Happy reading!
Setelah sampai di lantai atas aamon yang memang sudah terlalu honry serta memang sudah menunggu lama moment seperti ini terjadi menjadi sedikit tidak sabar. Dengan brutal dia menendang pintu kamar milik nya sendiri dan berjalan masuk dengan sedikit tergesa, merebahkan gusion dengan perlahan dan mulai melakukan kelanjutan dari kegiatan yang telah telah tertunda beberapa saat tadi. Tidak puas dengan ciuman nya yang tadi, dia kembali melumat dengan lebih brutal dan menuntut dari sebelum nya bahkan sekarang tangan nya juga mulai meraba masuk kedalam baju tidur longgar milik gusion.
Tubuh atas gusion walau tidak memiliki otot nyata seperti kakaknya tetapi masih memiliki otot halus yang baik serta kulit lembut dan halus sungguh sempurna di bawah tangan kasar milik aamon. Dengan perlahan tangan itu juga mulai meraba ke atas dan Sampai pada tonjolan kecil di dada gusion. Merasa gemas, aamon mulai mencubit serta memainkan puting itu hingga mengeras dan sukses membuat gusion semakin mengerang tidak tahan. Aamon menyeringai nakal mendengar reaksi yang sungguh membangkitkan gairah seks nya yang sebenarnya sudah bangkit sejak tadi seperti menambah bahan bakar kedalam api tentu pasti akan semakin menyala.
Aamon dengan tidak sabar membuka kancing baju gusion dan melahap puting yang mencuat itu sesekali, dia juga mulai menggigit dan menjilat serta menghisap nya di satu Sisi yang lain di mainkan menggunakan tangan nya. Gusion hanya bisa membusungkan dada karena sungguh ini bahkan jauh lebih nikmat daripada di mimpinya, dia hanya bisa mengerang dan mencengkram rambut belakang aamon untuk menyalurkan kenikmatan nya. Puas dengan dada, aamon kembali turun dan mulai mengecup lembut perut datar sedikit berotot milik adik nya itu semakin turun hingga sampai ke gundukan di celana milik gusion. Dengan perlahan aamon mulai menurunkan celana tidur gusion beserta celana dalam nya setelah nya aamon benar benar tertampar oleh penis yang memiliki ukuran standar yang terlihat sudah benar benar tegang dengan sedikit cairan di ujung nya. Tanpa ragu aamon mulai memasukkan penis itu kedalam mulut nya, dia dengan lihai memainkan ritme serta lidah dan hisapan sehingga gusion benar benar kewalahan. Mulut aamon begitu hangat serta terampil dalam memainkan milik nya lidah nya menggelitik lubang kecil di ujung penis nya dan kadang mulut itu juga menghisap dengan keras, sungguh gusion benar benar di buat mabuk oleh keadaan ini pikiran nya benar benar sudah di isi kabut kenikmatan tidak ada lagi pemikiran bahwa dia sedang di perkosa oleh kakak nya sendiri catat ini oke kakaknya sendiri. Kuluman itu semakin cepat dan gusion semakin tidak terkendali penis nya berkedut tanda dia sudah benar benar hampir keluar aamon yang merasakan itu mengerti dan memainkan dua bola kembar gusion dengan tangan nya tanpa mengurangi kecepatan kuluman nya hingga akhirnya gusion benar benar meledak didalam mulut aamon. Aamon mengeluarkan cairan itu dari mulut nya dan melumurinya ke jari jari nya dengan perlahan dia mulai memasukkan 1 jari nya kedalam lubang yang berkedut kedut itu, ada pancaran tidak sabar yang keluar dari wajah aamon sungguh ia benar benar ingin memasukkan penis nya sekarang. Terlintas pikiran nakal di benak nya dia membantu gusion duduk serta mencabut jari nya dia kemudian duduk di tepian ranjang dan menyuruh gusion untuk turun dan berlutut diantara selangkangan nya "otouto bisakah kau membantu aniki mu ini hmmm?" Nadanya tentu saja sangat seduktif dan menggoda membuat gusion gemetar hanya dengan mendengar suara seksi yang rendah dia dengan patuh meanggukkan kepalanya.
Aamon yang melihat nya lagi lagi menyeringai penuh akal bulus hahahaha adik nya ini memang benar benar polos dan manis.Aamon kemudian membuka resleting celana milik nya dan mengeluarkan penis tegang nya yang sudah terjepit sejak tadi. Gusion yang tidak siap pun benar benar terkejut melihat ukuran serta bentuk milik aamon! Hey, itu benar benar persis seperti di mimpinya sungguh penis nya sendiri terlihat mungil jika disandingkan dengan milik kakak nya 'apakah itu muat?' itu lah kiranya isi pikiran gusion sekarang. Melihat ekspresi gusion yang melongo membuat hiburan tersendiri bagi aamon, Yaah aamon sungguh sangat menikmati ekspresi itu " otouto apa yang sedang kamu pikirkan? Apakah ini persis seperti di mimpimu atau....... Mengecewakan mu hmmm?" Gusion yang mendengarnya mendongakkan kepalanya keatas dan menatap aamon dengan tatapan 'apakah aniki bercanda' itu lah ekspresi yang ditangkap oleh aamon, dia terkekeh pelan dan mulai menuntun wajah gusion mendekat ke penis tegang nya membelai dengan pelan rambut gusion " otouto coba lakukan yang seperti aniki lakukan tadi perlahan saja aniki akan membantu mu di lain tempat".
Aamon kemudian mundur dan sedikit bersandar di kepala ranjang nya dia memerintahkan gusion untuk naik dan menungging dengan kepala menghadap penisnya dan pantat yang menghadap pada nya. Posisi ini sungguh membuat gusion malu setengah mati, "otouto ayo hisap, biarkan aniki melakukan pekerjaan yang lain" dengan perlahan gusion mulai menghisap penis jumbo dan berurat milik kakaknya walaupun dia berusaha keras penis itu tetap tidak bisa dia masukkan seluruh nya terlalu besar dan terlalu panjang untuk mulut nya jadi dia hanya memasukkan sebisanya dan mengocok sisa nya. Merasakan penisnya dilingkupi goa hangat yang lembab membuat aamon menghela nafas berat itu sangat nikmat mulut adiknya yang sudah lama ia idamkan ternyata memang senikmat ini tidak heran dia sudah tergila gila sejak lama. Dengan inisiatifnya sendiri aamon mulai membasahi jari jarinya dan memasukkan satu jari ke dalam lubang milik gusion yang berhasil membuat pemilik lubang berjengit kaget serta hisapan nya terhenti " otouto ayo lanjutkan" gusion hanya bisa patuh dan melanjutkan kuluman nya dengan jari aamon yang bermain di lubang milik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother Complex
Fanfiction"Dia adalah kakak ku? tidak mungkin" "Hey boy lama tidak bertemu kau semakin manis" Dia baru datang dari luar negri dengan gaya dan tampilan yang sungguh jauh dari khayalan ku Kakak ku yang sekarang sudah jauh dari perkiraan ku Penuh kejutan dan su...