gerbang kampus ini. Dan di liatin banyak orang, but Gulf gak hirau-in itu

Di mulai dari langkah kaki kanan, Gulf memasuki area kampusnya dengan senang gembira. Senyum nya yang manis itu terpatri di wajah yang tampan nya. Sampai ada yang terpesona

Ia sudah berada di gedungnya, dan sedang mencari dimana letak kelasnya. Akhirnya tak lama kemudian, ia menemukan kelasnya

"Selamat pagi, aku Gulf, semoga kita bisa berteman baik"

Tak ada yang menjawab, mereka hanya melirik lalu mengacuhkannya

"Kau pikir kita semua anak SD apa? Tak perlu basa basi, duduk saja kalau mau duduk"

Okay, sepertinya kehidupan kampus Gulf tidak akan berjalan mulus sesuai keinginannya

Gulf duduk di kursi yang tersisa, yaitu kursi paling belakang

"Hi, aku Mild. Salam kenal yah" akhirnya, ada orang yang mau berkenalan dengan Gulf

"Umm, salam kenal!" Sepertinya Mild akan jadi teman Gulf

Pelajaran pertama di hari pertama. Materinya sangat sulit, semua orang yang ada disini terlihat mabok materi. Terkecuali sang dosennya

Akhirnya pelajaran pertama selesai sudah, dan waktu menunjukkan untuk makan siang

"Mau makan siang bersama?" Ajak Mild

"Tentu!"

Mild dan Gulf pergi untuk makan siang. Dan betapa kesalnya mereka berdua, karena kantinnya sudah penuh

"Shiaa, kenapa sangat penuh? Meng euy"

"Apa kita pergi ke kafe saja?"

"Ide bagus. Tapi makanannya pasti mahal"

"Aku akan mentraktir"

"Oh yang benar?! Ayo ayo!"

Benar saja, di kafe makanannya mahal mahal. Tapi tak apa, ini hari pertama, Gulf mau memakluminya

"Khopchai na meung, lain kali aku yang akan mentraktir"

"Okay, sama sama"

Gulf bukan anak orang kaya, bahkan orang tuanya kerap kali meminjam uang dan berujung di tagih debt collector karena tak sanggup membayar kembali. Entah di pakai apa uangnya

"Kita harus segera kembali"

"Ah kau benar, ayo pergi"

......

Waktunya pulang, Gulf pulang jam 4 sore hari. Pulang dengan naik sepeda kesayangannya. Ia terlihat lelah tapi masih tersenyum untuk menyapa orang di jalan yang ia temui

Hanya membutuhkan waktu 10 menit, Gulf akhirnya sampai di rumah nya yang sangat sederhana itu

Di depan rumahnya ada sebuah mobil hitam yang sangat keren. Ia sempat terkagum. Mungkin milik tetangga pikirnya

Ia masuk dengan mengucap salam, tak peduli ada atau tidaknya orang di rumah

"Gulf" panggil sang ibu

"Ya?"

"Bisa kesini sebentar?"

"Khap, ada apa?"

Gulf melihat ada orang yang berjas hitam di tambah kacamata hitam yang menempel di hidung mancungnya. Kesan pertama yang Gulf rasakan adalah, ia seram dan tampan

"Dia adalah pak Mew, pemilik debt collector kita" ucap sang mama

"Dan sekaligus calon suamimu" tambah sang ayah

"Khap?" Gulf takut salah dengar

Orang itu berdiri menghampiri Gulf

"Tidak ada bekas luka. Mendekati sempurna. Aku suka"

"Hah syukurlah" ucap kedua orang tua Gulf, gila malah ucap syukur

Orang itu membelai pipi Gulf entah apa maksudnya. Gulf yang digituin gak mau dong

"Tolong lepaskan!" Dengan nada bicara yang sedikit tinggi dan sekaligus sopan

"Gulf! Jangan menaikan suara mu"

"Kenapa? Dia tidak sopan menyentuhku"

"Dia calon suami mu, kau harus ingat itu!"

"Calon suami? Kita sama sama laki laki"

"Aku tidak mempermasalahkan gender" ucap Mew

"Apa maksud semua ini?!" Gulf butuh penjelasan

"Duduk dulu. Jadi, kamu kami berikan pada pak Mew ini karena kita tidak bisa membayar hutang kau tau itu kan nak?" Terlihat ingin menangis, tapi apa ini pantas untuk di tangisi?

Ini sama saja dengan menjual anak

"Kalian tidak menyayangiku? Hiks, kalian tega? A-aku memang belum bisa membantu banyak. Mulai sekarang aku akan bekerja keras dan mencari pekerjaan. Tolong jangan buang aku, nah"

"Kami tidak bisa apa apa. Apa kamu mau kami berdua dipenjara?" Tampang nya memang memelas, tapi ini keterlaluan

"Memangnya kalian menghutang apa?!" Gulf jadi emosi

"Sudah, aku tidak minta kalian berdebat. Ayo ikut aku"

Mew memegang tangan Gulf dan menyeretnya keluar dari rumah ini

"Lepas! Jangan kau kira aku setuju"

"Aku tidak butuh jawaban mu, orang tua mu sudah menandatangani kontrak"

"Tapi aku tidak mau"

Plak

Gulf menampar orang untuk pertama kalinya

Mew langsung memegang pipi yang di tampar Gulf tadi. Dan meringis karena sampai keluar darah

"Oh, ma-maaf. Saya tidak bermaksud-"

"Bawa dia" perintahnya kepada bodyguardnya

"Saya mohon jangan bawa saya. Tuan, saya mohon, hiks. Lepas sialan!"

Kedua orangtuanya hanya menatap dari pintu masuk, benar benar bejad

"Ayah! Ibu! Aku tidak mau, hiks"

Terlanjur, Gulf sudah berada di dalam mobil milik Mew itu

"Diam atau aku akan-"

"APA?!!"

Mew memajukan wajahnya ke wajah Gulf. Dan....

Kiss

Ciuman pertama seorang Gulf Kanawut di renggut oleh orang yang pertama kali ia lihat dan langsung ia benci juga

"Humphhh" Gulf memang jadi diam, tapi cara ini apa benar?

"Ingin bicara lagi?" Tanya Mew dengan entengnya

"......"

TBC......





Okay, I need your vote and comment guys◻️

Yes, I Love You Now (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang