Disclaimer:
Druig x OC
Semua karakter Eternals adalah milik Marvel. Semua Original Character dan jalan cerita adalah milik saya. Harap meminta izin apabila hendak menggandakan karya ini.
.
.
.
"Hal seindah itu terlalu sayang untuk dijadikan mitos"
"...
pagi itu, ketika matahari baru muncul separuhnya. aku mulai berjalan-jalan untuk melakukan rutinitas pagiku. rutinitas yang sudah kulakukan sejak beberapa bulan setelah tiba disini, menyortir logam. bijih logam yang bertebaran di setiap bagian planet ini memiliki fungsi yang sangat beragam, dari logam biasa yang digunakan untuk membuat perkakas, sampai yang berfungsi ajaib seperti bisa menghasilkan api atau menumbuhkan tanaman. tugasku adalah menyortir bijih logam yang terlalu 'ajaib'. itu adalah misi kami yang lain selain memusnahkan Deviants, memperlambat pertumbuhan penghuni planet ini.
sebelum kami datang, pengetahuan penduduk planet ini bertumbuh sangat cepat sampai-sampai tidak wajar. bijih logam yang beragam ini lah penyebabnya, mereka sangat penasaran dan selalu mencoba mencaritahu kegunaannya. imbasnya adalah, karena terlalu senang belajar dan menemukan hal baru, mereka menjadi enggan untuk bereproduksi. jika dibiarkan, suatu hari mereka akan punah. jadi disinilah aku, menyortir bijih logam yang sekiranya terlalu cepat untuk diketahui, dan mengamankannya. ini bukan tugas yang menyebalkan, karena aku bisa sekaligus belajar mendorong batas kemampuanku.
ketika kami tiba, kami hampir tidak perlu melakukan apapun untuk membantu penghuni planet ini, jadi kami hampir tidak memiliki ikatan dengan penghuni planet ini. penghuni planet ini mendewakan Deviants, karena itulah kami tidak bisa sembarangan membunuh Deviants di depan mereka, mereka akan membenci kami jika itu terjadi. walaupun aku tidak dekat dengan penghuni planet ini, aku tetap mencintai planet ini, yah sebenarnya aku lebih menyukai bijih logamnya yang beragam. tapi gagasan bahwa suatu hari planet ini akan hancur cukup menyakitiku.
tiga orang itu, mereka berhasil menghentikan Emergence yang akan terjadi di planet mereka. katanya kami juga bisa melakukannya, tapi kami tidak memiliki penyihir seperti di dalam kelompok mereka. hanya kami berlima yang dikirim oleh Arishem ke planet ini, entah apa maksudnya.
"Sedang apa nona?"
aku terperanjat, beberapa bijih logam yang berada dibawah kendaliku berjatuhan ke tanah. itu Druig, tersenyum tipis padaku, sesuatu yang kukira tidak akan pernah dilakukannya. dalam jarak sedekat ini, aku baru sadar kalau matanya sangat biru, seperti bijih logam Luida yang bisa menghasilkan air.
aku menarik satu bijih logam dengan sembarangan, dan dengan sengaja melemparkannya ke kepala Druig. laki-laki itu mengaduh, memelototiku. "Apa maksudnya itu?"
"Kau menyebalkan" kataku sambil berjalan lagi. di luar dugaan, Druig malah mengikutiku.
"Aku melihatmu sudah berkeliaran pagi-pagi buta, dan anehnya kau tidak keluar dari Domo"
"Aku benci denyutan Domo"
"Denyutan?" Druig mengangkat alisnya tidak mengerti.
"Setiap logam memiliki denyutan konstan yang berbeda, denyutan Domo tidak begitu menyenangkan untuk dirasakan" jelasku sambil terus menarik beberapa bijih logam.
"Tunggu, kau sedang mengatakan kalau Domo terbuat dari logam?"
"Iya?" aku menjawab dengan ragu.
"Selama ini kukira itu batu" katanya, sambil tertawa kecil.
setelah itu kami melanjutkan berjalan dalam diam, menikmati udara pagi yang segar dan sesekali mendengar suara gemelutuk dari bijih logam yang kutarik. Druig akan menanyakan fungsi-fungsi logam itu sesekali, dan aku akan menunjukkan bagaimana itu berfungsi, dia seperti anak kecil penuh tanya yang sedang berkunjung ke museum.
"Dari semua itu, mana yang paling spesial?"
aku berpikir sebentar, kemudian menarik satu bijih logam berwarna violet, aku menjentik logam itu sekali kemudian memberikannya pada Druig. "Coba gunakan kekuatanmu padaku" kataku ketika dia sudah menerimanya.
wajah Druig berubah menjadi serius, sepertinya dia sedang mencoba menggunakan kemampuannya. tapi, seperti yang kuperkirakan, tidak terjadi apapun. dengan gerakan cepat Druig menjatuhkan bijih logam itu, sekilas wajahnya kelihatan sedikit ketakutan. tentu saja, walaupun kejadian itu sudah sangat lama, tapi masih sangat segar dalam ingatanku.
"Apa itu? kenapa aku tidak bisa menggunakan kekuatanku?"
sebelum mulai menjelaskan, aku menarik satu logam berwarna oranye dan menjentiknya sekali, logam itu mulai mengeluarkan bau harum yang menenangkan. setelah Druig mulai tenang, aku mulai bicara. "Logam itu, kami menyebutnya Ether. kegunaannya adalah untuk mengacaukan energi kosmik para Eternal"
Druig masih mendengarkan, "dan penghuni planet ini sudah tahu cara menggunakannya, jadi setiap pagi aku harus berkeliling untuk mengumpulkannya"
"Apa...pernah terjadi sesuatu?"
"Ya" aku berusaha keras menahan tangis, "beberapa bulan setelah kami menjalankan misi, suatu hari tanpa sengaja seorang penduduk planet ini melihat kami yang sedang membunuh Deviants. orang itu melapor dan mereka menjadi sangat marah. mereka mulai menembaki kami dengan senjata mereka. Austine terkena tembakan itu-" aku terdiam dengan tubuh gemetaran, Druig mengangkat tangannya dan mengusap punggungku dengan perlahan.
"Austine, hari itu dia tergeletak dan terlihat begitu diam, aku bisa melihat energi kosmiknya mengalir keluar seperti air. untungnya Jarda menemukan kami karena keributan itu. selain menyembuhkan luka Austine di tempat kejadian, Jarda masih harus menyembuhkan Austine seminggu kemudian. ketika akhirnya dia terbangun, dia sudah tidak bisa mengingat apapun. sekarang dia adalah Austine yang berbeda, walaupun dia bisa mengenali kami lagi, dia tetap bukan Austine yang sama"
"Apakah kalian tidak pernah membicarakan ini pada Arishem?"
"Jarda sudah melakukannya, tapi Celestial itu tidak mengatakan apapun soal Austine dan hanya menyuruh kami melanjutkan misi"