eight, 8

581 60 2
                                    







Gulf menunggu jemputan dari Mew atau tidak, dari supirnya. Tapi tak kunjung datang juga, sudah 20 menit ia duduk di parkiran. Hari mulai gelap

"Okay, aku sabar. Huuuuffff"

Kiiiik

Klakson mobil. Gulf menoleh melihat mobil siapa itu. Ternyata itu mobil si dosen killer

"Masih menunggu jemputan?"

"Ah, iya pak"

"Ingin saya antar?"

"Oh tidak usah pak"

"Saya yakin sebentar lagi akan turun hujan"

Memang benar sih, awan hitam sudah menyelimuti seluruh langit

"Kalau begitu, terimakasih banyak"

Gulf naik ke mobilnya si dosen killer. Ah, supaya enak, dia punya nama kok, namanya Kao

Gulf mengarahkan ke mana jalan yg harus dilewati untuk sampai ke rumah Mew

"Sudah sampai"

"Wah, kau tinggal disini?" Mungkin Kao terkejut karena rumah ini super besar

"Ahaha, iya" jawab Gulf shy shy cat

Gulf mau ngajak Kao masuk dulu tapi ia ragu karena ini bukan real rumah nya

"Tidak usah, saya permisi" Kao seperti membaca pikiran Gulf

"Sekali lagi terimakasih atas tumpangannya"

"Ya sama sama"

Mobil Kao sudah menghilang dari pandangannya Gulf. Dan Gulf pun masuk ke dalam gang. Karena pintu rumah masih jauh

"Sepertinya memang iya akan turun hujan. Humph, kenapa ponsel Mew tidak dapat dihubungi yah. A-aku kan khawatir" bicara sendiri dengan malu malu

"Apa dia ada di rumah sekarang? Tapi kenapa tidak menjemputku? Eh, apaan sih. Kau siapa nya dia Gulf? Ck ck ck, jangan terlalu berharap" Gulf masih lanjut ngomong sendiri, sampai...

"Aduh!! Akh, sial! Kenapa ada batu disini sih?!" Ia menabrak batu yg tergeletak di jalan. Batu besar, yg mana membuat kakinya sakit walau memakai sepatu sekalipun

"Ssssh, sakit sekali. Apa berdarah?" Gulf jongkok untuk membuka sepatunya

"Huaaaa berdarah!!" Berdarah karena kuku jempol kakinya bertabrakan dengan kulit jempol kakinya

"Nong Gulf!! Ada apa?!" Si bibi yg berlari menghampiri Gulf karena cemas

"Kaki Gulf tersandung batu dan sekarang berdarah"

"Ya ampun, ayo bibi ban.....- nong Gulf!!? Bangun hey, kenapa tidur disini?!" Bi, gulf bukan nya tidur, dia pingsan karena fobia darah

"Kenapa bi?!" Tanya Pak satpam

"Ini nong Gulf tidur"

"Dia tidak tidur! Dia pingsan!" Pak satpam ikut panik

"Hah?!"

Mereka berdua mengangkat tubuh Gulf untuk dipindahkan ke dalam kamar. Dan membersihkan kakinya dari darah. Darahnya memang sedikit, tapi kalau fobia mau sedikit atau banyak tetap akan takut

Bibi memperban jempol kaki Gulf. Itu menjadi bengkak sedikit

Sementara di tempat Mew berada

"Bajingan! Dimana bos kalian?!"

Mew sedang menyelesaikan masalah siang tadi. Ia berada di luar kota dan sedikit jauh dari signal. Makanya Gulf tidak bisa menghubungi Mew tadi dan sebaliknya

Yes, I Love You Now (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang