4 • That Punishment.

460 112 132
                                    

Gatau😭😭 ga punya ide plis😭

baca aja, kasih komen dan vote, itu aja kok😫🙌

btw ga aku edit yaa, lg opete😔

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persis seperti tahanan penjara, Satya dibawa ke suatu ruangan dengan dua tangan di atas kepala. Malam-malam memikirkan suatu hal yang buruk akan terjadi padanya membuat degup jantung Satya tidak normal.

Guru tadi–yang Satya tau bernama Pak Galang–sesekali mendorong kuat tubuh Satya untuk berjalan lebih cepat.

"Buruan jalan!"

"Sabar dong, Pak. Mau kemana kita? Ngopi dulu lah." Satya yang sempat-sempatnya meledek.

"Jangan macam-macam kamu!" balas si bapak dengan sebuah rotan panjang di tangannya itu.

Satya melewati lorong yang sepi dan gelap. Beberapa lampunya rusak dan berkedip-kedip serta mengeluarkan suara-suara korsleting listrik. Nyeremin, pikirnya.

Sebuah ruangan dengan lampu yang menyala terlihat mendekati Satya. Lampu menyala di antara ruangan lainnya yang gelap? Langkah Satya dituntut untuk mendekati ruangan tersebut dan melewatinya namun, saat jendela yang terbuka memenuhi penglihatan laki-laki itu, Satya merasa terkejut.

Ada banyak alat medis di dalamnya, sebuah detector jantung yang berfungsi, dan juga ... Satya tidak bisa melihat siapa yang terbaring di brankar. Hanya terlihat sebuah tangan yang sedang diinfus. Satya memperlambat jalannya tapi staf itu lagi-lagi mendorongnya.

"Cepat!" titahnya sarkasme.

"Pak, tadi tuh siapa?" tanya Satya padanya.

"Pikirkan saja keselamatanmu sekarang!"

Satya tertawa nyengir. "Serius banget, Pak. Emangnya nyawa saya terancam segala?" tanyanya sembari melirik ke belakang, tapi yang ia dapati hanya wajah serius dari Galang.

WIRABRATA | ENHYPEN LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang