8

116 5 0
                                    

Happy reading 🖤





Keesokan pagi nya gusion bangun dengan tubuh yang sudah bersih dan memakai pakaian lengkap dan terasa seperti ada sesuatu yang berat di perut nya dia melihat ternyata ada tangan kekar yang sedang memeluk erat disana. Dia terperanjat sesaat dan setelah nya dia membulatkan matanya karena sungguh itu aamon niisannya yang sedang tertidur disebelah nya dengan tenang dan nyenyak sekali. Dia mengingat ingat kembali apa yang sudah di alaminya tadi malam kepalanya masih sedikit pusing ingatan nya kabur hanya sekelebat yang bisa dia ingat. Tanpa dia sadari aamon sudah terbangun dari tidurnya Karena gerakan gerakan yang dilakukan oleh gusion.

"Otouto mengapa sudah bangun, ini hari Minggu. Tidurlah lebih lama" gusion terperanjat lagi karena mendengar suara serak dan seksi khas bangun tidur milik aamon, 'apa apaan, dengan mendengar suara nya saja aku sudah merinding' itulah yang dipikirkan gusion.
Dia menoleh sedikit kaku ke arah kakak nya, sialan sangat tampan wajah nya terlalu sempurna gusion berteriak didalam pikiran nya. Apakah adil jika kakak nya memiliki fitur yang begitu sempurna dari wajah, tubuh, serta suara semuanya mendukung ada rasa sedikit kesal serta iri didalam hatinya, mereka ini saudara mengapa dia begitu berbeda. Memang aamon mewarisi genetik dari ayah mereka tapi bukankah ini terlalu tidak adil untuk nya. 

Dia ingin menghadap kepada kakak nya sepenuh nya tetapi ada yang aneh mengapa tubuhnya benar benar sakit terutama pinggang dan bagian bawah nya, gusion merasa benar benar remuk seperti setiap engsel di tulang tulang nya bergeser apa yang sebenarnya terjadi? Apa dia terjatuh begitu keras tadi malam? Itulah sekiranya yang dipikirkan oleh gusion.

Merasa terus di pandangi aamon kembali membuka matanya dan Tentu itu langsung menghadap pada gusion adik nya yang manis serta menggoda iman nya. "Otouto apa yang kamu lihat sejak tadi hmmm, apa wajah niisan terlalu tampan hingga kamu terus memandang niisan seperti itu?" Mendengar nada bicara menggoda milik aamon gusion menjadi sedikit kesal. Dia sungguh ingin bilang 'tidak' tapi apa yang dikatakan niisan nya tidak salah sama sekali. "Haaahhh niisan aku hanya ingin bertanya, apa tadi malam aku terjatuh sangat keras hingga tubuh ku sakit semua?"

Aamon yang mendengar pertanyaan dari adik tercinta nya sedikit tersenyum 'hahahaha obat itu benar benar manjur selain membuat gusion begitu terangsang dia juga berhasil membuat gusion lupa total, bagus sekali'
Waktunya mengarang bebas bagi aamon " tadi malam setelah kamu menyelesaikan cerita mu apa kamu ingat?"
" Hmmmm.. tapi hanya sampai disitu niisan sisanya sungguh tidak bisa ku ingat"

Aamon kembali tersenyum kali ini senyum lembut khas milik nya dan kembali melanjutkan KARANGAN BEBAS nya " niisan tahu kamu sungguh sangat malu, tapi yang niisan tidak mengerti mengapa tadi malam kamu langsung berlari kelantai atas tanpa memperdulikan keselamatan mu, kamu tergelincir dari tangga dan jatuh dari ketinggian yang lumayan dan pingsan. Niisan sungguh khawatir dan mengganti pakaian mu dengan yang baru sebab seperti tidak nyaman untuk mu, niisan menunggu mu hampir sepanjang malam dan akhirnya memutuskan untuk tidur disini saja juga supaya bisa dengan mudah menjaga mu otouto" mendengar penuturan dari kakaknya gusion mengangguk anggukan kepalanya " tentu saja pinggan dan tubuh ku sangat sakit, tapi... niisan apa aku juga tertusuk sesuatu, begitu?"

Aamon yang mendengar itu sedikit gelagapan dan kembali menetralkan pikiran nya dan dengan tenang menjawab" niisan sungguh tidak tahu, karena kejadian nya begitu cepat dan niisan juga panik makanya niisan tidak memperhatikan detail detail seperti itu otouto"
" Hmmm aku mengerti niisan, mungkin aku memang terkena sesuatu tadi malam, aku sungguh minta maaf niisan karena sudah membuat mu khawatir" aamon mengusap gemas rambut milik gusion dan memeluknya" sudah kewajiban niisan untuk menjaga dan memperhatikan serta melindungi mu otouto, dan juga memuaskan mu" aamon menyeringai licik tanpa diketahui oleh gusion.

Aamon menyuruh gusion untuk tetap di tempat tidur nya sementara dia keluar untuk membereskan kekacauan yang tersisa tadi malam dengan alasan dia ingin Mandi dan mengurus sedikit berkas penting sungguh licik bukan. Setelah semuanya beres dia kembali ke kamar gusion dan memanggil maid untuk menyiapkan sarapan mereka walau sepertinya ini sudah sedikit terlambat.

The Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang